Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Fakta dan Sejarah Unik Tentang Topi Yang Kamu Mungkin Pernah Pakai

Anehdidunia.com - Topi adalah aksesoris yang biasa digunakan untuk menutupi kepala. Selain untuk melindungi pemakainya dari terik matahari, topi juga memiliki perjalanan sejarah yang unik dan beragam. Berikut ini adalah fakta-fakta unik mengenai sejarah topi.

Tinggi Topi Koki Menunjukkan Kedudukannya

Tinggi Topi Koki Menunjukkan Kedudukannya
Tinggi Topi Koki Menunjukkan Kedudukannya via cookin.id

Jika kita menengok dapur restoran bintang lima, maka kita akan mendapati kalau chef atau kepala koki mengenakan topi yang bentuknya tinggi. Topi yang dikenakan chef dikenal dengan nama toque.

Di balik penampilannya yang khas, ternyata ada alasan tersendiri kenapa chef memiliki topi berbentuk demikian. Menurut salah satu teori, praktik mengenakan topi tinggi oleh koki pertama kali dilakukan oleh bangsa Assyria, bangsa kuno yang tinggal di wilayah cikal bakal Irak. Para koki Assyria mengenakan topi berbentuk demikian atas perintah dari rajanya.

Menurut teori lain, praktik mengenakan topi tinggi saat memasak aslinya dipelopori oleh juru masak di biara-biara Yunani.

Lepas dari semua teori tersebut, topi koki dengan bentuk seperti sekarang merupakan buah karya dari seorang koki yang bernama Antonin Careme. Antonin menciptakan topi berbentuk demikian dengan cara menaruh potongan kardus di dalam topinya.

Selain tingginya, hal lain yang juga bisa dijumpai pada topi koki adalah lekukan-lekukan pada bagian atas topinya. Bagi kalangan awam, lekukan tersebut nampak tidak lebih dari sekedar hiasan semata.

Namun bagi koki profesional, ternyata lekukan tersebut memiliki arti. Semakin banyak lekukannya, maka konon semakin banyak pula wawasan mengenai resep yang dikuasai oleh sang koki.

Nama Topi Fedora Ternyata Berasal dari Nama Wanita

Nama Topi Fedora Ternyata Berasal dari Nama Wanit
Nama Topi Fedora Ternyata Berasal dari Nama Wanit via bp-giude.id

Fedora adalah nama dari sejenis topi berbentuk menyerupai mangkok terbalik dengan tepian yang agak lebar. Jika dikombinasikan dengan jas panjang, pemakai topi ini nampak sebagai sosok yang misterius sekaligus diam-diam mematikan. Itulah sebabnya di film-film bertema kriminal, karakter detektif dan penjahatnya kerap ditampilkan mengenakan topi fedora dan jas panjang.

Topi fedora kerap diidentikkan sebagai topi khusus kaun pria. Namun uniknya, sejarah topi fedora justru memiliki kaitan lebih erat dengan kaum wanita.

Pada tahun 1882, muncul drama panggung dari Amerika Serikat yang berjudul "Fedora". Drama itu sendiri bercerita tentang seorang wanita bangsawan Rusia yang bernama Fedora Ramezoff. Di dalam drama tersebut, karakter Fedora ditampilkan mengenakan topi bundar.

Penampilan Fedora yang mengenakan topi bundasr ternyata meninggalkan kesan begitu kuat bagi penontonnya. Dampaknya, sejak itu topi bundar yang bersangkutan dikenal dengan nama topi fedora.

Lambat laun, topi fedora semakin populer di kalangan kaum wanita yang ingin nampak tomboi dan mandiri. Namun memasuki tahun 1920-an, popularitas topi fedora mulai bergeser.

Pada periode tersebut, Pangeran Edward yang berasal dari Walea, Inggris, kerap terlihat mengenakan topi fedora dalam banyak kesempatan. Dikombinasikan dengan cara pakainya yang praktis dan kemampuam topi fedora dalam melindungi pemakainya dari panas maupun hujan, topi fedora pun sejak itu menjadi lebih populer di kalangan kaum pria.

Topi Bulu Suku Indian Tidak Boleh Dipakai oleh Sembarang Orang

Topi Bulu Suku Indian Tidak Boleh Dipakai oleh Sembarang Orang
Topi Bulu Suku Indian Tidak Boleh Dipakai oleh Sembarang Orang via cnnindonesia.com

Suku Indian adalah sebutan untuk suku pribumi Benua Amerika. Meskipun berasal dari Amerika, mereka diberi nama Indian karena orang-orang Eropa pada awalnya mengira kalau daratan yang baru saja mereka jamah adalah India.

Suku Indian yang tinggal di Amerika Utara memiliki ciri khas berupa topi atau ikat kepala yang terbuat dari bulu unggas. Topi tersebut dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama warbonnet.

Meskipun kerap diidentikkan dengan suku Indian Amerika Utara, suku yang bersangkutan sendiri ternyata memiliki peraturan yang ketat mengenai siapa yang boleh memakai warbonnet. Hanya kepala suku yang boleh mengenakan warbonnet.

Suku-suku tertentu kepala sukunya juga memiliki lebih dari satu macam warbonnet karena upacara yang berbeda memerlukan aksesoris dan warbonnet yang berbeda pula.

Bagi suku Indian, seseorang hanya dianggap bisa menjadi kepala suku jika orang tersebut menunjukkan kepantasannya. Itulah sebabnya warbonnet hanya boleh dipakai oleh kepala suku. Jika ada orang lain yang berani memakai warbonnet, hal tersebut biaa dianggap sebagai bentuk penghinaan kepada orang yang sudah bersusah payah untuk menjadi kepala suku.

Oleh sebab itulah, ketika Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menerima hadiah warbonnet, muncul pro dan kontra karena Justin bukanlah orang suku Indian dan dia seharusnya menolak pemberian warbonnet tersebut.

Negara Ini Memiliki Bendera Bergambar Topi

Negara Ini Memiliki Bendera Bergambar Topi
Negara Ini Memiliki Bendera Bergambar Topi via istockphoto.com

Lesotho adalah nama dari sebuah negara yang wilayahnya terletak di tengah-tengah wilayah negara Afrika Selatan. Sisi utara, barat, timur, hingga selatan negara ini semuanya berbatasan dengan Afrika Selatan.

Lesotho memiliki bendera berwarna biru, putih, serta hijau. Di tengah-tengah bendera, terdapat simbol menyerupai segitiga yang berwarna hitam.

Apa yang nampak sebagai segitiga tersebut aslinya adalah mokorotlo, topi khas Lesotho yang terbuat dari anyaman jerami. Lesotho menggunakan gambar mokorotlo dalam benderanya untuk menunjukkan rasa bangga rakyat Lesotho akan budaya khasnya.

Tidak seperti mokorotlo versi bendera yang berwarna hitam, mokorotlo yang dikenakan oleh penduduk Lesotho berwarna hijau kekuningan. Mokorotlo sepintas juga terlihat menyerupai lonceng karena di bagian puncaknya, terdapat struktur anyaman yang bentuknya menyerupai menara kecil.

Karena bentuk dan bahan penyusunnya serupa, mokorotlo bisa dibilang aebagai capingnya orang Lesotho. Menurut salah satu teori yang masih diperdebatkan, mokorotlo diyakini terinspirasi dari caping yang dipakai oleh imigran asal Asia Tenggara di Afrika Selatan. Kebetulan di masa lampau, Inggris memang pernah mengasingkan orang-orang Melayu ke Afrika Selatan supaya tidak memberontak di tanah asalnya.

Turki Pernah Menghukum Mati Rakyatnya Sendiri Gara-Gara Topi

Turki Pernah Menghukum Mati Rakyatnya Sendiri Gara-Gara Topi
Ilustrasi Turki Pernah Menghukum Mati Rakyatnya Sendiri Gara-Gara Topi via trc-leinden.nl

Fez atau tarbush adalah sejenis topi berbentuk peci kecil yang banyak dikenakan oleh kaum pria di Timur Tengah, misalnya di Turki. Di Mesir, fez bahkan dianggap sebagai simbol tingginya ketaatan seseorang akan agamanya karena fez kerap dikenakan oleh kaum relijius.

Saat Kesultanan Ottoman masih berdiri, fez banyak dikenakan oleh kaum pria setempat. Namun saat Ottoman runtuh dan digantikan oleh rezim Republik Turki, pemerintah Turki melarang rakyatnya memakai fez.

Alasan di balik pelarangan tersebut adalah karena Turki ingin mencitrakan negaranya sebagai negara maju yang mengadopsi budaya Barat. Fez di lain pihak dianggap sebagai simbol keterbelakangan. Citra fez yang erat dengan kaum relijius juga tidak disukai oleh pemerintah Turki yang menganut sistem sekuler.

Meskipun sudah dilarang, nyatanya tetap banyak rakyat Turki yang mengenakan fez. Namun tanggapan yang ditunjukkan pemerintah Turki tidak kalah keras. Mereka yang tidak mau berhenti memakai fez bakal ditangkap dan dihukum mati.

Hingga masa kini, larangan untuk memakai fez masih tetap berlaku di Turki. Namun mereka yang memakai fez di tempat umum tidak lagi menerima ancaman hukuman. Toko-toko yang menjual fez juga semakin banyak dijumpai di Turki.

Sumber :
https://listverse.com/2018/07/03/10-secret-histories-behind-well-known-hats/
https://en.wikipedia.org/wiki/Fedora
https://en.wikipedia.org/wiki/Mokorotlo