Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Selain untuk Pertandingan Sepak Bola, Ini 5 Fungsi Lain Stadion yang Jarang Diketahui Orang

Anehdidunia.com - Sepak bola merupakan olah raga dengan jumlah penggemar yang amat banyak. Itulah sebabnya stadion-stadion sepak bola memiliki ukuran yang begitu megah supaya bisa menampung ribuan penonton sekaligus.

Karena ukurannya pulalah, stadion pun kerap digunakan untuk menggelar aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas tersebut.

Konser Perdamaian

Konser Perdamaian
Konser Perdamaian via welcome.musreg.ru

Stadion merupakan satu dari sedikit bangunan yang bisa menampung ribuan orang sekaligus. Oleh sebab itulah, stadion pun menjadi tempat yang kerap digunakan untuk menggelar konser musik.

Karena bagian tengah stadion tidak dikhususkan untuk menggelar konser musik, maka panggung akan didirikan di atas lapangan tepat sebelum konser digelar. Saat konser sudah selesai, barulah panggung tersebut dibongkar.

Stadion Luzhniki yang terletak di Moskow, Rusia, adalah salah satu contoh stadion yang di masa lampau pernah digunakan untuk menggelar konser. Pada tanggal 12 dan 13 Agustus 1989, stadion tersebut menjadi tempat digelarnya konser musik bertajuk Festival Musik Perdamaian Moskow.

Konser tersebut begitu menarik perhatian dunia karena saat itu Uni Soviet masih berdiri. Selama ini, pemerintah Uni Soviet dikenal begitu tertutup dan alergi terhadap hal-hal yang berbau Barat.

Namun dalam konser tersebut, band-band beraliran rock dari negara Barat seperti Scorpions, Skid Row, dan Bon Jovi diperbolehkan tampil di Moskow. Sahabat anehdidunia.com hal yang bisa dimungkinkan karena Uni Soviet pada waktu itu sedang dipimpin oleh Mikhail Gorbachev, tokoh yang ingin memperbaiki hubungan Uni Soviet dengan negara-negara Barat.

Karena konser yang dihadiri oleh musisi rock dari negara-negara Barat merupakan hal yang langka di Uni Soviet, konser tersebut dihadiri oleh 100.000 penonton dan disiarkan ke lebih dari 50 negara. Ironisnya, hanya 2 tahun sesudah konser ini digelar, Uni Soviet kemudian mengalami keruntuhan.

Festival Kenegaraan

Festival Kenegaraan
Festival Kenegaraan via wikipedia.org

Seperti halnya Uni Soviet, Korea Utara atau Korut juga dikenal sebagai negara dengan gaya pemerintahan yang begitu tertutup. Bedanya adalah jika Uni Soviet sekarang sudah runtuh menjadi banyak negara, Korut masih berdiri sampai sekarang.

Karena sifat Korut yang begitu tertutup dari dunia luar, tidak banyak yang tahu kalau negara ini memiliki salah satu stadion terbesar di dunia. Stadion tersebut adalah Stadion 1 Mei Rungrado.

Stadion 1 Mei Rungrado berdiri di atas Pulau Rungra yang terletak di tengah-tengah Pyongyang, ibukota Korut. Stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak lebih dari 110.000.

Sebelum tahun 2014, stadion ini bahkan lebih besar lagi karena bisa menampung hingga 150.000 penonton.

Alasan kenapa Stadion 1 Mei Rungrado bisa memiliki kapasitas yang demikian besar adalah karena stadion ini kerap dimanfaatkan oleh pemerintah Korut untuk menyelenggarakan festival akbar yang mencitrakan kehebatan negara Korut.

Arirang adalah contoh dari festival tersebut. Festival ini diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan Agustus atau September. Saati festival ini dilaksanakan, para peserta akan melakukan aneka macam aksi seperti parade dan tarian kolosal.

Bukan hanya mereka yang ada di atas lapangan yang ikut ambil bagian dalam festival ini. Mereka yang ada di tribun juga ikut terlibat dengan cara memegang kartu berwarna sambil melakukan gerakan tertentu. Saat dilihat dari kejauhan, tribun tersebut seolah-olah terlihat seperti gambar raksasa yang bisa bergerak dan berubah warna sendiri.

Arena Gladiator

Arena Gladiator
Arena Gladiator via tuntas.co.id

Gladiator adalah sebuah pertunjukan di mana manusia bertarung melawan hewan atau melawan manusia lainnya hingga salah satu di antara mereka mati. Pertunjukan ini banyak dilangsungkan di masa Romawi Kuno sebagi cara untuk menghukum tahanan sembari menghibur warga lokal.

Supaya pertunjukan gladiator bisa disaksikan oleh banyak orang sekaligus, pertunjukan ini biasanya dilangsungkan di arena khusus yang bernama colosseum.

Bangsa Romawi Kuno sendiri ternyata bukanlah satu-satunya bangsa yang memiliki pertunjukan gladiator. Indonesia di masa lampau juga pernah melangsungkan pertunjukan serupa. Tidak tanggung-tanggung, pertunjukan gladiator tersebut dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Pertunjukan langka tersebut terjadi pada hari Minggu, tanggal 17 September 1968. Yang dipertandingan dalam duel tersebut adalah seekor singa betina dan seorang pegulat yang bernama Bandot Lahardo. Gilanya, Bandot tampil dalam duel tersebut tanpa dibekali senjata sama sekali.

Karena melihat manusia berduel sampai mati melawan hewan buas bukanlah pertunjukan yang jamak dilakukan, masyarakat pun berbondong-bondong memadati stadion untuk menyaksikan langsung duel tersebut. Salah seorang penonton tersebut adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik.

Alih-alih menjadi pertunjukan yang penuh darah, sang singa betina ternyata menolak untuk bertarung. Selama 90 menit, Bandot yang dibantu oleh panitia mencoba memancing singa tersebut supaya melawan balik. Namun Singa tersebut tetap tidak bergeming.

Pertunjukan gladiator itupun berakhir tanpa pemenang. Namun rasanya hal ini jauh lebih baik daripada melihat nyawa melayang sia-sia hanya demi kesenangan semata.

Jalur Kereta Api

Jalur Kereta Api
Jalur Kereta Api via time.news

Melihat kereta melintasi kawasan padat penduduk bukanlah hal yang aneh. Namun bagaimana jika kereta tersebut melintas di tengah-tengah stadion sepak bola?

Meskipun terdengar aneh, kenyataannya pemandangan macam itu benar-benar ada. Tepatnya di stadion milik TJ Tatran Cierny Balog, klub sepak bola amatir yang berasal dari kota Cierny Balog, Slovakia.

Dalam video yang viral pada bulan Agustus 2022, sebuah kereta dengan lokomotif uap nampak melaju santai di antara lapangan sepak bola dan tribun peonton. Padahal lapangan tersebut saat itu sedang dipakai oleh para pemain untuk berlatih.

Tribun yang ada di stadion tersebut juga sedang dipadati oleh penonton. Namun bukannya merasa terganggu, penonton di tribun justru malah melambai-lambai ke arah para penumpang kereta.

Lantas, kenapa bisa ada kereta api yang melintas di stadion? Usut punya usut, ternyata hal tersebut ada hubungannya dengan sejarah kota yang bersangkutan.

Pada tahun 1914, rel kereta api dibangun dari Cierny Balog menuju Hronec. Kereta tersebut digunakan untuk mengangkut kayu.

Tahun 1982, jalur rel tersebut berhenti dioperasikan. Bangunan-bangunan baru pun dibangun di atas dan di sekeliling rel. Stadion milik TJ Tatran adalah salah satunya.

Saat itulah, muncul ide untuk menghidupkan kembali jalur rel tersebut sebagai obyek wisata. Sekarang wisatawan bisa menaiki kereta tersebut sambil melintasi stadion milik TJ Tatran dan menikmati pemandangan Cierny Balog.

Tempat Hukuman Mati

Tempat Hukuman Mati
Tempat Hukuman Mati via thenewseuropian.co.uk

Taliban adalah kelompok berhaluan agama asal Afganistan yang terkenal dengan gaya pemerintahannya yang keras. Saking kerasnya, Taliban tidak segan-segan melakukan eksekusi mati di hadapan orang banyak.

Stadion sepak bola yang notabene bisa menampung banyak orang lantas dipilih oleh Taliban sebagai tempat untuk menjalankan hukuman mati. Stadion di ibukota Kabul adalah contoh dari stadion yang digunakan untuk keperluan tersebut.

Saat Taliban hendak menjalankan hukuman mati, orang yang hendak dieksekusi mula-mula akan digiring ke tengah lapangan dengan tangan terikat. Sesudah itu, prajurit Taliban akan membunuh korban eksekusi dengan cara menembaknya di bagian kepala. Mayat para korban eksekusi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil van supaya bisa dikuburkan di tempat lain.

Praktik menggunakan Stadion Kabul sebagai tempat eksekusi mati baru berhenti setelah pasukan Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afganistan pada tahun 2001. Sesudah invasi, stadion tersebut sempat direnovasi supaya bisa digunakan kembali untuk keperluan olah raga.

Namun pada tahun 2021, Taliban bisa kembali berkuasa setelah Amerika Serikat menarik mundur seluruh pasukannya dari Afganistan. Tidak diketahui apakah stadion ini bakal tetap digunakan untuk keperluan olah raga, atau bakal kembali digunakan oleh Taliban sebagai tempat eksekusi mati.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Moscow_Music_Peace_Festival
https://en.wikipedia.org/wiki/Rungrado_1st_of_May_Stadium
https://en.wikipedia.org/wiki/Arirang_Mass_Games
https://www.vice.com/id/article/xwemja/sejarah-terlupakan-di-indonesia-pernah-ada-duel-gladiator-manusia-bandot-lahardo-lawan-singa-di-gbk
https://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-11086717/Amazing-viral-video-Slovakian-football-ground-steam-TRAIN-running-it.html
https://www.reuters.com/article/us-afghan-stadium-idUSSP12564220080913