Metode Zaman Dahulu yang Digunakan Untuk Mengetahui Kehamilan
Anehdidunia.com - Di masa kini, seseorang bisa mengetahui apakah dirinya sedang hamil atau tidak hanya dengan memakai test pack. Dengan melihat perubahan pada warna test pack, bisa langsung diketahui apakah orang tadi sedang hamil atau tidak.
Namun di masa lampau, mencari tahu apakah seseorang sedang hamil atau tidak merupakan proses yang merepotkan dan memakan waktu lama. Pasalnya manusia pada masa itu masih belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai cara kerja sistem reproduksi manusia. Berikut adalah contoh dari metode-metode yang pernah digunakan oleh orang di masa lampau untuk mengetahui kehamilan.
Gandum dan Barley
Gandum dan Barley via cookin.id |
Gandum dan barley adalah tanaman penghasil biji-bijian yang banyak dijumpai di kawasan subtropis. Jika gandum merupakan bahan baku tepung terigu yang kerap digunakan untuk membuat kue dan mie, maka barley kerap diolah menjadi hidangan sereal.
Selain untuk makanan, bangsa Mesir Kuno menemukan manfaat lain dari gandum dan barley. Mereka menggunakan tanaman tersebut untuk mencari tahu apakah seorang wanita sedang hamil atau tidak.
Teknik mengetahui kehamilan dengan gandum dan barley sudah dikenal oleh bangsa Mesir Kuno sejak tahun 1350 SM. Bagaimana prosesnya?
Jadi dalam teknik ini, seorang wanita diminta buang air kecil pada biji gandum dan barley. Mereka diharuskan melakukan hal tersebut selama beberapa hari supaya bisa mendapatkan hasil secepat mungkin.
Jika tidak ada tunas yang muncul dari biji-biji tadi sesudah beberapa hari, maka itu berarti wanita tersebut sedang tidak hamil.
Namun jika ada tunas yang muncul pada biji gandum, maka itu berarti si wanita sedang hamil anak perempuan. Tetapi jika yang bertunas adalah biji barley, maka itu berarti si wanita sedang hamil anak laki-laki.
Meskipun terkesan berbau kebetulan semata, ternyata ada dasar ilmiah dari teknik tersebut. Pada tahun 1963, ilmuwan pernah melakukan penelitian pada biji gandum dan barley.
Hasilnya diketahui kalau biji gandum dan barley yang diberi air kencing wanita hamil memiliki peluang bertunas 70 persen lebih besar dibandingan dengan air kencing biasa. Namun tidak diketahui apakah jenis kelamin bayi si wanita juga turut berpengaruh pada jenis biji yang bertunas.
Bawang Putih
Bawang Putih via astronauts.id |
Yunani di masa lampau dikenal sebagai pusatnya ilmu pengetahuan Eropa. Pasalnya di kawasan inilah, pernah muncul nama-nama tokoh termahsyur di bidang ilmu pengetahuan seperti Archimedes, Hippocrates, dan lain sebagainya.
Bangsa Yunani Kuno juga memiliki tekniknya sendiri untuk melihat apakah seorang wanita sudah hamil atau belum. Teknik ini tercatat dalam catatan Hippocrates beserta daun papirus Mesir Kuno.
Dalam teknik, mula-mula seorang wanita diminta memasukkan bawang putih atau sayuran berbau menyengat ke dalam vagina atau lubang kelaminnya sendiri.
Wanita tersebut diminta melakukan hal tersebut pada malam hari sebelum tidur. Jika keesokan harinya mulut wanita tersebut berbau bawang, maka itu berarti si wanita sedang tidak hamil. Namun jika mulutnya tidak berbau, itu berarti si wanita sedang hamil.
Menurut keyakinan bangsa Yunani Kuno, mulut dan alat kelamin wanita saling terhubung layaknya terowongan. Saat ada benda berbau menyengat di vaginanya, maka bau tersebut akan menjalar hingga ke mulutnya.
Namun jika wanita tersebut sedang hamil, akan ada bayi yang menghalangi penyebaran bau dari vagina menuju mulutnya. Atas dasar pemahaman itulah, bangsa Yunani Kuno bisa menarik kesimpulan mengenai apakah seorang wanita sudah hamil atau belum.
Mencampur Air Kencing dan Anggur
Mencampur Air Kencing dan Anggur via mediamatic.net |
Nabi air kencing (piss prophet) adalah profesi yang namanya terlihat konyol, namun nyatanya banyak dicari pada masa itu. Nabi air kencing adalah sebutan untuk seseorang yang memeriksa air kencing orang lain untuk mengetahui kondisi orang yang diperiksa.
Karena nabi air kencing seolah-olah bisa meramal kondisi orang lain layaknya nabi yang ada dalam kisah agama, sebutan "nabi" pun digunakan pada profesi mereka. Profesi nabi air kencing banyak dijumpai di Eropa pada abad ke-16.
Nabi air kencing menggunakan metode yang sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dibandingkan dengan dokter di masa kini. Ia bakal memeriksa warna dan karakteristik air kencing untuk mengetahui kondisi orang tersebut.
Nabi air kencing juga kerap disewa untuk mencari tahu apakah seorang wanita sudah hamil atau belum. Untuk tujuan ini, ia akan mencampurkan air kencing wanita tadi dengan minuman anggur. Ia sesudah itu bakal menyimpulkan apakah wanita tersebut sedang hamil atau tidak dengan melihat perubahan pada air kencingnya.
Meskipun terlihat aneh, ada sedikit dasar ilmiah dari metode pemeriksaan ini. Alkohol diketahui bakal bereaksi ketika tercampur dengan protein yang berasal dari air kencing wanita hamil.
Melihat Mata
Melihat Mata via republika.co.id |
Jacquies Guillemau adalah seorang dokter asal Perancis yang hidup pada abad ke-16. Ia mengklaim bisa mengetahui apakah seorang wanita sedang hamil atau tidak hanya dengan melihat matanya.
Menurut Jacques, wanita yang sedang hamil bakal memiliki pupil mata yang berukuran kecil, bulu mata yang nampak merunduk, serta ada pembuluh darah yang menonjol pada bagian pojok mata.
Jacques berani melontarkan pendapat demikian karena ia sehari-harinya berprofesi sebagai dokter mata. Dengan mengandalkan pengalamannya tersebut, ia pun merasa kalau mata bisa menjadi kunci untuk mengetahui apakah seseorang sedang hamil atau tidak.
Klaim Jacques tersebut di masa kini tidak dianggap akurat. Namun satu hal yang pasti, penglihatan seseorang memang bakal sedikit terpengaruh jika orang tersebut sedang berada dalam kondisi hamil. Atas sebab itulah, wanita yang sedang hamil tidak dianjurkan untuk mengganti lensa kontak atau kacamatanya saat sedang hamil.
Kelinci
Kelinci katadata.co.id |
Siapa yang tidak tahu kelinci? Hewan bertelinga panjang yang gemar melompat-lompat ini begitu disukai oleh banyak orang karena penampilannya yang terkesan lucu. Tidak mengherankan jika kemudian banyak orang yang memelihara kelinci.
Selain dipelihara untuk menyenangkan pemiliknya, kelinci juga kerap dipelihara dalam jumlah besar supaya bisa diolah menjadi makanan.
Kalau di masa lampau, kelinci juga banyak dipelihara untuk mengetahui hamil tidaknya seseorang. Bagaimana bisa?
Pada tahun 1920-an, sepasang ilmuwan Jerman yang bernama Selmar Aschheim dan Bernhard Zondek mengumumkan lewat hasil penelitiannya kalau air kencing wanita hamil mengandung hormon khusus yang berpengaruh pada perkembangan ovarium.
Hormon tersebut bukan hanya berpengaruh pada manusia, tetapi juga pada hewan-hewan mamalia. Atas dasar itulah, metode baru pun dikembangkan untuk mencari tahu apakah seorang wanita sudah hamil atau belum.
Dalam metode ini, air kencing wanita hamil akan disuntikkan pada hewan-hewan betina seperti kelinci atau tikus. Hewan yang digunakan haruslah yang masih belum berada dalam kondisi dewasa karena organ ovariumnya masih belum berkembang.
Proses penyuntikan ini dilakukan selama beberapa hari. Sesudah itu, hewan-hewan tadi akan dibunuh supaya organ ovariumnya bisa dibedah dan diperiksa.
Jika organ ovariumnya masih berada dalam kondisi kecil, maka itu berarti si wanita pemilik air kencing sedang tidak hamil. Namun jika ovariumnya nampak membesar, itu berarti si wanita sedang berada dalam kondisi hamil.
Sumber :
https://www.mentalfloss.com/article/48655/8-historical-methods-detecting-pregnancy