Hal Aneh yang Dilakukan Hewan Pada Kotoran, Sulit Dipercaya
Bagi banyak hewan, kotoran dianggap sebagai benda yang sudah tidak lagi berguna sehingga bisa dikeluarkan secara sembarangan. Namun bagi hewan-hewan tertentu, kotoran bukanlah benda yang sama sekali tidak berguna. Pasalnya hewan-hewan tersebut memiliki caranya sendiri untuk memanfaatkan kotoran. Berikut ini adalah 5 contoh hewan yang melakukan hal aneh pada kotoran.
Wombat Mengeluarkan Kotoran Berbentuk Kotak
Wombat via wikipedia.org |
Wombat adalah nama dari hewan khas Australia yang bentuknya terlihat menyerupai marmut raksasa. Hewan ini tergolong sebagai hewan marsupial karena ia memiliki kantong di bagian perutnya layaknya kanguru.
Keunikan wombat sendiri ternyata belum berhenti sampai di sana. Hewan ini diketahui mengeluarkan kotoran atau tinja yang berbentuk kotak. Bagaimana bisa?
Hal tersebut lantas menarik perhatian ilmuwan Patricia Yang dan rekan-rekan seprofesinya. Mereka pun melakukan penelitian untuk mencari tahu mengapa wombat bisa memiliki kotoran yang bentuknya seaneh itu.
Penelitian ini dilakukan pada bangkai wombat korban kecelakaan di jalanan Pulau Tasmania, Australia. Yang dan rekan-rekannya lantas membedah wombat tersebut dan memeriksa bagian ususnya.
Tim ilmuwan pimpinan Yang juga melakukan penelitian pada usus babi sebagai pembanding. Mereka memasukkan balon pada saluran pencernaan wombat dan babi. Hasilnya, mereka menemukan kalau balon yang dimasukkan pada saluran pencernaan wombat berubah bentuk menjadi seperti padatan pada 25 persen bagian akhir usus.
Tingkat elastisitas beragam yang dimiliki oleh bagian akhir usus wombat ditengarai sebagai penyebabnya. Dampaknya, saat makanan yang sudah dicerna oleh wombat keluar dari anus, kotoran tersebut nampak berbentuk menyerupai kubus atau balok.
Bentuk kotoran yang unik tersebut ternyata memiliki manfaat bagi wombat. Karena kotorannya berbentuk kotak, kotoran wombat pun tidak mudah menggelinding. Wombat kemudian akan menumpuk kotoran-kotoran tersebut hingga menyerupai menara untuk berkomunikasi dengan wombat lainnya.
Kelinci Suka Memakan Kotorannya Sendiri
Kelinci via arenahewan.com |
Begitu mendengar kata kelinci, maka orang-orang bakal langsung membayangkan hewan bertelinga panjang yang penampilannya terkesan menggemaskan. Namun hal-hal yang berkaitan dengan kelinci tidak senantiasa berupa hal-hal yang menggemaskan. Hewan yang gemar melompat ini juga memiliki perilaku yang terkesan menjijikan.
Perilaku yang dimaksud di sini adalah kelinci memiliki kebiasaan memakan kotorannya sendiri. Biarpun terkesan jorok, ada alasan khusus mengapa kelinci memiliki kebiasaan makan macam itu.
Kelinci adalah hewan herbivora yang berarti hewan ini memakan tumbuhan, khususnya rumput. Rumput sendiri tergolong sebagai bahan makanan yang sulit dicerna karena rumput banyak mengandung selulosa yang sulit dirombak oleh enzim pencernaan.
Hal tersebut juga berlaku untuk kelinci. Saat kotorannya baru saja keluar, masih ada zat-zat dalam kotoran tersebut yang belum tercerna sepenuhnya. Untuk mengatasinya, kelinci lantas memakan kotorannya supaya zat-zat gizi dalam kotoran tersebut bisa diserap hingga habis oleh kelinci.
Karena perilaku tersebut, kelinci pun menghasilkan 2 macam kotoran : kotoran hitam lunak dan kotoran hitam kecil yang keras. Kotoran jenis pertama itulah yang dimakan ulang oleh kelinci.
Kumbang Kotoran Hobi Memakan Kotoran Hewan Lain
Kumbang Kotoran via travel.tribunnews.com |
Jika kelinci hobi memakan kotorannya sendiri, maka hewan yang satu ini gemar memakan kotoran hewan lain. Kumbang kotoran adalah nama dari hewan tersebut. Karena kebiasaannya itu pula, kumbang ini dikenal dengan nama kumbang kotoran atau kumbang tinja.
Kotoran yang dimakanoleh kumbang kotoran umumnya adalah kotoran dari hewan-hewan mamalia herbivora, misalnya gajah. Saat kumbang mencium bau kotoran hewan yang masih segar, kumbang tersebut akan langsung pergi ke arah bau.
Jika kumbang kotoran sudah tiba di lokasi, kumbang kotoran akan mengambil serpihan dari kotoran tersebut. Hal berikutnya yang dilakukan oleh kumbang kotoran adalah membentuknya menjadi seperti bola dan kemudian menggelindingkannya.
Kotoran yang digelindingkan oleh kumbang kotoran ukurannya seringkali lebih besar dari kumbang itu sendiri. Saat sudah sampai di suatu lokasi, kumbang kotoran akan menggali tanah dan memasukkan kotoran tersebut ke dalam lubang galian.
Kumbang kotoran betina kemudian akan menaruh telurnya di dalam kotoran tadi. Saat telurnya menetas, larva akan menyantap kotoran tersebut. Karena kotoran dari hewan herbivora seringkali belum tercerna seutuhnya, kotoran tersebut kaya akan zat gizi yang bisa dimanfaatkan oleh larva kumbang.
Kumbang kotoran hanya bisa memanfaatkan kotoran yang masih basah karena kotoran yang masih basah zat-zat gizinya masih relatif utuh dan mudah dibentuk oleh kumbang kotoran. Itulah sebabnya kumbang kotoran paling sering terlihat aktif pada musim penghujan waktu setempat.
Semut Ini Bercocok Tanam di Atas Kotorannya Sendiri
Semut Ini Bercocok Tanam via beritagar.id |
Semut pemotong daun adalah semut yang memperoleh nama demikian karena kebiasaannya untuk memotong daun dan membawanya ke dalam sarang. Dengan melihat kebiasaannya tersebut, maka mungkin ada sebagian dari anda yang mengira kalau semut tersebut adalah semut pemakan daun.
Faktanya adalah semut pemotong daun memang memiliki kebiasaan memotong daun untuk dijadikan makanan, namun daun itu sendiri tidak dimakan secara langsung. Semut ini memanfaatkan daun tersebut sebagai semacam campuran pupuk.
Di dalam sarang semut pemotong daun, terdapat bilik besar di mana semut-semut penghuni sarang beramai-ramai mengeluarkan kotorannya di sana. Di timbunan kotoran itulah, semut pemotong daun menaruh potongan daun yang dibawanya dari luar sarang.
Berkat kelembaban dalam sarang dan zat-zat hara yang dikandung oleh daun beserta kotoran semut, jamur pun mulai tumbuh di atasnya. Jamur itulah yang dipanen oleh semut pemotong daun untuk dimakan oleh rekan-rekan satu sarangnya. Layaknya petani yang memanen tanaman di ladangnya.
Paus Sperma Menyamar Memakai Kotoran
Paus Sperma via grenner.co |
Paus sperma adalah nama dari sejenis paus yang dapat dikenali dengan melihat kepalanya yang besar dan kulitnya yang berwarna gelap. Paus ini diberi nama demikian karena paus ini menghasilkan cairan spermaceti yang bagi manusia nampak seperti air mani. Paus sperma juga terkenal karena paus ini adalah musuh utama cumi-cumi raksasa.
Dengan melihat ukurannya yang besar, paus sperma nampaknya tidak memiliki musuh di lautan. Namun ternyata paus sperma tetap rentan diserang oleh hewan lain. Paus sperma yang masih kecil rentan diserang oleh hewan laut berukuran besar yang berburu secara berkelompok, misalnya paus pembunuh.
Karena paus sperma berukuran besar, maka paus sperma memerlukan metode khusus supaya bisa menyembunyikan keberadaannya. Untuk keperluan tersebut, paus sperma memanfaatkan kotorannya sendiri sebagai alat kamuflase.
Saat merasa terancam, paus sperma akan langsung mengeluarkan kotorannya sambil berputar-putar. Kotoran yang dikeluarkannya tersebut kemudian akan mengembang layaknya awan di dalam laut.
Saat pandangan musuhnya terhalang oleh awan kotoran tersebut, paus sperma akan berenang menjauhi musuhnya. Paus sperma juga memiliki kebiasaan mengeluarkan kotoran sambil berenang secara zig zag supaya musuhnya semakin bingung.
Taktik pertahanan diri paus sperma ini bakal mengingatkan kita akan taktik pertahanan diri gurita. Bedanya adalah jika yang dikeluarkan paus sperma adalah kotorannya sendiri, maka gurita mengeluarkan tinta yang berwarna gelap untuk mengejutkan musuhnya.
Sumber :
https://www.liputan6.com/global/read/3696556/ilmuwan-kuak-misteri-mengapa-kotoran-wombat-berbentuk-kubus
https://animals.sandiegozoo.org/animals/dung-beetle
https://www.mcgill.ca/oss/article/did-you-know/rabbits-eat-their-own-poop
https://askabiologist.asu.edu/leafcutter-ant-colony
https://2newthings.com/animals-that-employ-their-excrement-to-ensure-their-safety/
https://www.earthtouchnews.com/wtf/wtf/want-more-poo-nado-weve-got-the-photos-you-didnt-know-you-were-missing/