Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Dia Hewan Punah yang Coba Dihidupkan Kembali oleh Manusia

Anehdidunia.com - Setiap hal memiliki awal dan akhir. Hal serupa juga dapat digunakan untuk menyebut hewan-hewan yang dulunya pernah menghuni permukaan Bumi, tetapi sekarang sudah punah.

Namun seiring dengan semakin majunya teknologi, manusia pun kini berhasrat untuk menghidupkan kembali hewan-hewan yang sudah punah supaya bisa dijumpai kembali di masa kini. Berikut adalah hewan-hewan tersebut.

Mammoth

Mammoth
Mammoth via cnn.com

Mammoth adalah salah satu hewan paling terkenal jika bicara soal hewan yang hidup pada masa Zaman Es. Mammoth sendiri pada dasarnya adalah hewan menyerupai gajah yang tubuhnya dipenuhi oleh bulu yang lebat.

Mammoth juga terkenal karena hewan ini pernah hidup berdampingan dengan manusia prasejarah. Dengan mengandalkan kerja sama tim dan peralatan tradisional, mammoth pada masa itu banyak diburu oleh manusia.

Mammoth diyakini menghuni permukaan Bumi hingga tahun 1650 SM. Mereka adalah hewan herbivora yang makanan utamanya mencakup rerumputan dan semak yang hidup di suhu dingin.

Ketika suhu Bumi meningkat dan lapisan es di permukaan Bumi menipis, tanaman-tanaman tadi perlahan-lahan menghilang. Sebagai akibatnya, mammoth pun banyak yang mati kelaparan dan akhirnya punah dengan sendirinya.

Ribuan tahun berlalu, muncullah wacana untuk menghidupkan kembali mammoth. Perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences berambisi menghidupkan kembali mammoth supaya hewan ini bisa kembali disaksikan dalam kondisi hidup-hidup di masa sekarang.

Untuk mewujudkan proyek ambisius tersebut, tim ilmuwan di Colossal Biosciences berencana menggabungkan DNA gajah Asia dengan DNA bangkai mammoth yang terkubur di bawah lapisan es Siberia, Rusia. Jika rencana tersebut berhasil, rencananya mammoth bakal ditempatkan di padang salju Arktik yang bersuhu amat dingin.

Namun wacana untuk menghidupkan kembali mammoth tidak lepas dari kontroversi. Mammoth memiliki bulu yang tebal dan ukuran yang besar karena hewan ini teradaptasi untuk hidup di padang salju yang luas.

Di lain pihak, suhu Bumi belakangan ini semakin meningkat akibat pemanasan global. Dampaknya, pakar pun berpendapat kalau mammoth sebaiknya tidak dihidupkan karena lingkungan Bumi yang sekarang tidak menunjang untuk kehidupan mammoth.

Moa

Moa
Moa via newsroom.unsw.edu.au

Selandia Baru adalah salah satu negara yang letaknya paling selatan. Karena letaknya begitu terisolasi dari daratan lain, Selandia Baru pun memiliki banyak spesies unggas unik yang tidak dapat dijumpai di tempat lain.

Kiwi adalah contoh burung khas Selandia Baru yang paling terkenal. Hewan ini amat mudah dikenali berkat paruhnya yang panjang dan tubuhnya yang terlihat bulat. Kiwi juga tidak bisa terbang karena sayapnya terlalu kecil.

Kiwi sendiri bukanlah satu-satunya burung khas Selandia Baru yang tidak bisa terbang. Di masa lalu, Selandia Baru juga pernah menjadi habitat dari moa, spesies burung terbesar yang pernah hidup di Bumi.

Moa memiliki kaki dan leher yang panjang layaknya burung unta. Moa juga memiliki ukuran yang fantastis karena tinggi burung ini bisa mencapai 3 meter. Namun akibat terlalu banyak diburu oleh suku Maori Selandia Baru, moa sekarang sudah mengalami kepunahan.

Tahun 2018, tim ilmuwan dari Universitas Harvard di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka hampir berhasil mendapatkan kode genetik lengkap dari moa. Jika kode genetiknya sudah lengkap, mereka berencana menggabungkannya dengan telur hewan yang hidup di masa kini supaya moa bisa dihidupkan kembali.

Dodo

Dodo
Dodo via pikiran-rakyat.com

Moa bukanlah satu-satunya burung yang sekarang sudah punah akibat ulah manusia. Di masa lampau, Pulau Mauritius yang berada di tengah-tengah Samudera Hindia juga pernah menjadi habitat dari burung dodo.

Seperti halnya moa, burung dodo juga tidak bisa terbang. Burung ini bentuknya menyerupai ayam raksasa dengan paruh yang berukuran besar.

Di habitat aslinya tersebut, burung dodo tidak memiliki predator. Sebagai akibatnya, burung ini tidak mencoba kabur saat didekati manusia. Kawanan pelaut yang singgah di Pulau Mauritius lantas memanfaatkan hal tersebut untuk memburu dodo dan memakan dagingnya.

Karena diburu terlalu banyak, burung dodo pun mengalami kepunahan sejak tahun 1662. Meskipun sudah punah, jejak fosil mereka masih dapat ditemukan hingga sekarang. Saking banyaknya populasi dodo yang dulu pernah menghuni Mauritius, ilmuwan bisa mendapatkan tulang dodo hanya dengan mencelupkan tangannya ke dasar rawa.

Punahnya dodo akibat ulah manusia jelas begitu disayangkan. Oleh sebab itulah, wacana untuk menghidupkan kembali burung ini pun menyeruak ke permukaan.

Selain berencana menghidupkan kembali mammoth, perusahaan Colossal Biosciences juga berniat melakukan hal serupa pada dodo. Namun akibat masih terbatasnya pemahaman ilmuwan mengenai mekanisme kode genetis pada dodo, tidak sedikit yang beranggapan kalau dodo tidak akan bisa dihidupkan kembali dalam waktu dekat.

Harimau Sabretooth

Harimau Sabretooth
Harimau Sabretooth via idntimes.com

Jika bicara soal hewan mamalia dari masa prasejarah, sabertooth adalah salah satu yang paling menakutkan. Sabertooth atau gigi pedang adalah jenis kucing besar yang diberi nama demikian karena hewan ini memiliki sepasang taring atas yang amat panjang layaknya pedang.

Penampilannya tersebut menyebabkan sabertooth terlihat seperti gabungan antara macan dan walrus. Sabertooth diyakini menggunakan taringnya yang besar untuk melubangi tubuh mangsanya supaya mangsanya tewas akibat kehabisan darah. Taring sabertooth yang besar juga menyebabkan mangsanya sulit melarikan diri.

Sabertooth bukan hanya memiliki taring yang besar. Hewan ini juga memiliki ukuran yang besar karena panjangnya mencapai 3 meter. Saat masih belum punah, sabertooh diyakini hidup dari memangsa hewan-hewan mamalia besar seperti bison prasejarah dan mammoth.

Meskipun sabertooth terlihat sebagai hewan yang begitu berbahaya, hal tersebut tidak mengurungkan niat sejumlah ilmuwan yang hidup di masa kini untuk mencoba menghidupkan hewan ini. Pada tahun 2020, ilmuwan melakukan analisa mendalam pada DNA sabertooth.

Dari analisa DNA tersebut, ilmuwan berhasil mendapatkan sejumlah gambaran mengenai morfologi sabertooth. Sebagai contoh, sabertooth diketahui memiliki stamina yang perkasa dan indra penglihatan yang amat tajam.

Meskipun begitu, ilmuwan masih belum memiliki informasi mengenai kode genetik sabertooth secara menyeluruh. Sebagai akibatnya, upaya untuk menghidupkan kembali sabertooth di masa kini pun harus menghadapi rintangan yang sejauh ini masih belum bisa dilewati.

Dinosaurus

Dinosaurus
Dinosaurus via liputan6.com

Semua orang pasti tahu yang namanya dinosaurus. Hewan menyerupai reptil dan unggas raksasa ini pernah mendominasi permukaan Bumi jutaan tahun yang lalu. Ketertarikan manusia akan dinosaurus hanya semakin menguat sejak kemunculan film "Jurassic Park".

Mungkin karena terinspirasi oleh film tersebut, ilmuwan di masa kini pun mencoba menghidupkan kembali dinosaurus. Tidak tanggung-tanggung, mereka berencana menghidupkan kembali Tyrannosaurus rex (T-rex), salah satu dinosaurus pemakan daging terbesar yang pernah ada.

Kendala terbesar dalam upaya menghidupkan kembali dinosaurus adalah mereka sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Sebagai akibatnya, mereka tidak lagi memiliki serpihan jaringan tubuh yang kondisinya masih baik untuk diambil kode genetisnya.

Namun tim ilmuwan di Adam Smith Institute tidak mau menyerah begitu saja pada keadaan. Mereka berencana mengisolasi kode DNA dari burung modern dan memanipulasinya supaya serupa dengan kode genetis T-rex. Pasalnya burung diyakini sebagai kerabat terdekat dari dinosaurus.

Tim ilmuwan di Adam Smith Institute berhadap kalau per tahun 2050, manusia bisa menyaksikan kembali T-rex meraung dengan mata kepala mereka tersendiri. Jika hal tersebut sudah bisa diwujudkan, mereka bahkan berencana melakukan hal serupa pada dinosaurus jenis lain.

Sumber :
https://listverse.com/2023/03/23/10-ambitious-projects-aimed-at-resurrecting-extinct-animals/