Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Selain Coronavirus, 5 Virus Ini Tak Kalah Mematikan Bagi Manusia

Belakangan ini, penyakit coronavirus menjadi penyakit yang kian ramai dibicarakan. Mudahnya virus ini menyebar dan belum adanya obat yang manjur untuk mengobati penyakit ini menjadi penyebabnya. Namun jauh sebelum manusia mengenal coronavirus, umat manusia sudah lebih dulu harus berjibaku melawan virus-virus lain yang tidak kalah mematikannya. Berikut ini adalah virus-virus tersebut.

Virus Dengue
Virus Dengue
Virus Dengue via klikdokter.com
Nama “dengue” mungkin bukanlah nama yang akrab bagi anda. Namun kalau penyakit demam berdarah, anda semua pasti sudah tahu. Benar, itulah penyakit berbahaya yang menyebar lewat gigitan nyamuk. 

Virus dengue adalah virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan nama Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus ini pertama kali muncul di Filipina dan Thailand pada tahun 1950-an. Sejak kemunculan pertamanya tersebut, virus dengue terus menyebar ke kawasan tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia.

Sebanyak lebih dari 40% penduduk dunia sekarang tinggal di wilayah yang pernah menjadi lokasi munculnya wabah demam berdarah. Seiring dengan kian menghangatnya suhu Bumi akibat pemanasan global, wilayah yang bakal menjadi lokasi timbulnya demam berdarah diperkirakan hanya akan semakin meluas ke depannya.

Menurut perkiraan organisasi kesehatan WHO, antara 50 hingga 100 juta orang diperkirakan terjangkit demam berdarah setiap tahunnya. Mereka yang terserang demam berdarah akan merasakan gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit pada persendian, munculnya ruam merah di kulit, dan mual.

Demam berdarah jarang menimbulkan kematian pada korbannya. Namun jika tidak ditangani, penderita demam berdarah bisa meninggal akibat dehidrasi dan pendarahan dari dalam tubuhnya. Itulah sebabnya penyakit ini di Indonesia dikenal dengan nama demam berdarah. Anak-anak yang terserang demam berdarah memiliki resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

Virus Cacar
Virus Cacar
Virus Cacar via beritategar.id
Cacar adalah penyakit yang menyebabkan tubuh penderitanya dipenuhi oleh bisul-bisul kecil. Sejak vaksin cacar ditemukan oleh ilmuwan Edward Jenner pada tahun 1796, penyakit ini secara berangsur-angsur berhasil ditanggulangi. Pada tahun 1980, WHO bahkan mengumumkan kalau dunia sudah bebas dari penyakit cacar.

Namun sebelum cacar tidak lagi menjadi ancaman seperti sekarang, cacar bertanggung jawab atas tewasnya begitu banyak orang selama ribuan tahun. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini diketahui pertama kali menginfeksi manusia di Afrika utara sekitar 10.000 tahun yang lalu. Salah seorang raja Mesir Kuno yang bernama Ramses V diyakini meninggal pada tahun 1156 SM akibat cacar.

Dari Afrika, cacar terus menyebar ke berbagai belahan dunia. Penyakit ini mulai mewabah di Eropa sejak abad ke-8. Sebanyak 30% orang yang terserang cacar dikabarkan meninggal dunia. Anak-anak menjadi golongan yang paling rentan meninggal akibat cacar. 

Saking berbahayanya penyakit ini pada anak-anak, orang-orang pada masa itu tidak akan menamai bayi yang baru lahir sebelum bayi tersebut terserang cacar. Jika bayinya berhasil bertahan hidup, barulah ia diberi nama.

Selain membawa bencana, cacar juga membawa berkah terselubung bagi kaum penjelajah Eropa. Saat rombongan penjelajah Spanyol menginjakkan kakinya di Benua Amerika, mereka tanpa sengaja menularkan virus cacar kepada penduduk asli Aztek dan Inka. 

Karena penduduk setempat pada masa itu masih tidak tahu menahu mengenai penyakit cacar dan cara mengobatinya, penyakit cacar pun membuat penduduk setempat meninggal secara massal sehingga mereka jadi lebih mudah untuk ditaklukkan. Menurut perkiraan sejarawan, cacar yang dibawa oleh orang-orang Eropa bertanggung jawab atas tewasnya 90% suku Indian di Amerika.

Virus Rabies
Virus Rabies
Virus Rabies via insidelombok.id
Walaupun anjing dikenal sebagai hewan yang bersahabat dan sudah lama dipelihara oleh manusia, tetap tidak sedikit orang-orang yang lebih suka menjaga jarak saat berpapasan dengan anjing. Selain karena pertimbangan agama, alasan kenapa sejumlah orang merasa takut dengan anjing adalah karena takut tertular rabies.

Rabies memang bisa menular lewat gigitan anjing yang sedang sakit rabies. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit anjing gila. Penyakit ini amat ditakuti oleh manusia karena orang yang terjangkit virus rabie kerap menampakkan gejala-gejala seperti kejang-kejang, mulut berbusa, hingga kematian.

Rasa takut manusia terhadap rabies mulai berkurang setelah pada tahun 1885, Louis Pasteur berhasil menciptakan vaksin rabies untuk manusia. Kasus serangan rabies secara berangsur-angsur berhasil dikurangi setelah vaksin rabies juga digunakan pada hewan-hewan peliharaan.

Meskipun begitu, penyakit ini tetap menelan korban jiwa hingga sekarang di kawasan-kawasan kumuh yang tidak memiliki akses pengobatan memadai dan banyak dihuni oleh anjing liar. Misalnya di India dan negara-negara Afrika.

Virus Ebola
Virus Ebola
Virus Ebola via medium.com
Jika bicara soal penyakit mematikan asal Afrika, maka ebola merupakan nama penyakit yang bakal muncul di benak banyak orang. Pada tahun 2014 misalnya, sejumlah negara Afrika Barat dilanda wabah ebola yang menewaskan ribuan orang.

Penyakit ebola pertama kali diketahui oleh manusia setelah pada tahun 1976, muncul wabah penyakit ini di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Karena lokasi terjadinya wabah ebola di Kongo berada tidak jauh dari Sungai Ebola, penyakit ini pun kemudian diberi nama ebola.

Ebola merupakan penyakit yang bisa menyerang manusia maupun hewan mamalia, khususnya kera. Seseorang bisa terjangkit ebola ketika orang tersebut terpapar oleh cairan tubuh dari manusia atau hewan yang sudah lebih dulu terinfeksi ebola. 

Saat seseorang terjangkit ebola, orang tersebut akan menampakkan gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, dan mual. Dalam kasus yang parah, penderita ebola akan mengalami sesak napas dan mengeluarkan darah secara terus menerus. 

Supaya tidak ikut tertular, petugas kesehatan yang sedang menangani pasien ebola harus mengenakan pakaian pelindung khusus. Jika pasien pada akhirnya meninggal, proses pemakamannya harus dilakukan dengan amat hati-hati karena virusnya tetap aktif meskipun korbannya sudah meninggal. 

Virus HIV
Virus HIV
Virus HIV via farmasetika.com
Rasanya tidak akan ada orang tidak mengenal virus yang satu ini. Virus HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS pada korbannya. Penyakit ini amat ditakuti oleh manusia karena penyakit AIDS hingga sekarang belum ada obatnya. 

Virus HIV menular melalui hubungan seks serta melalui penggunaan jarum dan alat transfusi darah yang tidak steril. Seorang ibu yang terjangkit HIV juga bisa menularkan HIV pada bayinya. 

Di Amerika Serikat, penyakit AIDS pertama kali dilaporkan muncul pada tahun 1981. Meskipun penyakit AIDS masih belum bisa diobati, kemajuan teknologi pengobatan menyebabkan seseorang yang memiliki HIV tetap bisa hidup hingga bertahun-tahun kemudian.

Penyakit AIDS sulit ditangani karena yang diserang oleh virus HIV adalah sel darah putih yang memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kendala lainnya adalah saat seseorang terjangkit virus HIV, orang tersebut tidak akan menampakkan gejala-gejala khas penyakit AIDS hingga bertahun-tahun kemudian.

Penderita AIDS biasanya meninggal bukan akibat penyakit AIDS itu sendiri, melainkan akibat penyakit tambahan yang muncul karena sistem kekebalan tubuhnya sudah terlampau lemah. Penyakit pneumonia atau radang paru-paru merupakan penyakit yang paling sering menimbulkan kematian pada penderita AIDS.

referensi :
https://www.livescience.com/56598-deadliest-viruses-on-earth.html
https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah
https://www.the-scientist.com/foundations/the-rabies-vaccine-backstory-33441
https://www.medicalnewstoday.com/articles/280598
https://www.livescience.com/7509-smallpox-changed-world.html
https://www.livescience.com/34699-hiv-aids-symptoms-treament-prevention.html