Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Violet Jessop, Terjebak Dalam Kapal Tenggelam Dan Selalu Berhasil Selamat

Anehdidunia.com - Violet Jessop nama dari seorang wanita asal Argentina yang semasa hidupnya bekerja sebagai pelayan di atas kapal. Dengan melihat perjalanan hidupnya saat berada di atas kapal, ia bisa dibilang sebagai salah satu wanita paling beruntung. Pasalnya Violet pernah beberapa kali terlibat dalam insiden kapal tenggelam, namun selalu berhasil selamat.

Tidak tanggung-tanggung, Violet pernah 3 kali terjebak dalam insiden kapal laut tenggelam. Salah satu dari kapal tersebut adalah Titanic yang kisah tenggelamnya sudah begitu mendunia.

Violet lahir pada tanggal 2 Oktober 1887 di dekat Bahia Blanca, Argentina. Meskipun lahir di Argentina, Violet berasal dari keluarga berdarah Irlandia. Ia merupakan anak pertama dari 9 bersaudara.

Violet Jessop via history.co.uk

Sejak masih berusia amat muda, Violet sudah harus berjibaku dengan kematian. Pasalnya Violet kecil sempat jatuh sakit akibat penyakit tuberkulosis. Dokter yang menangani Violet sempat memprediksi kalau Violet bakal meninggal akibat penyakitnya ini. Namun untungnya, Violet masih bisa bertahan hidup.

Namun nasib sejumlah saudara Violet tidak seberuntung dirinya. Dari 9 orang bersaudara dalam keluarga Jessop, sebanyak 3 di antara mereka harus meninggal dunia.

Jika itu masih belum cukup, ayah Violet juga harus meninggal dunia pada usia 16 tahun. Supaya bisa bertahan hidup, Violet beserta keluarganya kemudian memutuskan untuk beramai-ramai pindah ke Inggris.

Sesampainya di Inggris, ibu Violet bekerja sebagai pelayan di kapal. Saat ibunya sedang sibuk bekerja, Violet selaku anak tertua kemudian mengambil alih peran ibunya untuk mengurus pekerjaan rumah.

Ibu Violet pada akhirnya juga harus jatuh sakit. Supaya bisa menghidupi adik-adik beserta ibunya, Violet kemudian memutuskan untuk mengikuti jejak ibunya dengan cara bekerja sebagai pelayan di kapal laut.

Violet mulai bekerja sebagai pelayan kapal pada tahun 1908. Kapal Orinoco menjadi kapal pertama yang menjadi tempatnya bekerja. Saat Violet pindah untuk bertugas di kapal lain, dimulailah petualangan panjang Violet untuk bergulat melawan maut di atas laut.

Violet di Atas Dua Kapal yang Bertabrakan

Violet di Atas Dua Kapal yang Bertabrakan
Violet di Atas Dua Kapal yang Bertabrakan via wikipedia.org

Pada tahun 1911, Violet mulai bertugas di kapal pesiar RMS Olympic, kapal pesiar terbesar pada masa itu. Pada bulan September 1911, kapal tersebut memulai pelayarannya dari kota Southampton, Inggris.

Namun saat sedang berada di tengah perjalanan, terjadi musibah yang menimpa kapal Olympic. Kapal pesiar tersebut bertabrakan dengan kapal perang Inggris yang bernama HMS Hawke.

Akibat tabrakan tersebut, kapal Olympic mengalami kerusakan. Namun untungnya, peristiwa tadi tidak sampai merenggut korban jiwa. Meskipun begitu, kerusakan yang diderita oleh kapal Olympic membuat kapal tersebut terpaksa berlayar kembali ke Inggris.

Kapal Olympic pada akhirnya berhasil tiba di pelabuhan dengan selamat. Saat Olympic akhirnya sudah selesai diperbaiki, Violet kembali bekerja di kapal tersebut.

Nyaris Tenggelam Bersama Kapal Titanic

Nyaris Tenggelam Bersama Kapal Titanic
Nyaris Tenggelam Bersama Kapal Titanic via sindonews.com

Violet bekerja sebagai pelayan di kapal Olympic hingga bulan April 1912. Pada bulan yang sama, Violet pindah untuk bekerja di kapal Titanic. Pada tanggal 10 April, kapal tersebut memulai pelayaran perdananya dari Inggris menuju Amerika Serikat.

Pelayaran Titanic pada masa itu begitu menarik perhatian publik. Pasalnya Titanic merupakan kapal pesiar terbesar pada masanya dan siap memulai pelayaran perdananya. Titanic juga digambarkan sebagai kapal yang amat kokoh dan tidak bisa tenggelam.

Namun takdir ternyata berkehendak lain. Sekitar 4 hari sesudah Titanic berlayar meninggalkan Inggris, kapal megah tersebut bertabrakan dengan gunung es di tengah-tengah Samudera Atlantik.

Sesudah bersinggungan dengan gunung es, Titanic masih sempat mengapung selama lebih dari 2 jam sebelum kemudian terbelah dua dan tenggelam ke dasar Samudera Atlantik.

Saat Titanic masih mengapung sesudah bertabrakan dengan gunung es, kepanikan sempat timbul di atas kapal. Pasalnya Titanic tidak dilengkapi dengan perahu penyelamat yang jumlahnya cukup untuk menampung semua penumpang.

Sebagai akibatnya, hanya sebagian penumpang yang berhasil naik ke atas perahu. Sebagian lainnya terpaksa tetap tinggal di atas Titanic dan hanya bisa pasrah saat kapal tersebut secara perlahan tenggelam ditelan oleh lautan di sekelilingnya.

Violet merupakan satu dari sekian banyak penumpang kapal Titanic yang bernasib mujur. Sesudah menerima kabar kalau Titanic akan tenggelam, Violet mencoba mengatur para penumpang yang tidak bisa berbahasa Inggris supaya mereka tetap bersikap tertib saat proses evakuasi masih dilakukan.

Violet kemudian ditugaskan untuk naik ke perahu penyelamat nomor 16. Sebelum perahu tersebut diturunkan, salah seorang penumpang memberikan bayinya kepada Violet karena ia tidak yakin bisa selamat dalam insiden ini.

Violet beserta para penumpang perahu terombang ambing di tengah laut selama berjam-jam lamanya. Mereka nantinya diselamatkan oleh kapal Carpathia yang kebetulan sedang melintas.

Saat Violet sudah naik di atas kapal Carpathia, ternyata orang yang dulu menitipkan bayinya pada Violet juga berhasil selamat di atas kapal tersebut. Begitu ia melihat Violet sedang menggendong bayinya, ia spontan langsung merangkul bayi tersebut dan kemudian pergi sambil menangis tersedu.

Kapal Carpathia akhirnya tiba di New York pada tanggal 18 April. Dalam kasus kapal-kapal tenggelam, tidak jarang ada korban selamat yang sesudah itu mengalami trauma dan tidak mau lagi menaiki kapal.

Namun hal demikian tidak berlaku bagi Violet. Sesudah memulihkan diri, Violet kemudian berlayar kembali ke Inggris untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan kapal.

Kapal Britannic

Kapal Britannic
Kapal Britannic via idntimes.com

Karena Titanic selaku kapal tempatnya dulu bekerja kini sudah tenggelam di dasar Atlantik, Violet pun kini harus bertugas di kapal lain. Maka, sekembalinya ia ke Inggris, Violet bekerja di kapal pesiar Britannic.

Tahun 1914, pecah Perang Dunia Pertama di mana Inggris ikut terlibat di dalamnya. Untuk membantu pasukan Inggris yang berjuang di Eropa, kapal Britannic pun kini fungsinya diubah menjadi rumah sakit apung untuk merawat para tentara Inggris yang terluka.

Berubahnya fungsi kapal Britannic sebagai kapal rumah sakit secara otomatis menyebabkan kapal ini menghadapi resiko besar untuk tenggelam. Pasalnya supaya bisa menangani para prajurit yang terluka, Britannic harus berada sedekat mungkin dengan garis depan.

Dan hal itulah yang terjadi. Pada tanggal 21 November 1916, kapal Britannic tanpa sengaja menabrak ranjau laut yang sudah dipasang oleh angkatan laut Jerman. Peristiwa ini terjadi di Laut Aegea, lautan kecil yang terletak di antara Yunani dan Turki.

Seusai menabrak ranjau, air laut dengan cepat masuk ke dalam badan kapal Britannic. Violet beserta rekan-rekannya pun kini harus berjuang secepat mungkin untuk mengevakuasi para pasien.

Ketika Violet pada akhirnya berhasil naik ke atas perahu penyelamat, masalah tidak lantas berhenti. Pasalnya perahu yang ia naiki sempat bertabrakan dengan baling-baling kapal Britannic. Beruntung bagi Violet, ia berhasil keluar dari perahu tersebut tepat waktu meskipun ia harus mengalami cedera pada kepalanya.

Kurang dari 1 jam sesudah menabrak ranjau laut, Britannic akhirnya benar-benar tenggelam. Ada 30 orang yang tewas saat Britannic tenggelam. Namun untungnya, sebanyak 1.036 penumpang lainnya berhasil menyelamatkan diri tepat waktu.

Beberapa tahun sesudah kapal Britannic tenggelam, Violet sempat tidak lagi bekerja di atas laut. Hingga kemudian pada tahun 1920, ia kembali bekerja di atas kapal hingga tahun 1950, tahun di mana ia memutuskan untuk pensiun. Ia meninggal dengan tenang pada tahun 1971 dalam usia 83 tahun.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Violet_Jessop