Gede Banget Inilah Tanaman Unik Raksasa yang Ada di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati yang amat tinggi. Oleh sebab itulah, tanaman-tanaman yang berukuran besar juga banyak dijumpai di negara tercinta kita ini. Berikut ini adalah 5 tanaman raksasa yang dapat ditemukan di Indonesia.
Bunga Bangkai
Bunga Bangkai via pegipegi.com |
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) adalah bunga yang bentuknya menyerupai menara kecil dengan kelopak besar di bagian bawahnya. Bunga ini merupakan salah satu tanaman bunga terbesar di dunia karena tingginya bisa mencapai 3 meter.
Jika mendengar nama bunga bangkai, maka kalangan awam kerap mengkelirukan bunga bangkai sebagai bunga Rafflesia. Padahal kedua bunga tersebut adalah bunga yang berbeda.
Kekeliruan itu sendiri muncul karena bunga bangkai dan bunga Rafflesia sama-sama merupakan bunga khas Indonesia yang berukuran besar. Kemudian seperti halnya bunga Rafflesia, bunga bangkai juga memiliki bau busuk yang menyengat.
Bau busuk itu pulalah yang menyebabkan tanaman tersebut dinamai bunga bangkai. Selain dengan nama bunga bangkai, bunga yang sama juga dikenal dengan nama titan arum.
Bunga bangkai sendiri memiliki bau busuk supaya lalat dan kumbang mau hinggap pada bunga. Saat serangga tadi sedang berjalan-jalan di dalam mahkota bunga, mereka tanpa sengaja turut membantu penyerbukan pada bunga.
Keunikan bunga bungkai belum terbatas sampai di sana. Jika bunga-bunga pada umumnya baru mekar pada siang hari, maka bunga bangkai justru baru mekar pada sore dan malam hari.
Karena bunga bangkai memiliki ukuran yang amat besar, bunga ini pun memerlukan waktu lama untuk tumbuh. Sejak mulai bertunas, bunga bangkai memerlukan waktu hingga 7 tahun lamanya sebelum bisa mekar.
Pohon Jati
Pohon Jati via jatikultursolomon.blogspot.com |
Pohon jati bukanlah pohon yang asing bagi siapapun. Pasalnya kayu pohon jati kerap digunakan sebagai bahan bangunan dan perabotan. Kayu pohon jati merupakan kayu yang amat dicari oleh kalangan pengrajin karena kayu ini mudah dibentuk menjadi perabotan dan tahan terhadap serangan rayap.
Selain di Indonesia, pohon jati juga dapat dijumpai di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon ini merupakan pohon yang amat penting bagi penduduk setempat karena sudah digunakan sebagai bahan pembuat kapal sejak 2.000 tahun yang lalu.
Bagian dari pohon jati yang bisa dimanfaatkan oleh manusia bukan hanya terbatas pada kayunya. Daun pohon jati juga digunakan sebagai campuran dalam gudeg, makanan tradisional khas Yogyakarta.
Manfaat lain dari pohon jati yang seringkali tidak disadari oleh manusia adalah akarnya yang kuat dan panjang. Tanah yang ditumbuhi oleh pohon jati lebih tahan terhadap erosi karena akar pohon jati membantu mencegah tanah terkikis oleh air. Dampaknya, bahaya banjir dan longsor di kawasan setempat pun bisa dihindari.
Pohon jati tergolong sebagai pohon yang amat besar. Bagaimana tidak, pohon ini bisa tumbuh hingga setinggi 40 meter. Karena berukuran besar, pohon jati pun memerlukan pasokan air yang juga besar. Supaya pohon jati tidak sampai mati kekeringan saat air sedang sulit didapat, pohon jati memiliki kebiasaan meranggas pada musim kemarau.
Pisang Papua
Pisang Papua via indoflashlight.com |
Pohon pisang tidak dikenal sebagai pohon yang besar. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pohon pisang Papua (Musa ingens). Bagaimana tidak, tinggi pohon ini dikabarkan bisa mencapai 25 meter! Namun normalnya, tinggi pohon pisang Papua berkisar antara 10-15 meter.
Selain tinggi, pohon pisang Papua juga memiliki batang berdiameter besar. Diameter batang pohon ini diketahui berukuran antara 70-150 cm. Karena pohonnya saja sudah demikian besar, pohon ini pun juga memiliki buah yang berukuran besar. Buah pisang dari pohon ini diketahui memiliki panjang mencapai 15 cm dan diameter 6 cm.
Sesuai dengan namanya, pohon pisang Papua memang hanya dapat ditemukan di Pulau Papua. Pohon ini banyak ditemukan tumbuh liar di tepi jalan serta di tanah bekas lahan perkebunan.
Warga lokal sudah lama mengetahui dan memanfaatkan pohon ini. Daunnya bisa digunakan sebagai atap rumah sementara dan alas duduk. Pelepahnya bisa digunakan untuk menyimpan hasil bumi dan hewan hasil perburuan.
Uniknya, buah pohon pisang ini justru jarang dikonsumsi oleh penduduk lokal meskipun ukurannya lebih besar dibandingkan pisang biasa. Bijinya yang banyak menjadi alasan mengapa penduduk lokal kurang menyukai pisang ini. Mereka juga berkeyakinan kalau memakan buah pisang Papua bakal mendatangkan nasib buruk.
Bunga Rafflesia
Bunga Rafflesia via liputan6.com |
Jika mendengar kata bunga raksasa, maka nama bunga Rafflesia bakal muncul di benak banyak orang. Ukurannya yang besar dan penampilannya yang terkesan cantik menyebabkan bunga khas Pulau Sumatra ini menjadi salah satu bunga paling terkenal di dunia. Bunga Rafflesia memiliki diameter mencapai 1 meter dan berat 11 kilogram.
Bunga Rafflesia terbesar memiliki nama ilmiah Rafflesia arnoldii. Nama Rafflesia berasal dari Thomas Stamford Raffles, letnan gubernur Indonesia di masa penjajahan Inggris. Nama arnoldii berasal dari Joseph Arnold, dokter sekaligus pakar biologi asal Inggris.
Berkebalikan dengan wujudnya yang terkesan cantik, bunga Rafflesia aslinya memiliki bau busuk yang menyengat. Seperti halnya bunga bangkai, bunga Rafflesia memiliki bau yang tidak enak untuk menarik lalat dan kumbang supaya mau membantu penyerbukan bunga.
Keunikan lain bunga Rafflesia adalah bunga ini tidak memiliki batang maupun daun. Bunga ini memiliki pola hidup parasit karena ia mendapatkan zat hara dengan cara menghisapnya dari akar pohon lain di dekatnya. Itulah sebabnya bunga Rafflesia selalu terlihat berada di atas tanah.
Pohon Ulin
Pohon Ulin via wix.com |
Pulau Kalimantan dikenal dengan hutannya yang rimbun. Di pulau inilah, terdapat salah satu pohon terbesar di dunia. Pohon ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri) adalah nama dari pohon tersebut. Pohon ulin diketahui bisa tumbuh hingga setinggi 50 meter dengan diameter mencapai 220 meter.
Kehebatan pohon ulin bukan hanya terbatas pada ukurannya. Pohon ini juga memiliki usia yang amat panjang. Pohon ulin diketahui bisa hidup hingga usia 1.000 tahun atau bahkan lebih.
Usia dari pohon ulin bisa diketahui dengan melihat tingginya. Pasalnya pohon ini tergolong yang lambat bertumbuh dan hanya mengalami pertambahan tinggi rata-rata sebanyak setengah meter setiap tahunnya. Dengan menghitung tinggi pohon ulin, maka bisa diketahui usia pohon tersebut.
Karena pohon ulin memiliki kayu yang besar, kayu pohon ini pun banyak dicari untuk dijadikan bahan baku perabotan, bangunan, serta kapal. Kayu pohon ulin juga memiliki ketahanan tinggi terhadap hewan dan jamur perusak kayu.
Hal tersebut sayangnya malah mendatangkan dampak negatif bagi pohon ulin sendiri. Pohon tersebut sekarang menjadi sasaran oknum penebang liar. Padahal pohon ini tidak bisa tumbuh cepat. Pohon ulin yang terlalu banyak ditebang juga beresiko mendatangkan bahaya erosi dan banjir bagi kawasan setempat.
Supaya pohon ulin tidak sampai punah, pohon ini sekarang sudah dilarang untuk diekspor oleh pemerintah Indonesia. Pohon ini memang masih boleh ditebang, namun hanya pohon yang masih berukuran pendek yang boleh ditebang.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Amorphophallus_titanum
https://en.wikipedia.org/wiki/Teak
https://en.wikipedia.org/wiki/Rafflesia_arnoldii
https://en.wikipedia.org/wiki/Eusideroxylon_zwageri
https://www.jagonefurniture.com/2017/09/kelebihan-dan-kekurangan-kayu-jati.html
https://www.mongabay.co.id/2021/01/25/mengenal-pisang-raksasa-endemik-papua-ini-foto-fotonya/