Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Taktik Anti Mainstream yang Pernah Digunakan Manusia Dalam Perang di Laut

anehdidunia.com - Perang bukan hanya mengambil tempat di darat, tetapi juga di lautan karena sebagian besar permukaan Bumi ditutupi oleh laut. Oleh karena itulah, manusia mengembangkan aneka macam taktik supaya bisa memenangkan perang di laut. Berikut ini adalah 4 taktik unik yang pernah digunakan oleh manusia saat berperang di laut.

Menabrakkan Kapal ke Kapal Lain

Menabrakkan Kapal ke Kapal Lain
Menabrakkan Kapal ke Kapal Lain via re-tawon.com

Jika bicara soal perang antar kapal, maka biasanya yang terbayang di benak orang-orang adalah kapal yang menembakkan meriam satu sama lain. Perang antar kapal sendiri diketahui sudah terjadi jauh sebelum meriam ditemukan. Lantas, bagaimana cara kapal-kapal di era kuno berperang saat meriam masih belum ditemukan?

Menggunakan taktik menabrakkan diri adalah jawabannya. Dalam taktik ini, kapal akan melaju secepat mungkin hingga menabrak kapal musuh. Begitu kapal musuh tertabrak, maka kapal musuh akan bergoyang-goyang sehingga penumpangnya berjatuhan.

Kapal yang hendak melakukan penabrakan biasanya akan melakukannya pada bagian samping kapal musuh. Tujuannya supaya guncangannya bisa terasa ke seluruh bagian kapal sehingga peluang jatuhnya orang-orang yang ada di kapal musuh menjadi lebih besar.

Menabrakkan kapal ke kapal musuh sendiri tetap membawa resiko kerusakan bagi kapal yang melakukannya. Untuk mengatasinya, kapal yang kerap melakukan penabrakan biasanya memiliki bagian haluan yang tebal.

Kapal-kapal tertentu semisal kapal kura-kura dari masa Kerajaan Joseon Korea juga memiliki haluan berbentuk rata untuk memaksimalkan kekuatan hantamannya saat menabrak kapal.

Taktik menabrakkan kapal ke kapal musuh banyak dilakukan pada masa lampau karena kualitas senjata jarak jauh untuk perang di laut masih belum maju. Namun seiring dengan kian majunya teknologi meriam, taktik menabrakkan kapal ke kapal musuh pun perlahan-lahan ditinggalkan.

Meskipun begitu, praktik menabrakkan kapal ke kapal lain tidak benar-benar menghilang. Pada tahun 2020 lalu, kapal nelayan Vietnam tenggelam di Laut China Selatan usai ditabrak oleh kapal patroli China.

Memakai Jembatan Kecil untuk Menyeberang ke Kapal Musuh

Memakai Jembatan Kecil untuk Menyeberang ke Kapal Musuh
Memakai Jembatan Kecil untuk Menyeberang ke Kapal Musuh via reddit.com

Selain menabrakkan kapal ke kapal musuh, taktik lain yang juga lazim digunakan dalam perang antar kapal di masa lampau adalah dengan cara mendekati kapal musuh. Sahabat anehdidunia.com saat kapal sudah berdempetan dengan kapal musuh, para awak akan beramai-ramai melompat ke kapal musuh sambil membawa senjata untuk menghabisi awal kapal musuh.

Taktik ini menjamin kalau semua orang yang ada di kapal musuh bakal terbunuh atau tertangkap. Selain itu, mereka yang berhasil mengalahkan semua awak kapal musuh juga bisa mengklaim kapal musuh tersebut.

Bangsa Romawi Kuno paham betul akan hal tersebut. Oleh karena itulah, mereka menciptakan alat khusus bernama corvus untuk memudahkan mereka melompat ke kapal musuh. Corvus adalah benda menyerupai jembatan kecil yang dilengkapi dengan duri pengait di bagian ujungnya.

Saat kapal Romawi sudah berada tepat di sebelah kapal musuh, para awak kapal Romawi akan menancapkan corvus pada kapal musuh. Sesudah itu, para awak kapal Romawi akan menaiki corvus untuk menyeberang ke kapal musuh.

Dengan taktik inilah, pasukan Romawi berhasil mengalahkan kapal-kapal Kartago dalam Perang Punisia. Hebatnya lagi, Kartago pada waktu itu terkenal sebagai salah satu negara dengan angkatan laut terkuat pada masanya.

Corvus sendiri bukanlah benda yang tidak memiliki kelemahan. Karena corvus difungsikan sebagai alat penyeberangan, corvus menjadi benda yang tidak berguna jika kapal Romawi gagal mendekat ke kapal musuh.

Kalaupun kapal Romawi berhasil mendekat ke kapal musuh, mereka tidak bisa serta merta menancapkan corvus ke kapal musuh jika laut sedang berombak atau dilanda cuaca buruk. Corvus juga menambah bobot kapal sehingga kapal yang mengangkut corvus cenderung lebih mudah mengalami oleng dan kecelakaan.

Memakai Lagu untuk Mengusir Kapal Perompak

Memakai Lagu untuk Mengusir Kapal Perompak
Memakai Lagu untuk Mengusir Kapal Perompak via detik.com

Somalia adalah negara di Afrika yang sekarang tengah dilanda perang saudaranya. Kacau balaunya kondisi Somalia lantas berdampak pada menjamurnya perompak di perairan Somalia.

Kebetulan Somalia memiliki lokasi yang strategis karena negara yang beribukota di Mogadishu ini berada tidak jauh dari Laut Merah, laut sempit di antara Benua Afrika dan Asia yang kerap dilewati oleh kapal-kapal yang melalui Terusan Suez.

Kapal dagang dan kapal pesiar mewah menjadi sasaran utama para perompak Somalia. Saat mereka sudah menentukan targetnya, kapal-kapal perompak yang biasanya berukuran kecil akan meluncur cepat menuju kapal sasarannya.

Saat mereka sudah berada tepat di sebelah kapal sasaran, para perompak akan naik ke atas kapal sambil menenteng senjata api. Mereka kemudian akan menyandera para awak kapal dan meminta tebusan kepada perusahaan pemilik kapal.

Karena tebusan yang diminta oleh perompak Somalia jumlahnya bisa mencapai ratusan juta dollar, aktivitas bajak laut Somalia pun tak pelak membuat perusahaan-perusahaan pelayaran dan asuransi merasa gelisah. Mereka bisa bangkrut jika kapal mereka sampai dibajak oleh perompak Somalia.

Atas dasar itulah, banyak negara yang kemudian mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk membasmi pembajak Somalia. Inggris menjadi salah satu negara yang turut mengirimkan kapal perangnya.

Selain mengandalkan senjata konvensional seperti harpun atau meriam, ternyata Angkatan Laut Inggris memiliki senjata rahasia lain untuk melawan perompak Somalia. Dan senjata tersebut adalah... lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Britney Spears!

Menurut perwira Inggris Rachel Owens, pihaknya menggunakan lagu tersebut karena perompak Somalia tidak terbiasa mendengar lagu-lagu pop Barat. Jadi begitu mereka mendengar lagu tersebut, mereka bakal langsung merasa terganggu dan kemudian menyingkir.

Meskipun terdengar konyol, nyatanya taktik tersebut cukup efektif. Rachel menjelaskan bahwa saat perompak mendengar lagu Britney, mereka bakal langsung mengubah arah kapalnya dan pergi menjauh secepat mungkin.

Memakai Lumba-Lumba untuk Melindungi Kapal

Memakai Lumba-Lumba untuk Melindungi Kapal
Memakai Lumba-Lumba untuk Melindungi Kapal via tempo.co

Siapa yang tahu lumba-lumba? Hewan mamalia yang bentuknya mirip ikan ini terkenal berkat perilakunya yang enerjik dan bersahabat. Lumba-lumba juga terkenal sebagai salah satu hewan laut paling cerdas yang diketahui oleh manusia. Oleh sebab itulah, lumba-lumba pun ada yang sengaja dijinakkan oleh manusia untuk melakukan atraksi di taman hiburan.

Namun lumba-lumba bukan hanya bisa dilatih untuk keperluan tontonan semata. Mereka juga bisa dilatih untuk keperluan militer. Saat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet masih berlangsung, Amerika Serikat diketahui melatih lumba-lumba untuk membantu angkatan lautnya.

Lumba-lumba yang sudah dilatih tersebut pernah diterjunkan oleh militer Amerika Serikat saat Perang Vietnam tengah berkecamuk. Tepatnya pada tahun 1965 di Teluk Cam Ranh. Ada 5 ekor lumba-lumba yang diterjunkan dan mereka digunakan untuk melindungi kapal-kapal Amerika Serikat dari penyelam musuh yang mencoba melakukan sabotase.

Lumba-lumba kembali digunakan oleh militer Amerika Serikat pada tahun 90-an saat mereka menginvasi Irak dalam Perang Teluk. Layaknya dalam Perang Vietnam, lumba-lumba tersebut juga sudah dilatih untuk melindungi kapal-kapal Amerika Serikat dari ancaman penyelam musuh.

Jika ada lumba-lumba yang berhasil mendeteksi keberadaan musuh, lumba-lumba tersebut akan memasang alat pelacak pada tubuh penyelam. Kemudian dengan menelusuri sinyal yang dipancarkan oleh alat pelacak, militer Amerika Serikat bisa menemukan penyelam musuh dan kemudian menangkapnya.

Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara yang diketahui melatih lumba-lumba untuk tujuan militer. Uni Soviet diketahui juga memiliki program serupa. Saat Uni Soviet runtuh, proyek lumba-lumba militer tersebut dilanjutkan oleh negara-negara pecahannya, salah satunya Ukraina.

referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Naval_ram
https://en.wikipedia.org/wiki/Corvus_(boarding_device)
https://www.reuters.com/article/us-vietnam-china-southchinasea-idUSKBN21M072
https://www.theguardian.com/music/2013/oct/29/britney-spears-navy-scare-somali-pirates
https://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/whales/etc/navycron.html