4 Museum Dengan Lokasi Paling Unik
Museum adalah tempat di mana seseorang bisa melihat benda-benda seni dan bersejarah. Bagi sejumlah orang, museum dianggap sebagai tempat yang membosankan. Namun pandangan tersebut nampaknya tidak berlaku untuk museum-museum ini. Pasalnya museum-museum di bawah ini memiliki konsep yang berbeda dibandingkan museum-museum kebanyakan. Berkut ini adalah 4 museum dengan konsep paling unik di dunia.
Museum Drive Thru
Museum Drive Thru via gravelcyclist.com |
Drive thru adalah sebutan untuk suatu tempat di mana kita bisa berinteraksi dari dalam mobil. Beberapa restoran cepat saji menggunakan konsep drive thru pada gerainya. Saat seorang pelanggan memasuki restoran drive thru, ia bisa memesan makanan pada kasir tanpa harus keluar dari mobilnya.
Jika makanannya sudah siap, kasir akan menyerahkan makanan tersebut lewat jendela mobil. Meskipun restoran drive thru tidak bisa digunakan untuk makan di tempat, restoran macam ini sangatlah cocok bagi mereka yang ingin memesan makanan tanpa harus respot-repot keluar masuk dari mobilnya.
Bukan hanya rumah makan yang menerapkan konsep drive thru. Museum pun ternyata juga ada yang menerapkan konsep serupa. Dalam museum drive thru, pengunjung bakal masuk ke dalam bangunan museum dan kemudian melihat-lihat benda seni yang terpajang di sekelilingnya tanpa harus turun dari mobil.
Museum dengan konsep unik ini terletak di kota kecil Seale, negara bagian Alabama, Amerika Serikat. Museum ini tergolong sebagai museum yang masih baru karena baru didirikan pada tahun 2014. Pencipta museum ini adalah seniman merangkap kolektor Butch Anthony.
Material yang digunakan untuk mendirikan museum ini pun tak kalah unik. Bangunan yang digunakan pada museum ini aslinya adalah peti kemas atau kontainer bekas yang sudah dilubangi dan kemudian ditata sedemikian rupa.
Museum ini menyajikan aneka macam benda aneh seperti batu empedu yang dipajang di dekat puisi, foto yang dilengkapi dengan bingkai tulang, hingga hewan-hewan yang sudah diawetkan. Yang menarik, meskipun museum ini hanya terletak di kota kecil, museum ini bisa dikunjungi kapan saja karena buka 24 jam.
Museum Apung
Fluctuart via kurio.id |
Paris bukanlah kota yang asing bagi anda sekalian. Kota yang menjadi ibukota negara Perancis ini memiliki banyak hal yang membuat termahsyur. Mulai dari Menara Eiffel, Museum Louvre, monumen Arc De Triomphe, Katedral Notre Dame, dan masih banyak lagi. Tidak mengherankan jika kemudian kota Paris pun senantiasa dikunjungi oleh jutaan wisatawan dari dalam dan luar Perancis.
Selain tempat-tempat wisata terkenal tadi, Paris juga memiliki tempat wisata lain yang tak kalah unik. Fluctuart adalah nama dari tempat tersebut. Fluctuart sendiri aslinya adalah museum yang baru didirikan pada tahun 2019.
Apa yang membuat museum ini begitu unik dan lain daripada museum-museum lainnya adalah Fluctuart dibangun di atas semacam rakit yang tertambat di tepi Sungai Seine. Oleh pendirinya, Fluctuart diklaim sebagai museum apung pertama di dunia.
Di dalam Fluctuart, terdapat aneka macam karya seni yang dibuat oleh seniman-seniman jalanan Perancis. Namun Fluctuart bukan hanya memuat benda-benda seni. Di dalam Fluctuart juga terdapat kafe yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk bersantai sambil memesan makanan dan minuman.
Fluctuart didirikan sebagai bangunan 3 tingkat. Pada lantai utama, terdapat sejumlah benda pameran dan kafe. Di lantai bawah, terdapat galeri yang setiap 4 bulan sekali bakal menayangkan benda-benda seni baru.
Pada bagian atap, terdapat patung-patung yang dibuat sedemikian rupa supaya tidak rusak meskipun terkena panas dan hujan. Pada bagian ini pula, pengunjung bisa sekalian menikmati pemandangan Sungai Seine dari ketinggian.
Museum Terkecil
Warley Museum via messageinamilkbottle.blogspot.com |
Bangunan museum biasanya memiliki ukuran yang besar. Alasannya tidak lain supaya bangunan yang bersangkutan bisa digunakan untuk memajang benda-benda pameran sebanyak mungkin. Ukuran yang besar juga menandakan kalau bangunan museum tersebut bisa dimasuki oleh banyak orang sekaligus.
Hal tersebut tidak berlaku untuk museum yang satu ini. Pasalnya alih-alih berupa bangunan yang besar, bangunan museum ini menggunakan kotak telepon bekas yang hanya bisa muat dimasuki oleh 1-2 orang. Museum dengan ukuran mungil tersebut adalah Warley Museum yang terletak di West Yorkshire, Inggris.
Ide mengenai pendirian Warley Museum bermula ketika sejumlah warga lokal yang tergabung dalam organisasi Warley Community Association (WCA) berunding mengenai apa yang sebaiknya mereka lakukan pada kotak telepon bekas di kotanya.
Maka, mereka pun berinisiatif untuk mengubah kotak telepon tersebut menjadi museum. Kathryn Gallagher selaku perwakilan asosiasi ini juga sudah mengirimkan proposal kepada lembaga Guiness Book of World Records. Mereka berharap lembaga tersebut bersedia menobatkan Warley Museum sebagai museum terkecil di dunia.
Museum sekaligus kotak telepon ini terletak tidak jauh dari Maypole Inn, restoran yang terletak di tengah-tengah kota. Benda-benda yang dipajang dalam museum ini terdiri dari foto-foto tua, busana antik, gelas dengan ukiran khusus, dan lain sebagainya.
Warley Museum memajang benda-benda yang masih memiliki kaitan dengan sejarah West Yorkshire. Setiap 3 bulan sekali, benda-benda pameran yang ada di dalam museum akan diganti.
Pendirian Warley Museum mendapatkan dukungan positif dari warga lokal. Sampai-sampai dalam acara pembukaannya pada bulan Oktober 2016, walikota setempat turut menghadiri acara tersebut.
“Kami menerima tanggapan yang fenomenal. Orang-orang berpikir kalau museum ini adalah sesuatu yang hebat. Saat mereka melihat ke dalam, mereka sulit mempercayainya. Sungguh menginspirasi ketika ada orang-orang yang mengunjungi museum ini,” kata Eliana Bailey, petinggi organisasi WCA.
Museum Bawah Laut
Museum Bawah Laut via mexicoescultura.com |
Di Meksiko, terdapat sebuah museum yang hanya bisa dikunjung jika pengunjungnya memakai alat selam. Bukan tanpa alasan kenapa pengunjungnya harus melengkapi dirinya sedemikian rupa. Pasalnya museum ini terletak di bawah laut.
Museo Subacuático de Arte (MUSA) adalah nama dari museum unik tersebut. Dalam bahasa Indonesia, nama dari museum tersebut bermakna “Museum Seni Bawah Air”. Bukan tanpa alasan mengapa MUSA menggunakan nama demikian. MUSA memang didirikan di bawah laut. Tepatnya di Taman Laut Nasional Musa yang terletak di sebelah timur Meksiko.
Ada lebih dari 500 patung yang terdapat di museum ini. Patung-patung tersebut merupakan buah karya dari seniman asal Inggris yang bernama Jason deCaires Taylor. Taylor pulalah yang memiliki ide untuk mendirikan museum dengan konsep yang tidak lazim ini. Patung-patung yang terdapat di MUSA umumnya memiliki tinggi 2 hingga 4 meter.
Ada beragam tema dan desain yang terdapat pada patung-patung di MUSA. Ada patung-patung bernama “The Bankers” (Bankir) yang menampilkan sejumlah orang sedang bersujud dengan koper di dekatnya. Ada pula patung-patung bernama “Silent Evolution” (Evolusi Senyap) yang menampilkan sejumlah orang sedang berdiri dalam formasi melingkar.
Patung-patung yang ada di MUSA bukan hanya menampilkan sosok manusia, tetapi juga benda mati. Sebagai contoh, patung bernama “Time Bomb” (Bom Waktu) menampilkan sepasang bom berbentuk bulat dengan sumbu tali di atasnya.
Karena patung-patung yang ada di MUSA terletak di bawah laut, patung-patung yang bersangkutan nampak ada yang sudah ditutupi oleh lumut dan ganggang. Sejumlah ikan dan hewan laut juga nampak berseliweran di dekat patung.
Namun justru itulah daya tarik utamanya. Penempatan patung-patung ini di bawah laut juga dimaksudkan sebagai cara untuk menunjukkan hubungan dekat antara manusia dengan lingkungan bawah laut.
Sumber :
https://www.atlasobscura.com/places/the-drivethru-museum-seale-alabama
https://www.afar.com/magazine/the-worlds-first-floating-museum-is-opening-in-paris
https://www.telegraph.co.uk/travel/destinations/europe/united-kingdom/england/articles/worlds-smallest-museum-opens-in-rural-phone-box-warley-museum/
https://scubadiverlife.com/dive-cancun-underwater-museum/