Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tokoh Perang Dunia yang Terkenal dengan Bekas Lukanya

Anehdidunia.com - Perang merupakan peristiwa yang menakutkan. Pasalnya mereka yang ikut berjuang di dalamnya bakal senantiasa menghadapi ancaman cacat fisik atau bahkan kematian. Berikut ini adalah tokoh-tokoh dalam Perang Dunia Kedua yang menjadi terkenal berkat bekas luka yang mereka miliki.

Simo Hayha

Simo Hayha
Simo Hayha via rukita.co

Finlandia adalah negara Eropa Utara yang bertetangga dengan Uni Soviet (sekarang suah runtuh dan salah satu negara pecahannya adalah Rusia). Saat Perang Dunia Kedua baru saja meletus, Finlandia ikut merasakan ganasnya peperangan setelah pasukan Uni Soviet melancarkan invasinya ke wilayah Finlandia.

Kendati Uni Soviet unggul jauh dalam hampir semua aspek, nyatanya pasukan Uni Soviet harus bersusah payah dalam perang tersebut. Pasalnya pasukan Finlandia memberikan perlawanan gigih.

Salah satu tokoh Finlandia yang ikut terlibat perang ini adalah Simo Hayha. Ia begitu ditakuti oleh pasukan Uni Soviet semasa perang berkat keahliannya sebagai penembak jitu.

Selama perang antara Uni Soviet dan Finlandia masih berlangsung, Hayha berhasil membunuh lebih dari 500 tentara Uni Soviet. Kehebatannya tersebut menyebabkan Hayha dijuluki sebagai "Si Maut Putih" (White Death).

Meskipun memiliki keahlian tempur yang begitu ditakuti, Hayha ternyata memiliki masa lalu yang cukup membumi. Ia lahir pada tahun 1905 dari keluarga petani. Supaya bisa membantu menghidupi keluarganya, Hayha kecil sepulang sekolah giat membantu orang tuanya bertani dan berburu.

Karena giat berburu sejak kecil, Hayha pun sangat pandai menggunakan senapan dan menyusuri hutan rimbun. Ia kerap memenangkan kompetisi menembak yang digelar di daerahnya. Kemudian pada usia 17 tahun, ia bergabung dalam korps tentara sukarela Finlandia.

Tahun 1939, pasukan Uni Soviet menginvasi Finlandia. Dengan bersenjatakan senapan dan pakaian tebal yang berwarna serba putih, ia menghabisi prajurit Uni Soviet satu demi satu dari kejauhan.

Berkat pakaian serba putih yang dikenakannya, pasukan Uni Soviet yang sedang berada di tengah salju merasa bingung dan panik bukan main setiap kali Hayha menjalankan aksinya. Supaya dirinya makin sulit dilihat dari kejauhan, Hayha memiliki kebiasaan tengkurap di atas timbunan salju saat menunggu kemunculan pasukan musuh.

Meskipun Hayha senantiasa berhati-hati saat beraksi, pada akhirnya ia juga harus menjadi korban kejamnya perang. Pada tanggal 6 Maret 1940, Hayha mengalami cedera parah pada wajahnya setelah terkena serpihan peluru mortir Soviet.

Akibat peristiwa tersebut, Hayha harus kehilangan separuh rahang kirinya. Karena cedera wajahnya dianggap terlalu parah, Hayha pun terpaksa pensiun dini dari militer Finlandia. Sesudah itu, Hayha melanjutkan hidupnya dengan damai hingga ajal menjemputnya pada tahun 2002.

Otto Skorzeny

Otto Skorzeny
Otto Skorzeny via wikipwdia.org

Jerman semasa Perang Dunia Kedua memiliki banyak tokoh yang begitu disegani. Dari sekian banyak tokoh-tokoh tersebut, Otto Skorzeny adalah salah satu yang paling menonjol. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai "orang paling berbahaya di Eropa". Bekas luka yang ia miliki di wajahnya hanya membuat Skorzeny nampak semakin menakutkan.

Walaupun berprofesi sebagai petinggi militer Jerman, Skorzeny aslinya merupakan orang kelahiran Wina, Austria. Kebetulan Austria dan Jerman wilayahnya memang saling bersebelahan. Kemudian sejak tahun 1938, Austria menyatu dengan Jerman.

Skorzeny sendiri mendapatkan bekas lukanya bukan dari perang, tetapi dari olah raga adu pedang. Kebetulan Skorzeny pada masa itu memang menggemari adu pedang. Saat sedang melakukan duel adu pedang di Austria, wajahnya tergores oleh pedang lawannya.

Tahun 1939 yang juga merupakan tahun permulaan Perang Dunia Kedua, Skorzeny diterima masuk dalam divisi pengawal pribadi Adolf Hitler. Ia kemudian ikut dilibatkan dalam misi-misi rahasia Jerman.

Pada tahun 1943, pasukan Sekutu menginvasi Italia. Di tengah invasi, sejumlah pasukan Italia berkhianat dan menahan pemimpinnya sendiri, Benito Mussolini. Hitler kemudian memerintahkan Skorzeny untuk menyelamatkan Mussolini.

Mussolini saat itu ditahan di sebuah hotel terpencil di pegunungan. Namun Skorzeny dengan cekatan berhasil mencapai hotel tersebut, lalu membawa Mussolini pergi dengan memakai pesawat kecil yang sudah disiapkan tidak jauh dari lokasi.

Tahun 1945, Perang Dunia Kedua berakhir dengan kekalahan Jerman. Skorzeny kemudian ditangkap dan dipenjara oleh pasukan Sekutu.

Namun dasar Skorzeny keras kepala, ia berhasil melarikan diri dari penjara pada tahun 1948. Supaya dirinya tidak kembali mendekam di balik jeruji besi, Skorzeny sejak itu hidup berpindah-pindah lintas negara. Ia meninggal pada tahun 1975 di Madrid, Spanyol.

Claus von Stauffenberg

Claus von Stauffenberg
Claus von Stauffenberg via modellersloft.co.uk

Satu lagi tokoh jebolan Nazi Jerman yang memiliki bekas luka yang khas. Claus Von Stauffenberg adalah perwira militer Jerman yang terkenal dengan kebiasaannya memakai penutup mata sebelah layaknya bajak laut.

Staufenberg mengenakan penutup mata sebelah karena ia kehilangan mata kirinya sejak bulan April 1943. Selain tidak memiliki mata kiri, Stauffenberg juga kehilangan tangan kanan dan sejumlah jari tangan kirinya. Ia kehilangan sejumlah anggota badannya tersebut akibat terkena bom yang dijatuhkan oleh pesawat Inggris di Afrika Utara.

Stauffenberg bukan hanya terkenal dengan penutup matanya. Ia juga dikenang dalam sejarah karena pernah mencoba membunuh Adolf Hitler dan menggantinya dengan tokoh lain yang menurutnya lebih pantas untuk memimpin Jerman.

Upaya pembunuhan Hitler oleh Stauffenberg terjadi pada tanggal 20 Juli 1944 saat Hitler sedang memimpin rapat. Dalam rapat tersebut, Stauffenberg membawa koper berisi bom, lalu meninggalkannya di ruang rapat.

Bom koper yang ditinggalkan Stauffenberg memang meledak, namun Hitler sendiri ternyata berhasil selamat karena terlindung oleh meja. Stauffenberg pun kemudian ditangkap dan dihukum mati pada keesokan harinya.

Albina Mali-Hocevar

Albina Mali-Hocevar
Albina Mali-Hocevar via warisboring.co0m

Bukan cuma kaum pria yang mengangkat senjata semasa Perang Dunia Kedua. Kaum wanita pun juga ada yang ikut berperang. Albina Mali-Hocevar adalah salah satunya. Ia merupakan prajurit wanita Yugoslavia yang ikut mengangkat senjata saat negaranya diduduki oleh Jerman dan sekutunya.

Albina sendiri pada awalnya tidak ikut berjuang sebagai tentara. Ketika Jerman menginvasi Yugoslavia pada tahun 1941, Albina bertugas dalam militer Yugoslavia sebagai petugas komunikasi.

Tahun 1942 saat perang semakin menghebat, Albina lalu bekerja sebagai perawat. Lambat laun, Albina memutuskan untuk ikut berjuang sebagai prajurit.

Upaya Albina untuk berjuang sebagai tentara sendiri jauh dari kata mudah. Dalam rentang waktu antara tahun 1942 hingga 1943, Albina beberapa kali terluka saat berjuang. Salah satu cedera tersebut bahkan meninggalkan bekas luka yang cukup besar di wajahnya.

Namun bekas luka tersebut tidak menyurutkan semangat Albina untuk terus berjuang. Pada tahun 1945, ia ditugaskan kembali sebagai perawat yang harus sering-sering pergi menuju lokasi berbahaya dengan menaiki pesawat.

Berkat kegigihan Albina dan rekan-rekan seperjuangannya, Yugoslavia akhirnya berhasil lepas dari cengkeraman Jerman seusai Perang Dunia Kedua. Albina sesudah itu menerima penghargaan militer dan jabatan penting dalam pemerintahan Yugoslavia.

Albina meninggal dunia pada tahun 2001 dalam usia 75 tahun. Sekarang, foto wajah Albina muda dengan bekas lukanya menjadi foto yang mendunia dan kerap dijadikan contoh kalau kaum wanita juga ikut berjuang semasa Perang Dunia Kedua.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Simo_H%C3%A4yh%C3%A4
https://en.wikipedia.org/wiki/Otto_Skorzeny
https://en.wikipedia.org/wiki/Claus_von_Stauffenberg
https://warisboring.com/behind-the-scar-the-incredible-story-of-slovenian-resistance-fighter-albina-mali-hocevar/