Selain Lukisan Monalisa Inilah Sketsa Futurustik Karya Leonardo Da Vinci
Mendengar nama Leonardo Da Vinci, maka kita seketika akan membayangkan seniman Italia di era Renaissance yang terkenal dengan lukisan-lukisannya yang termahsyur salah satunya adalah lukisan monalisa. Namun selain membuat lukisan, sosok yang wafat pada tahun 1519 tersebut ternyata juga pernah membuat sketsa dari benda-benda yang tergolong amat canggih untuk zamannya. Berikut ini adalah beberapa contoh sketsa buatan Da Vinci yang menampilkan benda-benda futuristik.
Pakaian Selam
Manusia memang bisa berenang di bawah air. Namun tetap saja, tidak semua lokasi di bawah air bisa dijamah oleh manusia. Selain karena manusia adalah makhluk darat yang tidak bisa bernapas di bawah air, ada tekanan bawah air yang terasa semakin besar saat manusia mencoba menyelam semakin dalam.
Hal tersebut lantas menginspirasi Dai Vinci untuk menciptakan desain baju selam versinya. Da Vinci sendiri sebenarnya bukanlah orang pertama yang membuat desain baju selam. Namun untuk ukuran zamannya, sketsa baju selam Da Vinci tergolong visioner.
Baju selam yang dirancang oleh Da Vinci seluruh bagiannya menggunakan kulit dan terdiri dari jaket, celana, dan penutup kepala yang dilengkapi dengan sepasang lubang yang dilapisi bahan transparan.
Menurut catatannya, baju selam ini dilengkapi dengan kantong khusus untuk menampung udara supaya penyelam yang memakai kostumnya bisa tetap bernapas di bawah air tanpa harus sering-sering ke permukaan.
Baju selam Da Vinci juga dilengkapi dengan kantong penampung air seni supaya penyelam tidak perlu bersusah payah melepas bajunya saat ingin buang air kecil. Bukan hanya itu, Da Vinci juga mendesain supaya penyelam yang memakai bajunya ini dilengkapi dengan pisau dan terompet untuk memberi sinyal suara dari kejauhan.
Mesin Terbang
Sejak zaman dahulu, manusia selalu memiliki obsesi untuk terbang. Hal tersebut juga berlaku untuk Da Vinci. Berdasarkan pemeriksaan pada ratusan catatan yang pernah dibuatnya, Da Vinci diketahui memiliki obsesi untuk mencari cara supaya manusia bisa terbang bebas layaknya burung.
Da Vinci pernah membuat banyak sketsa dan tulisan mengenai konsep-konsep mesin terbang. Satu dari sekian banyak konsep mesin terbang buatannya tersebut dibuat dengan meniru anatomi burung dan kelelawar.
Dalam sketsa mesin terbang buatannya ini, terdapat 2 buah bagian menyerupai sayap yang terhubung pada perangkat khusus yang terdiri dari jalinan katrol dan batangan. Di tengah-tengahnya, terdapat rongga yang bisa ditempati oleh pilot untuk terbang sambil menggerakkan perangkat sayap tadi.
Da Vinci tidak pernah memiliki kesempatan untuk menciptakan mesin terbangnya ini. Namun kalaupun mesin ini jadi dibuat, nampaknya mesin ini tidak akan bisa terbang seperti yang dibayangkan oleh Da Vinci. Pasalnya mesin terbang ini tidak akan memiliki cukup tenaga untuk tinggal landas.
Kalaupun pengguna mesin ini mencoba terbang dengan cara melompat dari ketinggian, pengguna mesin ini kemungkinan besar akan tewas atau mengalami cedera serius akibat terjatuh dari ketinggian. Sebabnya adalah mesin ini tidak akan memiliki cukup tenaga untuk tetap melayang sambil menahan bobot penggunanya.
Manusia sendiri pada akhirnya benar-benar bisa menciptakan mesin terbang yang bisa mengangkut manusia. Namun mesin perang leonardo macam itu baru tercipta sekitar 4 abad kemudian oleh pasangan Wright bersaudara.
Mobil Lapis Baja
Kebanyakan orang di masa kini mengenal Leonardo Da Vinci sebagai seniman pencipta karya-karya artistik seperti lukisan “Mona Lisa” dan “Perjamuan Terakhir”. Namun tidak banyak yang tahu kalau Da Vinci semasa hidupnya pernah mencoba menciptakan kendaraan perang.
Pada masa di mana Da Vinci hidup, banyak seniman yang kebutuhan hidupnya ditanggung oleh bangsawan. Hal serupa juga berlaku pada Da Vinci, di mana bangsawan yang menanggung kebutuhan hidupnya adalah Ludovico Sforza – penguasa daerah Milan – yang pada akhir abad ke-15 sedang terlibat perang melawan Perancis.
Untuk membantu Sforza, Da Vinci kemudian membuatkan sketsa mengenai aneka macam senjata dan kendaraan perang. Satu dari sekian banyak sketsa kendaraan perang yang pernah dibuatnya menampilkan sebuah kereta roda 4 bertenaga manusia yang dilindungi oleh lapisan baja.
Kereta buatan Da Vinci ini dilengkapi dengan lubang-lubang kecil supaya tentara yang berlindung di dalamnya bisa menembak musuh tanpa terkena tembakan balik. Kereta ini didesain untuk diisi oleh 8 orang, di mana mereka berbagi tugas sebagai penembak dan penggerak kereta.
Kereta perang buatan Da Vinci ini pada akhirnya juga tidak pernah dibuat. Baru pada abad ke-20, kendaraan perang dengan konsep dan fungsi serupa diciptakan, di mana kita mengenalnya sebagai tank.
Senapan Mesin
Pada masa di mana Da Vinci hidup, manusia sudah mengenal penggunaan senjata api seperti senapan dan meriam. Namun tidak seperti senapan di masa kini yang bisa menembakkan banyak peluru sekaligus, senapan pada masa itu memiliki jumlah tembakan yang terbatas per menitnya karena setelah melakukan satu kali tembakan, penggunanya harus mengisi ulang senjatanya dan itu memakan waktu yang cukup lama.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Da Vinci lantas menciptakan sketsa senapan. Tidak seperti senapan biasa, meriam buatan Da Vinci ini memiliki 33 laras meriam berbeda. Dan karena meriam ini nampak seperti pipa-pipa yang menempel pada alat musik organ atau orgel, meriam ini juga dikenal sebagai senapan organ.
Dengan melihat konsepnya, meriam ini memiliki 2 metode penggunaan yang berbeda. Dalam metode pertama, penggunanya akan menembakkan semua peluru dalam senapan secara serempak. Dengan begitu, senapan ini bisa mengenai banyak sasaran sekaligus.
Dalam metode penggunaan kedua, laras-laras senapan ini ditembakkan satu demi satu. Dengan begitu, saat salah satu laras senapan yang kosong sedang diisi, penggunanya masih bisa menggunakan laras senapan yang lain untuk menyerang sasarannya.
Sketsa senapan organ ciptaan Da Vinci pada akhirnya tidak pernah digunakan. Meskipun begitu, senjata dengan konsep serta cara kerja serupa benar-benar pernah digunakan pada awal era modern, di mana senjata yang bersangkutan dikenal dengan nama ribaultdequin dan digunakan dengan cara dipasang di atas semacam kereta kecil.
Robot Manusia
Jika mendengar kata robot, maka kita seketika membayangkan sosok menyerupai makhluk hidup yang seluruhnya terbuat dari mesin dan bisa bergerak sendiri. Namun tahukah anda kalau jauh sebelum manusia bisa menciptakan robot yang penampilannya menyerupai manusia, Da Vinci sudah pernah merancang konsepnya?
Dalam sketsanya, Da Vinci menggambarkan robotnya sebagai sosok yang mengenakan baju zirah layaknya prajurit Abad Pertengahan. Kemudian di dalamnya, terdapat rangkaian kabel, katrol, dan perangkat rumit yang terhubung ke bagian-bagian tubuh robot. Untuk menggerakkan robot ini, operator robot menggunakan semacam perangkat yang terhubung lewat kabel.
Robot buatan Da Vinci ini bisa dideskripsikan sebagai semacam boneka raksasa. Tidak seperti hasil-hasil rancangannya yang lain, Da Vinci benar-benar pernah membuat versi nyata dari robot ini. Ia membuat robot ini dan memamerkannya pada tahun 1495 di tengah-tengah pesta yang digelar oleh bangsawan Sforza.
Dalam demonstrasinya, Da Vinci memerintahkan robot ini untuk berdiri, duduk, membuka penutup helmnya, dan menggerakkan tangannya sendiri. Sesudah itu, nasib dari robot buatan Da Vinci tidak diketahui dan menghilang seiring berjalannya waktu.
Meskipun begitu, sketsa yang dibuat oleh Da Vinci berhasil ditemukan oleh ilmuwan. Dengan bermodalkan sketsa tersebut, pakar robot Mark Rosheim yang pernah terlibat dalam proyek NASA kemudian mencoba membuat ulang robot buatan Da Vinci ini. Hasilnya, replika robot ini tercipta dan bisa berfungsi sesuai dengan yang direncanakan oleh Da Vinci.
referensi :
https://www.ancient-origins.net/artifacts-ancient-technology/five-da-vinci-inventions-could-revolutionized-history-020145
https://www.thevintagenews.com/2016/12/06/the-ribauldequin-medieval-machine-gun-considered-as-the-predecessor-of-the-19-th-century-mitrailleuse/