Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia Pernah Menyatakan Perang Melawan Hewan Imut Ini

Anehdidunia.com - Manusia bukan hanya pernah berperang melawan sesamanya sendiri, tetapi juga melawan hewan. Alasannya bermacam-macam. Entah karena hewannya dianggap sebagai hama oleh manusia. Entah karena hewannya dianggap mengancam keselamatan manusia. Dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah contoh dari kasus-kasus di mana manusia menyatakan perang melawan hewan.

Burung Gereja

Burung Gereja via 

Burung gereja atau burung pipit adalah sejenis burung kecil yang mudah dijumpai di sekitar kita. Meskipun burung ini terlihat lucu, burung gereja juga kerap dianggap sebagai hama. Pasalnya burung ini memiliki kebiasaan memakan biji padi.

Atas sebab itulah, Mao Zedong selaku pemimpin China sempat menyatakan perang kepada burung gereja pada tahun 1950-an. Adapun selain mendeklarasikan perang melawan burung gereja, pemerintah China juga menyatakan perang melawan nyamuk, lalat, serta tikus. Kampanye pembasmian keempat hewan tersebut lantas dikenal sebagai program Kampanye Empat Hama.

Untuk mendukung kesuksesan program ini, pemerintah China menganjurkan supaya setiap burung gereja yang ada di China dibunuh. Burung-burung tersebut dibunuh dengan memakai senapan, ketapel, hingga jebakan beracun.

Rakyat China juga dianjurkan membunyikan perabotnya secara beramai-ramai supaya burung gereja terlalu takut untuk hinggap. Saat burungnya sudah kelelahan, burung tersebut selanjutnya akan jatuh ke tanah dan bisa dibunuh.

Saat makin banyak burung gereja yang mati, mulailah muncul dampak lingkungan yang serius. Pasalnya selain memakan biji-bijian, burung gereja juga gemar memakan serangga. Karena tidak ada burung gereja,populasi serangga hama di China pun meningkat tak terkendali.

Serangga tersebut pada gilirannya memakan tanaman pertanian yang ada di Cina. Sebagai akibatnya, muncullah bencana kelaparan yang hebat di China. Butuh waktu lama sebelum populasi burung gereja di China bisa pulih seperti sedia kala.

Burung Emu

Burung Emu
Burung Emu via idntimes.com

Emu adalah sejenis burung besar yang hanya dapat ditemukan di Australia. Burung ini memiliki banyak kemiripan dengan burung unta dan kasuari. Pasalnya seperti halnya kedua burung tadi, emu memiliki leher yang panjang dan berukuran sebesar manusia. Karena berukuran besar, emu pun tidak bisa terbang.

Namun pada tahun 1930-an, burung emu sempat menjadi ancaman bagi kesejahteraan penduduk Australia. Pasalnya burung-burung tersebut kerap memakan dan menginjak-injak tanaman pertanian Australia. Padahal kondisi ekonomi Australia pada waktu itu juga sedang sulit akibat dampak krisis global Depresi Besar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Australia pun menyatakan perang kepada hama burung emu yang jumlahnya ditaksir mencapai 20 ribu ekor. Tidak tanggung-tanggung, militer Australia sampai ikut dilibatkan untuk membasmi burung tersebut.

Membasmi emu sendiri ternyata jauh dari kata mudah. Pasalnya kendati pasukan Australia yang ditugaskan untuk membasmi emu dipersenjatai dengan senapan mesin, burung tersebut amat waspada dan cekatan.

Setiap kali tentara Australia mencoba membunuh kawanan emu dengan cara menembakinya, burung tersebut bakal langsung berlari cepat ke segala arah. Namun sesudah beberapa lama, kawanan emu akan datang kembali.

Pemerintah Australia pada akhirnya tidak pernah berhasil membasmi emu hingga habis. Burung ini sekarang masih dapat dijumpai dalam jumlah besar di Australia Barat.

Bison

Bison
Bison via kompas.com

Bison adalah sejenis hewan besar menyerupai banteng. Hewan ini banyak dijumpai di kawasan padang rumput Amerika Utara. Bison biasanya terlihat hidup menggerombol sambil mengembara.

Bagi suku Indian selaku penduduk asli Amerika Utara, bison merupakan hewan yang amat penting bagi kehidupan mereka. Pasalnya bagian-bagian tubuh bison seperti daging, bulu, dan tulang kerap dimanfaatkan oleh penduduk suku Indian.

Di lain pihak, besarnya peran bison bagi suku Indian lantas menjadi penyebab kenapa kaum imigran kulit putih Amerika Serikat pernah mencoba membasmi bison hingga punah. Menurut pola pikir mereka, jika bison sampai punah, maka suku Indian akan menyingkir dengan sendirinya dari lahan yang tadinya dipenuhi oleh bison. Lahan tersebut kemudian bisa ganti ditempati oleh kaum kulit putih Amerika Serikat.

Misi pembasmian bison akhirnya dimulai pada tahun 1870-an. Saat kondisi ekonomi Amerika Serikat tengah memburuk, makin banyak orang yang ikut terlibat dalam pembasmian bison sebagai profesi barunya.

Selain untuk memutus sumber penghidupan suku Indian, orang-orang kulit putih Amerika Serikat juga memburu bison secara besar-besaran supaya bisa menjual kulitnya. Namun saat kulit bison yang beredar di pasaran sudah terlalu banyak, bisnis berburu bison pun tidak lagi dipandang menguntungkan seperti sebelumnya.

Perburuan bison secara massal baru berhenti pada tahun 1900-an. Sekarang bison memang masih dapat dijumpai di Amerika Serikat. Namun populasi mereka sekarang jauh lebih sedikit dibandingkan saat sebelum perburuan massal berlangsung.

Serigala

Serigala
Serigala via kids.grid.id

Serigala merupakan hewan yang masih berkerabat dengan anjing. Namun berbeda halnya dengan anjing yang akrab dengan manusia karena kerap dijadikan hewan peliharaan, serigala justru kerap dipandang dengan penuh rasa takut oleh manusia. Pasalnya serigala memiliki kebiasaan menyerang hewan ternak peliharaan manusia. Serigala juga bisa melukai dan bahkan membunuh manusia karena hewan ini memiliki gigi dan cakar yang tajam.

Karena sifat berbahaya yang dimiliki oleh serigala, penduduk Amerika Serikat sejak abad ke-19 pernah terlibat perang melawan serigala. Kemudian memasuki tahun 1900-an, perang melawan serigala di Amerika Serikat hanya semakin menghebat setelah Kongres mengeluarkan perintah supaya semua serigala dileyapkan dari wilayah Amerika Serikat.

Akibat keluarnya perintah tersebut, semua serigala yang ada di Taman Nasional Yellowstone sudah menghilang sejak tahun 1926. Namun seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kehidupan satwa liar, wacana supaya perburuan serigala dilarang penuh.

Wacana itu sendiri bukan tanpa penolakan. Kalangan pemburu dan pemilik lahan pertanian berpendapat bahwa perburuan serigala tidak boleh dilarang karena serigala yang masih tersisa di alam liar Amerika Serikat tetap bisa memberikan ancaman. Dampaknya, "perang" terkait serigala pun kini menjadi adu argumen antar aktivis hak-hak hewan dengan kalangan yang ingin supaya serigala tetap boleh diburu.

Kucing

Kucing
Kucing via detik.com

Kucing pasti bukanlah hewan yang asing bagikita semua. Tingkah lakunya yang jinak sekaligus lucu menyebabkan banyak orang memelihara kucing. Namun tahukah anda kalau di Australia sana, kucing merupakan hewan yang sedang diperangi oleh pemerintah setempat?

Perang melawan kucing pertama kali dicetuskan oleh pemerintah Australia pada tahun 2015. Supaya penduduk Australia menjadi semakin bersemangat untuk ikut memburu kucing, pemerintah Australia juga menyediakan imbalan bagi mereka yang berhasil membunuh kucing.

Lantas, kenapa pemerintah Australia sampai nekat menyatakan perang pada kucing? Padahal kucing bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia. Malahan kucing juga kerap menerkam hewan-hewan hama semisal tikus.

Pemerintah Australia memiliki alasannya sendiri kenapa mereka mengeluarkan kebijakan kontroversial ini. Kendati kucing membantu mengendalikan populasi hewan hama seperti tikus, kucing juga kerap menyerang hewan-hewan kecil asli Australia.

Menurut perkiraan pemerintah Australia, kucing liar di Australia diperkirakan sudah membunuh sekitar 1 juta ekor burung asli Australia dan 1,7 juta ekor reptil asli Australia. Untuk mencegah kepunahan hewan-hewan tersebut, pemerintah Australia pun menabuh genderang perang terhadap kucing.

Selain Australia, negara Selandia Baru yang juga memiliki banyak fauna lokal unik juga menempuh kebijakan perang melawan kucing. Sejumlah daerah di Selandia Baru bahkan sempat berencana melarang kucing peliharaan sama sekali.

Sumber :
https://listverse.com/2023/08/21/10-times-when-humans-declared-war-on-animals/
https://edition.cnn.com/2019/04/26/asia/feral-cats-australia-intl