Meteorit Jatuh Ke Bumi Paling Berbahaya Bagi Manusia
Anehdidunia.com - Setiap harinya, ada begitu banyak benda luar angkasa yang tertarik oleh gravitasi bumi. Namun karena bumi dilindungi oleh lapisan atmosfer, benda-benda tersebut banyak yang keburu terbakar habis di langit sebelum sempat jatuh ke bumi.
Namun jika bendanya kebetulan berukuran besar, benda tersebut bisa jatuh ke bumi sebagai meteorit. Dalam kasus-kasus tertentu, meteorit tersebut bahkan jatuh di tengah-tengah kawasan padat penduduk. Berikut ini adalah contoh-contoh kasus meteorit yang membawa bahaya bagi manusia.
Nyaris Dihujam Meteorit di Ranjang
Nyaris Dihujam Meteorit di Ranjang via gatra.com |
Ruth Hamilton adalah seorang wanita asal Kanada yang memiliki anjing peliharaan. Suatu malam di tahun 2021, anjing peliharaan Ruth menyalak begitu keras. Seolah-olah ada bahaya yang hendak menghampiri mereka.
Sebelum Ruth menyadari apa yang sebenarnya terjadi, tiba-tiba Ruth mendengar suara keras bak ledakan. Saking kerasnya, debu yang ada di langit-langit rumahnya sampai jatuh berguguran.
Ruth yang merasa kaget mengira kalau rumahnya sedang didobrak paksa oleh kawanan perampok. Maka, Ruth pun bergegas menghubungi nomor layanan darurat.
Saat sedang menelepon itulah, mendadak Ruth menyaksikan sesuatu yang aneh. Ia melihat ada batu seukuran kepalan tangan di bantalnya. Ruth hanya merasa semakin terperanjat ketika ia melihat ada lubang besar di atap rumahnya.
Saat polisi tiba di lokasi, polisi awalnya mengira kalau batu tersebut berasal dari ledakan yang dilakukan oleh pekerja konstruksi di dekat rumah Ruth. Namun saat polisi melakukan pemeriksaan, ternyata tidak ada aktivitas peledakan yang dilakukan oleh para pekerja.
Para pekerja tersebut kemudian menjelaskan bahwa sebelum Ruth menghubungi polisi, mereka sempat menyaksikan ledakan di langit.
Belakangan diketahui kalau ledakan tersebut aslinya adalah meteorit yang baru saja menembus atmosfer Bumi. Apa yang nampak sebagai batu di kamar Ruth adalah serpihan meteorit tersebut.
Kendati meteorit tersebut merusak rumah Ruth, Ruth masih bisa merasa beruntung. Pasalnya jika rute jatuhnya meteorit tersebut bergeser beberapa meter saja, Ruth bisa kehilangan nyawanya akibat terhantam meteorit.
Nyaris Terhantam Meteorit Saat Terjun Payung
Nyaris Terhantam Meteorit Saat Terjun Payung via liputan6.com |
Pada bulan Juni 2012, sekelompok penerjun payung melompat keluar dari pesawatnya di atas Rena, Norwegia. Anders Helsrup adalah salah seorang di antara para penerjun payung tersebut. Saat melakukan penerjunan, Anders juga memasang sepasang kamera pada helmnya supaya bisa merekam aktivitas terjun payung.
Anders tidak pernah menyangka bahwa kamera tersebut juga bakal mengabadikan momen yang nyaris saja menewaskan ia atau rekan-rekannya. Saat sedang berada di ketinggian kurang lebih 1.100 meter, Anders merasakan ada sesuatu yang melayang cepat di sampingnya.
Saat rekaman pada kamera Anders diperiksa, barulah diketahui kalau sesuatu yang melayang tersebut aslinya adalah meteorit. Meteorit tersebut nampak tidak mengeluarkan api karena apinya sudah berada dalam kondisi padam.
Meskipun sudah tidak berapi, meteorit tersebut tetap bisa mencelakakan manusia. Pasalnya meteorit melaju dengan kecepatan yang amat tinggi.
Menurut pernyataan pakar yang menganalisa video rekaman Anders, meteorit tersebut berbobot sekitar 5 kg dan melaju dengan kecepatan 300 km/jam. Jika meteorit tersebut sampai menghantam Anders, tubuh Anders bisa terbelah dua hingga tewas.
Inilah Meteorit Pertama yang Menewaskan Manusia
ilustrasi Inilah Meteorit Pertama yang Menewaskan Manusia via kompas.com |
Setiap harinya, rata-rata ada sekitar 17 meteorit yang memasuki permukaan Bumi. Untungnya berkat keberadaan atmosfer, banyak dari meteorit tersebut yang tidak sampai menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup di bawahnya.
Meskipun begitu, kasus manusia yang terbunuh oleh meteorit tetap bisa terjadi. Berdasarkan dokumen peninggalan Turki Ottoman, pernah ada kasus meteorit yang jatuh di suatu desa di Irak pada tanggal 22 Agustus 1888. Kebetulan Irak pada waktu itu masih termasuk dalam wilayah Ottoman.
Menurut dokumen tersebut, ada kilatan cahaya yang timbul di langit sebelum kemudian meteorit-meteorit kecil jatuh ke bawahnya. Hujan meteorit tersebut berlangsung selama kurang lebih 10 menit.
Ada 2 orang yang dilaporkan menjadi korban dari hujan meteorit tersebut. Satu orang dilaporkan tewas, sementara satu orang lainnya selamat namun harus mengalami kelumpuhan.
Peristiwa di atas sekaligus menjadi peristiwa pertama yang tercatat di mana meteorit menewaskan manusia. Namun sayangnya, keberadaan batu meteorit tadi sekarang sudah tidak diketahui.
Meteorit Sebabkan Astronot Tidak Bisa Pulang ke Bumi
Meteorit Sebabkan Astronot Tidak Bisa Pulang ke Bumi via cnnindonesia.com |
Rusia dikenal sebagai salah satu negara paling maju di bidang teknologi luar angkasa. Sejak era Uni Soviet, Rusia sudah giat meluncurkan astronot beserta wahana luar angkasanya ke luar Bumi.
Kedigdayaan Rusia di bidang antariksa masih tetap terlihat hingga sekarang. Namun semaju apapun teknologi yang dimiliki oleh manusia, pada akhirnya manusia tetap tidak bisa berbuat banyakk saat harus bersinggungan dengan fenomena alam.
Pada bulan Desember 2022, wahana luar angkasa MS-22 mengalami musibah usai tertabrak meteorit. Kendati meteorit yang menabrak MS-22 hanya berukuran kecil, insiden tersebut menyebabkan sistem pendingin pada MS-22 mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun insiden tadi menyebabkan 3 orang astronot Rusia yang sedang berada di stasiun luar angkasa ISS tidak bisa kembali ke bumi hingga beberapa bulan kemudian. Pasalnya astronot Rusia menggunakan MS-22 sebagai kendaraan utamanya untuk pulang pergi ke bumi.
Meteor Ini Ciptakan Gempa Dahsyat yang Terasa Hingga Indonesia
Meteor Ini Ciptakan Gempa Dahsyat yang Terasa Hingga Indonesia via okezone.com |
Jauh sebelum Rusia meluncurkan astronotnya ke luar angkasa, ternyata Rusia sudah pernah memiliki insidennya sendiri terkait meteorit. Tidak tanggung-tanggung, meteorit yang satu ini tercatat sebagai insiden meteorit jatuh terdahsyat yang pernah ada dalam sejarah manusia.
Insiden meteorit jatuh yang dimaksud di sini mengambil tempat di Tunguska, Rusia tengah. Awalnya pada tanggal 30 Juni 1908, penduduk setempat melihat benda bercahaya terbang di langit sambil meninggalkan jejak yang panjang.
Tidak lama sesudah itu, muncul kilatan cahaya yang sangat terang di langit. Suara ledakan keras dan guncangan dahsyat kemudian muncul secara tiba-tiba. Guncangan tersebut dikabarkan sampai merusak jendela rumah-rumah yang berada dalam radius ratusan kilometer. Sebanyak 3 orang Rusia dilaporkan tewas akibat dampak dari guncangan ini.
Guncangan tersebut bukan hanya terasa di Rusia. Kota-kota yang letaknya jauh seperti London (Inggris) serta Batavia (Indonesia) juga merasakan getaran layaknya gempa bumi.
Belakangan diketahui kalau peristiwa ini ditimbulkan oleh meteorit yang meledak. Meteorit dalam peristiwa ini diperkirakan memiliki diameter mencapai 60 meter.
Karena ledakannya tidak terjadi di permukaan tanah, ledakan meteoritnya tidak meninggalkan bekas kawah di atas tanah. Namun karena ledakannya begitu kuat, getaran yang ditimbulkannya tetap dapat dirasakan oleh mereka yang ada di atas tanah.
Ledakan meteorit di Tunguska juga menghanguskan jutaan pepohonan yang ada di sekitar lokasi. Foto yang diambil tepat sesudah kejadian menunjukkan bagaimana kawasan yang tadinya dipenuhi oleh pohon kini sudah luluh lantak dan dipenuhi oleh onggokan kayu hangus.
Sumber :
https://listverse.com/2023/10/17/10-meteorites-with-quirky-and-scary-backstories/
https://www.space.com/international-space-station-3-astronauts-stay-full-year
https://en.wikipedia.org/wiki/Tunguska_event