Hewan Berkemampuan Memakan Benda Keras
Manusia hanya bisa menelan makanan yang berbentuk lembut atau yang sudah dihaluskan. Namun di alam liar, sejumlah hewan mengembangkan kemampuan untuk memakan benda-benda keras yang normalnya tidak akan disentuh oleh manusia maupun kebanyakan hewan. Berikut ini adalah hewan-hewan dengan sifat makan yang keras kepala tersebut.
Ikan Kakaktua Memakan Karang
Ikan Kakaktua Memakan Karang via mediatani.co |
Karang atau koral adalah batuan berwarna warni yang banyak dijumpai di dasar lautan bersuhu tropis.
Meskipun terlihat seperti benda mati, karang aslinya adalah makhluk hidup. Karang hidup dari menghisap air laut dan menyerap partikel-partikel kecil yang terkandung di dalamnya.
Karena karang memiliki wujud yang keras dan dipenuhi oleh celah kecil, karang kerap digunakan oleh hewan-hewan laut yang berukuran kecil untuk berlindung di dalamnya. Namun biarpun keras, ternyata hal tersebut tidak menjadikan karang bebas dari pemangsa.
Ikan kakaktua yang berasal dari famili Scaridae adalah contoh hewan laut yang diketahui memakan karang. Ikan berwarna cerah ini bisa menggigit karang dengan mudah karena memiliki gigi yang amat kuat.
Ikan kakaktua memiliki gigi kecil berjumlah kurang lebih 1.000 buah yang tersusun ke dalam 15 deret. Jika dilihat oleh manusia, deretan gigi trsebut terlihat menyerupai paruh burung. Itulah sebabnya ikan ini diberi nama ikan kakaktua.
Tidak jarang ada gigi yang aus atau bahkan terlepas saat ikan kakaktua mencoba menggerogoti karang. Namun hal itu bukanlah masalah bagi ikan kakaktua. Pasalnya ikan ini masih bisa menggunakan gigi di deretan belakang untuk makan.
Ikan kakaktua makan dengan cara menggigit potongan karang hingga lepas dan kemudian menelannya. Serpihan karang tersebut selanjutnya akan melalui saluran pencernaan.
Bagian karang yang lunak dan mengandung zat gizi akan diserap oleh saluran pencernaan. Namun bagian sisanya yang terlalu keras akan dikeluarkan oleh ikan kakaktua sebagai tinja yang bentuknya menyerupai butiran pasir.
Teripang Memakan Pasir
Teripang Memakan Pasir via istockphoto.com |
Teripang adalah sejenis hewan lunak yang bentuknya lonjong layaknya mentimun atau terong. Itulah sebabnya teripang juga dikenal dengan nama timun laut.
Karena teripang jarang terlihat bergerak, orang awam bakal merasa bingung saat diminta menebak apa makanan teripang.
Jawabannya cukup mengejutkan karena meskipun teripang memiliki tubuh yang lunak, hewan ini memakan pasir yang notabene tergolong sebagai benda keras.
Kebiasaan teripang memakan pasir sekaligus menjadi penyebab kenapa hewan ini sering terlihat diam di dasar lautan yang berpasir.
Teripang makan dengan cara menghisap pasir di sekelilingnya. Saat pasir tersebut mengalir melalui saluran pencernaan, zat-zat gizi yang terkandung dalam pasir akan diserap oleh sistem pencernaan teripang.
Jika proses penyerapan sudah selesai, teripang akan mengeluarkan sisa-sisa pasir melalui anus. Karena cara makannya tersebut, teripang pun kerap digambarkan sebagai peghisap debu dasar lautan.
Pola makan teripang juga membawa dampak positif bagi lingkungannya. Pasalnya saat teripang buang air, teripang mengeluarkan senyawa kalsium karbonat yang bermanfaat bagi karang. Zat amoniak yang dikelurkan dari anus teripang juga membantu meningkatkan kesuburan dasar laut.
Cacing Zombie Memakan Tulang
Cacing Zombie Memakan Tulang via idntimes.com |
Tulang adalah salah satu bagian tubuh makhluk hidup yang paling keras. Pasalnya tulang membantu memberikan bentuk bagi makhluk pemiliknya.
Tulang juga menjadi tempat melekatnya jaringan otot dan organ tubuh. Kemudian tulang-tulang tertentu seperti tulang tengkorak dan tulang rusuk memiliki peran penting dalam melindungi organ-organ tubuh yang amat vital.
Karena tulang memiliki struktur yang begitu keras, tulang bisa tetap awet hingga ribuan tahun kemudian saat manusia atau hewan pemiliknya wafat.
Namun bagaimana jika ada hewan yang mati di laut. Apakah tulangnya juga bakal tetap awet hingga kurun waktu yang amat lama?
Jawaban yang didapatkan ilmuwan sungguh mengejutkan. Pasalnya di laut, terdapat sejenis cacing kecil yang hidup dari memakan tulang.
Cacing dengan kemampuan hebat tersebut adalah cacing zombie atau Osedax. Cacing ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan pada tahun 2002 di kedalaman 3.000 meter di lepas pantai California, Amerika Serikat.
Cacing ini hidup dari memakan tulang hewan-hewan besar semisal paus. Mereka bisa memakan tulang karena hewan ini menghasilkan cairan asam yang cukup kuat untuk melelehkan tulang.
Cacing zombie berukuran kecil di mana yang terbesar ukurannya hanya sebesar helai bulu mata. Tulang yang sedang digerogoti oleh cacing ini nampak ditutupi oleh semacam lapisan menyerupai karpet layaknya lumut yang menutupi batu.
Ulat Waxworm Memakan Plastik
Ulat Waxworm Memakan Plastik via mongabay.co |
Plastik adalah salah satu benda yang amat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sifatnya yang awet dan serba guna menyebabkan plastik bisa digunakan sebagai bahan baku aneka macam perkakas. Mulai dari kantong plastik, gelas minuman, aksesoris, dan masih banyak lagi.
Sifat plastik yang awet di sisi lain juga membawa dampak negatif bagi lingkungan. Pasalnya plastik yang berada di alam liar tidak bisa membusuk. Jika ada hewan yang sampai tidak sengaja memakan plastik, maka hewan tersebut bisa jatuh sakit dan bahkan mati tercekik.
Atas sebab itulah, ilmuwan pun belakangan mencari cara supaya plastik yang sudah tidak terpakai bisa diurai. Waxworm nampaknya bisa menjadi jawaban atas rasa penasaran ilmuwan.
Waxworm atau cacing lilin aslinya adalah ulat larva ngengat yang hidup dari memakan lilin sarang lebah. Namun selain memakan lebah, waxworm ternyata juga mau memakan plastik.
Saat waxworm memakan plastik, sisa-sisa makanannya akan keluar menjadi glikol. Tidak seperti plastik yang tidak bisa membusuk ataupun diurai oleh bakteri, glikol bisa mengalami penguraian sehingga lebih ramah lingkungan.
Cacing Kapal Memakan Batu
Cacing Kapal Memakan Batu via kids-grid.id |
Batu merupakan benda keras yang amat mudah ditemui di sekitar kita. Namun karena batu tidak bisa dicerna dan tidak mengandung zat gizi, batu normalnya tidak dikonsumsi sebagai makanan.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk cacing kapal dari spesies Lithoredo abatanica. Pasalnya hewan ini memiliki kebiasaan memakan batu dan bersarang di dalamnya.
L. abatanica memiliki semacam gigi untuk membantunya menggerus lapisan batu yang keras. Tidak diketahui secara pasti mengenai sistem pencernaan hewan ini. Namun ilmuwan sudah tahu kalau hewan ini mengeluarkan tinja dalam wujud pasir.
L. abatanica hanya dapat ditemukan di Filipina. Tubuhnya berbentuk panjang layaknya cacing dengan cangkang keras di salah satu ujungnya. Cangkang itulah yang digunakan oleh L. abatanica untuk mengebor batu.
Keberadaan L. abatanica baru diketahui oleh kalangan ilmuwan pada tahun 2018. Meskipun hewan ini tergolong sebagai spesies baru bagi ilmuwan, keberadaan L. abatanica ternyata sudah lama diketahui oleh warga lokal Filipina. Pasalnya mereka memiliki kebiasaan mengolah cacing kapal menjadi hidangan yang kenyal sekaligus lezat.
Sumber :
https://ocean.si.edu/ocean-life/fish/tough-teeth-and-parrotfish-poop
https://thekidshouldseethis.com/post/sea-cucumbers-are-underwater-vacuum-cleaners
https://www.theguardian.com/environment/2022/aug/22/discovered-in-the-deep-the-worm-that-eats-bones-osedax
https://www.usatoday.com/story/news/nation/2020/03/06/waxworms-caterpillars-eat-plastic-pollution-but-could-also-hurt-bees/4952495002/
https://www.anspblog.org/new-shipworm-eats-stone/