Penemuan Paling Unik Hasil Kolaborasi Kutu Buku dan Ilmuwan yang Tidak Pernah Kamu Duga
Anehdidunia.com - Hubungan antara kutu buku dan ilmuwan walaupun terdengar aneh, namun nyatanya memang benar adanya. Seringkali, dua hal yang berbeda ini malahan mampu untuk mendukung satu dengan yang lainnya, dan membawa kepada hasil yang tidak diduga-duga.
Hal ini mungkin cukup masuk akal karena pada dasarnya fenomena alam dan dunia teknologi masih menjadi dua hal yang saling berhubungan dan memiliki ketergantungan satu sam lainnya sehingga mampu menciptakan hal unik dengan perantara seorang kutu buku dan juga ilmuwan dunia.
Jika kamu penasaran penemuan unik macam apa saja yang lahir dari hasil kolaborasi seorang kutu buku dan ilmuwan, berikut kami telah merangkumnya.
1. Prosedur Pemindahan Atom
Prosedur Pemindahan Atom via sciencephoto.com |
Pada bulan September 1989, fisikawan IBM Don Eigler berhasil menyusun 35 atom Xenon untuk mengeja singkatan "IBM". Prestasi luar biasa ini dimungkinkan oleh penggunaan mikroskop tunneling pemindaian.
Atom tunggal ini disusun dengan menggunakan ujung tajam mikroskopik untuk kemudian bergerak di atas permukaan dan melepaskan gaya tarik menarik dan tolak menolak untuk mengambil dan meletakkan atom yang lain. Sejak itu, fisikawan telah berhasil menulis kata untuk "atom" dalam Kanji Jepang – yang tentunya cukup rumit –, menciptakan dunia sempoa terkecil, dan meninggalkan catatan untuk rekan kerja.
Puncak dari pekerjaan ini mereka gambarkan dengan memanipulasi atom dalam film pendek, "A Boy and His Atom," yang lebih ilmiah daripada fiksi. Sementara aplikasi dunia nyata dari penemuan baru ini belum sepenuhnya terwujud, namun banyak yang menganggap bahwa hal ini merupakan langkah besar bagi pengembangan nanoteknologi yang nantinya dapat mengubah hidup manusia.
2. Lucy
Lucy via painterest.com |
Tidak diragukan lagi bahwa salah satu fosil paling ikonik dan terkenal di dunia adalah penemuan fosil Lucy the Australopithecus afarensis. Fosil ini ditemukan pada tahun 1974 di Hadar, Ethiopia, oleh Donald Johanson dan Tom Gray, dan dalam penjelasan keduanya Lucy diperkirakan hidup sekitar 3,2 juta tahun yang lalu.
Fosil tulang belakang dari Lucy mempunyai bentuk yang melengkung, lutut bikondilar, dan struktur panggulnya menunjukkan bahwa fosil ini dahulunya adalah bipedal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa fosil Lucy adalah salah satu nenek moyang hominid tertua yang pernah manusia ditemukan.
Namun apa yang membuat penemuan ini begitu aneh? Jawabannya adalah nama ‘Lucy’ tersebut.
Diketahui setelah menemukan sisa-sisa fosil yang ada, tim arkeolog yang bertugas saat itu berpesta sampai malam. Dan Lagu populer Beatles "Lucy in the Sky With Diamonds" pun diputar sepanjang malam. Sementara itu seperti semua cerita bagus dan unik, tidak ada yang tahu persis siapa yang memutuskan untuk memanggilnya Lucy dengan nama unik tersebut pertama kali, tapi jelas fakta bahwa The Beatles – yang juga terkenal sebagai kutu buku – mampu mengilhami penamaan salah satu nenek moyang manusia paling terkenal, merupakan hal menarik yang menjadi bukti bahwa sains dari ilmuwan dan hal kutu buku dari Beatles dapat berjalan beriringan.
3. Gen Sonic Hedgehog
Gen Sonic Hedgehog via nature.com |
Rasanya tidak aneh untuk menyebutkan beberapa ilmuwan biologi diluar sana memiliki hobi kutu buku yang mereka bawa hingga ke meja kerja. Karena hal ini nyatanya juga terlihat dalam hasil kerja mereka ketika menamai beberapa penemuan penting dengan nama unik, menarik, dan nerdy.
Dan yang paling populer dari penemuan tersebut mungkin adalah gen Sonic Hedgehog, yang bertanggung jawab atas banyak aspek perkembangan awal manusia, termasuk memberi sinyal pemisahan otak menjadi sisi kiri dan kanan dan pemisahan bidang mata sehingga kita mengembangkan dua mata yang terpisah.
Gen Sonic Hedgehog mendapatkan namanya dari dua ilmuwan. Pada awal 1990-an, Christiane Nsslein-Volhard adalah yang pertama kali menemukan gen tersebut ketika dia menonaktifkannya pada lalat buah. Keberadaan gen ini kemudian menyebabkan mutasi yang mengakibatkan tumbuhnya dentikel kecil yang menyerupai duri landak. Gen itu kemudian pada awalnya hanya bernama Hedgehog.
Selanjutnya tiga gen serupa kemudian ditemukan. Mereka diberi nama Indian, Desert, dan Sonic. Sementara Indian dan Desert adalah nama spesies landak asli, Sonic berasal dari peneliti Robert Riddle. Uniknya, Riddle terinspirasi untuk memberikan nama tersebut karena komik promosi Sonic the Hedgehog yang dibawa putrinya dari Inggris sebelum video game itu dirilis.
Sayangnya kini, kebiasaan unik dan seru ini tidak disukai oleh beberapa ilmuwan yang kemudian mencoba untuk mengurangi nama-nama konyol yang diberikan para peneliti kepada gen yang mereka temukan. Alasannya adalah ingin lebih profesional saat berbicara dengan pasien mereka. Meskipun gen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai SHH, namun kebanyakan orang masih menyebutnya sebagai Sonic Hedgehog.
4. Cthulhu
Cthulhu via painterest.com |
HP Lovecraft merupakan tokoh jenius walaupun sedikit aneh di balik populernya karakter monster mistis Cthulhu. Namun, sekalipun Cthulhu cenderung dekat erat kaitannya sebagai karakter dengan kegemaran pada kehancuran dan kekacauan, para ilmuwan nyatanya tidak segan untuk menyebarkan pengaruh nama Cthulhu ke seluruh dunia ilmiah dan sekitarnya.
Pertama, seekor laba-laba kayu merah asal California yang diberi nama Pimoa cthulhu. Sementara laba- laba tersebut tidak benar-benar menyerupai makhluk jahat, penemunya yaitu G. Hormiga menyatakan bahwa nama itu "dinamai mengikuti karangan H.P.Lovecraft, yaitu Cthulhu, karena mirip dengan kekuatan kekacauan.”
Selain itu, juga terdapat mikroba yang disebut sebagai protista yang ditemukan dalam usus rayap diberi nama Cthulhu macrofasciculumque dan Cthylla microfasciculumque, sebuah ide yang cukup egois namun juga unik dan menyenangkan. Lagi pula nama tersebut cukup beralasan, pasalnya mikroba tersebut diketahui memiliki hingga 20 flagela (tentakel) yang digunakan untuk bergerak seperti gurita.
Sementara itu, uniknya kepopuleran nama Cthulhu ternyata juga mampu melewati dunia kita hingga ke luar angkasa, dimana terdapat sebuah wilayah di planet kerdil Pluto yang dinamai Cthulhu. Para ilmuwan beralasan karena wilayah tersebut adalah salah satu daerah tergelap di Pluto.
5. Lord of The Rings yang Menginspirasi Segalanya
Lord of The Rings yang Menginspirasi Segalanya via cinemags.com |
Berbicara tentang makhluk jahat dari The Lord of the Rings, inilah saatnya untuk membicarakan salah satu bentuk budaya nerd yang paling kekinian dan memiliki tempat tersendiri di hati dunia ilmiah. Budaya populer The Lord of the Rings nyatanya telah meresap di hampir setiap disiplin ilmu—dari taksonomi makhluk baik yang masih ada maupun yang sudah punah hingga wilayah planet dan komet.
Sebuah perusahaan perangkat lunak bernama Palantir dikethaui juga bekerja dengan CIA dan NSA. Jika kamu bertanya-tanya apa itu Palantir, Palantir adalah sebuah bola kristal versi Middle Earth yang memungkinkan pengguna untuk melihat apapun di mana saja di dunia.
Lebih menarik lagi, karya terkenal dari tangan dingin J.R.R. Tolkien nyatanya juga telah meluas melampaui yang seharusnya. Hal ini terlihat dari para ilmuwan yang memberi penghormatan dengan memberi nama temuan mereka dengan hal-hal yang berbau Middle Earth hingga penelitian ilmiah aktual dengan menggunakan karya Tolkien.
Misalnya, para peneliti Klimatologi yang telah menciptakan model iklim untuk Middle Earth dan mendapati bahwa Shire, rumah para hobbit, sangat mirip dengan Lincolnshire atau Leicestershire di Inggris dan Mordor mirip dengan Los Angeles atau Texas Barat.
Lebih jauh lagi, para peneliti ini bahkan telah menyelidiki tingkat oksigen dari Middle Earth untuk mengeksplorasi bagaimana pria di dunia itu bisa melakukan gerakan atletis yang fantastis, apakah Frodo bisa selamat dari penusukan saat mengenakan baju besi mithril, hingga mengenai cacat fisik dan mental Gollum.
Dan sampai disini kita menyadari bahwa sains nyatanya dapat dilakukan untuk menyelidiki aspek-aspek cerita ini. Namun, pertanyaannya yang kerap muncul adalah, mengapa para ilmuwan berusaha keras untuk menemukan alasan ilmiah dibalik karya-karya Tolkien?
Belakangan diketahui penyebabnya adalah karena mereka terinspirasi oleh dalamnya keseriusan yang dimasukkan ke dalam cerita-cerita ini. Tolkien bahkan diketahui menciptakan bahasa, garis keturunan, dan geografi secara mendetail dalam ceritanya. Perhatian terhadap detail semacam itulah yang kemudian membangun sebuah dunia menarik yang mampu mengilhami pemikiran ilmiah.
Sumber :
https://listverse.com/2019/01/22/10-ways-nerds-and-scientists-have-inspired-each-other/