Wabah Penyakit Paling Misterius yang Pernah Menyerang Manusia
Wabah penyakit bakal senantiasa menciptakan kegemparan di lokasi kemunculannya. Terlebih lagi jika penyakit tersebut masih belum ada obatnya. Selain wabah-wabah penyakit yang sudah umum diketahui oleh manusia, ada pula wabah yang masih menimbulkan rasa penasaran hingga sekarang akibat gejala-gejalanya yang aneh dan penyebabnya yang masih belum diketahui. Berikut ini adalah 4 contoh wabah tersebut :
Berjoged Massal Sampai Mati
wabah joged massal di Strasbourg via m.kaskus.co.id |
Strasbourg adalah nama dari kota yang terletak di Perancis. Pada abad ke-16, kota ini pernah menjadi awal mula kemunculan salah satu wabah penyakit paling aneh yang pernah ada. Pada awalnya, seorang wanita dengan nama alias Frau Troffea dikabarkan mulai berjoged terus menerus tanpa henti.
Saat ia akhirnya berhenti berjoged 6 hari kemudian, giliran orang-orang lain di kota tersebut yang berjoged tanpa henti. Hanya dalam rentang waktu seminggu, sudah ada sekitar 40 orang yang berjoged-joged tak terkendali di jalanan. Sahabat anehdidunia.com sebulan berlalu, sudah ada 400 orang yang terjerumus dalam fenomena joged massal ini.
Seperti kemunculannya yang misterius dan tiba-tiba, fenomena joged massal ini kemudian juga terhenti dengan sendirinya tanpa ada yang tahu apa penyebab dari fenomena aneh ini. Sebanyak belasan orang dilaporkan tewas akibat kelelahan usai berjoged tanpa henti. Karena para korban melakukan joged tanpa bisa mengendalikan tindakannya sendiri, fenomena ini sekarang dipandang sebagai semacam wabah penyakit misterius.
Kasus yang terjadi di Strasbourg ini ternyata bukanlah peristiwa wabah joged massal pertama yang terjadi di Eropa. Sebelumnya pada tahun 1021, sebanyak 18 orang di kota Kolbigk, Jerman, juga menjadi korban wabah joged massal.
Kendati jumlah korban dalam fenomena tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan para korban wabah joged massal di Strasbourg, fenomena yang terjadi di Kolnigk berlangsung dalam rentang waktu yang jauh lebih lama karena baru berhenti hampir setahun kemudian.
Menurut cerita, fenomena yang terjadi di kota Kolbigk bermula ketika ada sejumlah warga setempat yang membuat keributan di luar gereja saat kebaktian tengah berlangsung. Karena merasa geram dengan kelakuan mereka, pemuka agama di gereja tersebut langsung berseru kalau mereka yang membuat keributan bakal dikutuk untuk melakukan joged penuh dosa.
Lantas, apakah fenomena joged massal tersebut memang benar-benar terjadi akibat kutukan yang dilontarkan oleh sang pemuka agama? Atau ada sebab lain semisal akibat efek samping dari suatu penyakit tertentu? Apapun peristiwa dan penyebab aslinya, fenomena joged massal ini masih menjadi peristiwa yang masih belum dapat dijelaskan secara ilmiah hingga sekarang.
Tertawa Massal Tanpa Sebab
Wabah Penyakit Berkeringat via tribunnews.com |
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Itulah kalimat yang sering muncul dalam akhir film komedi terkenal Warkop yang dibintangi oleh trio Dono, Kasino, dan Indro. Kalau dalam kasus yang pernah terjadi di Tanzania, kalimat yang lebih tepat adalah “tertawalah sebelum tertawa itu mewabah”. Pasalnya wabah tertawa massal pernah benar-benar terjadi di negara Afrika tersebut.
Wabah aneh yang terjadi pada tahun 1962 ini bermula ketika 3 siswi sekolah asrama di desa kecil Kashasha tertawa-tawa sendiri. Pada awalnya orang-orang di sekitar mereka yang sekedar mengira kalau ketiga gadis tersebut hanya sedang bercanda di antara mereka.
Keanehan kemudian timbul saat di hari yang sama, sebanyak lebih dari 90 orang lainnya juga ikut tertawa-tawa sendiri tanpa ada sebab yang jelas. Sahabat anehdidunia.com peristiwa tertawa massal ini bermula pada tanggal 30 Januari dan semakin lama hanya semakin parah. Saat kondisi tidak kunjung membaik, sekolah tersebut terpaksa ditutup untuk sementara pada akhir Maret.
Para siswi yang menjadi korban tertawa massal ini kemudian dikirim ke sejumlah desa berbeda dengan harapan kondisi mereka bisa berangsur pulih selama berada di sana. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Sekarang giliran warga di masing-masing desa yang ikut menjadi korban tertawa massal.
Total, sudah ada 1.000 orang yang menjadi korban tertawa massal ini. Peristiwa ini juga membuat 14 sekolah terpaksa ditutup sementara. Tidak ada korban jiwa dalam fenomena ini dan para korban berhenti tertawa dengan sendirinya. Namun tanda tanya besar masih membayangi mengenai apa sebenarnya penyebab wabah yang tidak lazim ini.
Sindrom Mengangguk-Angguk Sendiri
Sindrom Mengangguk-Angguk Sendiri via ainunnajib.net |
Di Indonesia, seseorang biasanya mengangguk sebagai cara lain untuk mengatakan “ya”. Tidak jarang pula seseorang mengangguk-angguk sendiri saat sedang mendengarkan lagu kesukannya supaya ia bisa lebih menikmati irama lagu tersebut. Namun tahukah anda kalau ada penyakit yang bisa menyebabkan penderitanya mengangguk-angguk sendiri?
Sindrom mengangguk atau nodding syndrome adalah sebutan untuk penyakit aneh tersebut. Sesuai dengan namanya, penyakit ini menyebabkan penderitanya kerap mengangguk-angguk sendiri. Dalam kondisi yang parah, sindrom ini bisa menyebabkan penderitanya sulit tidur dan makan tanpa gangguan.
Sindrom mengangguk pertama kali diketahui pada tahun 1962 dan sekarang banyak ditemukan di Sudan Selatan, Uganda, dan Tanzania. Anak-anak yang berusia 5 hingga 15 tahun tergolong sebagai golongan yang paling rentan terserang penyakit ini. Sindrom ini pernah menjadi wabah yang menjangkiti banyak korban pada tahun 2012 lalu.
Dengan melihat gejalanya saja, anda pasti sudah merasa ngeri. Namun bahaya terbesar dari sindrom mengangguk adalah penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan. Sebagai akibatnya, sekali seseorang terjangkit oleh sindrom ini, maka kehidupannya tidak akan pernah sama lagi.
Belum apa diketahui apa penyebab sindrom ini. Namun sindrom ini diperkirakan ada kaitannya dengan sejenis cacing parasit yang banyak ditemukan di lokas-lokasi munculnya wabah ini.
Wabah Penyakit Berkeringat
Wabah Penyakit Berkeringat via merdeka.com |
Nama wabah penyakit yang satu ini mungkin terdengar aneh dan tidak berbahaya. Namun jangan meremehkan wabah yang satu ini karena wabah ini justru adalah salah satu yang paling menakutkan. Jika seseorang sampai terkena penyakit berkeringat, maka orang tersebut bisa langsung meninggal keesokan harinya. Tingkat kematian akibat penyakit ini dilaporkan mencapai 50 persen!
Penyakit berkeringat pernah menjadi wabah di Eropa pada abad ke-15 hingga 16. Tidak ada yang tahu apa sebenarnya penyakit yang menyebabkan wabah ini. Namun orang-orang yang menderita penyakit ini dilaporkan mengalami gejala-gejala seperti mudah gelisah, sakit kepala hebat, demam tinggi, dan nyeri pada anggota badan. Jika korban sampai mengalami dehidrasi, maka korban bisa meninggal.
Di Inggris, penyakit ini diduga masuk ke negara tersebut akibat dibawa oleh para tentara bayaran asal Perancis yang ikut serta dalam Perang Mawar. Sahabat anehdidunia.com saking parahnya resiko kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini, setiap kali ada kabar yang menyatakan kalau suatu daerah baru saja kemasukan penyakit berkeringat, maka penduduk di daerah tersebut akan langsung beramai-ramai mengungsi ke daerah lain.
Ada beragam spekulasi mengenai apa sebenarnya penyakit yang disebut sebagai penyakit berkeringat. Mulai dari antraks, demam berdarah, tifus, hingga penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus.
Sejak kemunculannya di abad ke-15, penyakit berkeringat kemudian menghilang dan muncul kembali secara berulang-ulang. Setelah menghilang pada tahun 1578, penyakit dengan gejala-gejala serupa sempat kembali mewabah di Picardy, Perancis, pada abad ke-17.
Kemudian pada tahun 1993, penyakit ini sempat menyerang orang-orang Indian Navajo di negara bagian New Mexico, AS. Oleh ilmuwan, penyakit yang menyerang orang-orang Navajo tersebut diberi nama sindrom pernapasan hantavirus (HPS). Namun tidak diketahui apakah wabah yang pernah menerjang Eropa pada abad ke-15 memang disebabkan oleh virus ini.
Sumber :
https://listverse.com/2016/05/13/10-weird-epidemics-that-remain-a-mystery/
https://theconversation.com/what-was-sweating-sickness-the-mysterious-tudor-plague-of-wolf-hall-37194
https://www.cdc.gov/globalhealth/noddingsyndrome/default.htm