5 Fakta Permainan Batu-Gunting-Kertas, Ternyata Tidak Sesimpel Kelihatannya
Anehdidunia.com - Siapa yang tidak tahu permainan suit batu-gunting-kertas? Itulah nama dari permainan tradisional di mana pemain harus membuat pola batu, gunting, atau kertas dengan memakai tangannya. Permainan ini amat populer sebagai pengisi waktu luang karena peraturannya mudah dipahami dan tidak menyita banyak waktu maupun tenaga. Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai permainan batu-gunting-kertas yang jarang diketahui oleh orang-orang.
Permainan Batu-Gunting-Kertas Sudah Berusia Ribuan Tahun
Permainan Batu-Gunting-Kertas Sudah Berusia Ribuan Tahun via suara.com |
Permainan batu-gunting-kertas merupakan permainan tradisional yang sama sekali tidak menggunakan alat. Sebagai akibatnya, permainan ini pun bisa dimainkan di manapun oleh siapapun tanpa memandang usia maupun status sosialnya.
Lantas, sebenarnya sejak kapankah manusia mulai mengenal permainan ini? Di negara manakah permainan batu-gunting-kertas pertama kali dimainkan sebelum kemudian bisa menjadi permainan yang dikenal oleh anak-anak di seluruh dunia seperti sekarang?
Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ada, permainan batu-gunting-kertas ternyata sudah berusia setidaknya ribuan tahun. Permainan dengan konsep serupa sudah dikenal di China pada masa Dinasti Han, dinasti yang bertahta dari tahun 206 SM hingga 220 Masehi.
Berbeda dengan permainan batu-gunting-kertas yang kita kenal sekarang, permainan suit yang dimainkan masyarakat China pada masa itu menggunakan penyimbolan katak, ulat, dan ular. Namun permainan tersebut memiliki konsep dan peraturan yang amat mirip dengan suit batu-gunting-kertas.
Lambat laun, permainan tersebut kemudian menyebar ke Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, permainan ini dikenal dengan nama Jankenpon.
Di Jepang pulalah, untuk pertama kalinya suitnya menggunakan penyimbolan batu, gunting, dan kertas. Itulah sebabnya suit batu-gunting-kertas juga dikenal dengan sebutan suit Jepang. Saat pengaruh budaya Jepang semakin meluas sebagai dampak dari modernisasi, suit batu-gunting-kertas pun kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Suit Batu-Gunting-Kertas Ada Turnamennya Sendiri
Suit Batu-Gunting-Kertas Ada Turnamennya Sendiri via standart.co.uk |
Tahun 1995 di saat penggunaan internet masih belum seluas sekarang, Doug dan Gary Walker mendapatkan ide untuk menciptakan situs internet sendiri. Namun mereka pada waktu itu masih bingung, situs tersebut sebaiknya diisi dengan apa.
Setelah berpikir panjang, keduanya memutuskan untuk membuat situs mengenai batu-gunting-kertas. Kebetulan dua saudara tersebut memang memiliki kegemaran bermain batu-gunting-kertas sambil melontarkan ejekan satu sama lain.
Dalam situs tersebut, mereka membuat cerita karangan mengenai sejarah permainan batu-gunting-kertas. Mereka juga mengisi situs tersebut dengan informasi mengenai cara bermain batu-gunting-kertas dan tips-tips untuk memenangkannya.
Situs tersebut kemudian mereka beri nama World Rock Paper Scissors Society (Perkumpulan Batu-Gunting-Kertas Dunia). Situs yang sama beralamat di wrpsa.com.
Doug dan Gary awalnya membuat situs tersebut untuk keperluan iseng semata. Namun mereka tidak menyangka kalau dalam rentang waktu beberapa tahun, situs tersebut meledka menjadi fenomena baru. Orang-orang mulai penasaran dengan permainan tersebut dan kini merasa tertarik untuk mencoba ikut memainkannya.
Saat popularitas situs mereka semakin melambung, mereka pun menggelar turnamen profesional batu-gunting-kertas perdana pada tahun 2002 di Toronto, Kanada. Antusiasme publik pada turnamen tersebut ternyata begitu besar. Mereka sampai membuat antrian panjang di luar bangunan sambil menunggu giliran untuk ikut bermain
Saat turnamen ini tumbuh semakin besar, perusahaan-perusahaan raksasa seperti Yahoo dan Microsoft turut mensponsori turnamen ini dengan iming-iming hadiah sebesar 10.000 dollar! Pada tahun 2007, turnamen ini bahkan sampai disiarkan oleh stasiun televisi ESPN dan Fox Sports.
Permainan Batu-Gunting-Kertas Terdiri dari Beberapa Versi
Permainan Batu-Gunting-Kertas Terdiri dari Beberapa Versi via koreaboo.com |
Seperti negara-negara lain, penduduk Korea juga mengenal permainan batu-gunting-kertas. Namun selain permainan batu-gunting-kertas dengan peraturan seperti yang selama ini kita ketahui, masyarakat Korea juga mengenai versi alternatif dari permainan ini.
Versi alternatif yang dimaksud di sini adalah permainan bernama Muk-jji-ppa. Dalam permainan versi ini, kedua pemain sama-sama melayangkan suit seperti biasa.
Yang membuat Muk-jji-ppa berbeda dari batu-gunting-kertas biasa adalah dalam Muk-jji-ppa, salah seorang pemain harus melayangkan suit sambil mengatakan suit apa yang dia keluarkan.
Jika suit yang dikeluarkan oleh pemain lawan serupa dengan suit yang diucapkan pemain satunya, maka pemain yang mengucapkan tadi bakal menang dan melanjutkan permainan seperti sebelumnya. Namun jika ucapannya salah, maka kedua pemain akan bertukar peran.
Jepang memiliki versi lain dari batu-gunting-kertas yang juga bisa dibilang sebagai versi lebih vulgar dari permainan ini. Sahabat anehdidunia.com dalam permainan versi ini, pemain yang kalah harus melepas sebagian pakaiannya. Versi ini dikenal dengan nama Yakyuken.
Permainan batu-gunting-kertas juga bisa dimainkan oleh lebih dari 2 orang. Dalam permainan versi ini, semua pemain akan melemparkan suit secara bersama-sama layaknya Hompimpa.
Jika ada 3 suit berbeda yang muncul, maka permainan diulang kembali. Namun jika yang muncul hanya 2 suit, pemain dengan suit yang lebih lemah akan dikeluarkan. Permainan kemudian dilanjutkan hingga tinggal 1 pemain yang tersisa.
Ada Komputer yang Jago Melakukan Batu-Gunting-Kertas
Ada Komputer yang Jago Melakukan Batu-Gunting-Kertas via bnox.be |
Semakin majunya teknologi komputer menyebabkan semakin banyak permainan yang memiliki versi kecerdasan buatannya masing-masing. Sebagai contoh, jika seseorang ingin bermain catur namun tidak ada orang yang bisa diajak bermain, orang tersebut tetap bisa bermain catur dengan cara bermain melawan komputer.
Selain catur, permainan batu-gunting-kertas juga sekarang juga memiliki versi komputernya sendiri. Mereka yang tertarik bermain batu-gunting-kertas melawan komputer bisa mencobanya di situs rockpaperscissors.ai. Program komputer tersebut diciptakan oleh perusahaan teknologi Afiniti.
Permainan batu-gunting-kertas sepintas terlihat sebagai permainan yang mengandalkan untung-untungan semata. Namun sebenarnya, ada kecenderungan pola khusus yang dilakukan oleh pemain saat melakukan batu-gunting-kertas.
Sebagai contoh, pemain pria dan pemula cenderung mengeluarkan batu dalam suit pertama karena batu memiliki kesan yang kuat. Kemudian jika seseorang sudah mengeluarkan suit tertentu, maka pemain tersebut cenderung akan mencoba suit berbeda di giliran berikutnya.
Hal inilah yang dijadikan pedoman oleh Afiniti saat mengembangkan kecerdasan buatan untuk permainan ini. Dengan mempelajari pola-pola yang lazim digunakan oleh pemain manusia daalam batu-gunting-kertas, kecerdasan buatan ini bisa menentukan suit mana yang sebaiknya diambil di setiap sesi permainan.
Simpanse Juga Bisa Melakukan Batu-Gunting-Kertas
Simpanse Juga Bisa Melakukan Batu-Gunting-Kertas via tribunnews.com |
Simpanse dikenal sebagai salah satu hewan paling cerdas di dunia. Pasalnya simpanse memiliki telapak kaki yang bentuknya menyerupai telapak tangan manusia. Dengan telapak kaki itulah, simpanse bisa menggunakan alat bantu untuk membantu keperluan sehari-harinya. Simpanse juga memiliki pola hidup sosial layaknya manusia.
Simpanse ternyata juga bisa dilatih untuk memainkan permainan batu-gunting-kertas. Sejumlah ilmuwan China dan Jepang berhasil melatih simpanse untuk melakukan permainan batu-gunting-kertas. Saat simpanse sudah memahami mekanisme dasar dari permainan ini, simpanse bisa mengeluarkan suit saat berduel dengan pemain manusia.
Menurut ilmuwan, melatih simpanse untuk memahami permainan batu-gunting-kertas tergolong sebagai hal yang cukup sulit. Sahabat anehdidunia.com selain karena simpanse tidak bisa diajak berkomunikasi layaknya manusia normal, permainan batu-gunting-kertas tidak memiliki akhir permainan yang jelas.
Sebagai akibatnya, simpanse seringkali merasa bingung mengenai kapan mereka harus memulai dan selesai memainkan permainan ini. Ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini menyatakan kalau anak usia balita bisa memahami permainan ini lebih cepat dibandingkan simpanse.
Meskipun begitu, bukan berarti penelitian ini lantas menjadi penelitian yang tidak berguna. Jika simpanse bisa dilatih untuk memainkan permainan manusia, ilmuwan berharap kalau simpanse kelak juga bisa dilatih untuk melakukan hal-hal yang sifatnya lebih rumit. Pasalnya simpanse memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki manusia normal, misalnya bisa memanjat pohon dan bergelayutan dengan mudah tanpa alat bantu.
Sumber :
https://listverse.com/2022/03/10/10-intriguing-facts-about-rock-paper-scissors/
https://www.theatlantic.com/entertainment/archive/2015/12/how-rock-paper-scissors-went-viral/418455/
https://wrpsa.com/different-variations-of-rock-paper-scissors/
Blog Terbaik Anehdidunia.com