Senjata Tangan Unik Aneh Namun Mematikan
Sejarah manusia dipenuhi dengan konflik dan peperangan. Oleh karena itulah, masing-masing peradaban pun mengembangkan senjatanya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya alam.
Selain senjata-senjata yang sudah banyak dikenal oleh orang semisal pedang dan panah, ada pula senjata-senjata jenis lain yang nampaknya memiliki bentuk aneh, namun sebenarnya tidak kalah efektif saat digunakan untuk bertarung. Berikut ini adalah 5 contoh senjata tangan eksotik dari berbagai belahan dunia.
Pata
Pernahkah anda melihat adegan di film-film di mana karakternya menggunakan senjata menyerupai pedang yang terpasang pada tangan? Senjata macam itu ternyata benar-benar ada di dunia nyata. Pata adalah nama dari senjata tersebut.
Pata sendiri pada dasarnya adalah semacam bilah pedang yang terhubung ke sarung tangan panjang. Karena sarung tangan tersebut juga terbuat dari bahan yang keras dan menutupi hampir seluruh bagian lengan bawah pemakainya, pata bisa digunakan untuk menyerang sekaligus bertahan.
Karena bilah pedang dan sarung tangan pata dibuat sebagai satu kesatuan, pengguna pata tidak akan bisa menggerakkan pergelangan tangannya sama sekali. Untuk menggerakkan pata, penggunanya hanya bisa mengandalkan pergerakan dari sikunya.
Pata awalnya digunakan oleh kasta ksatria di wilayah Kerajaan Marathra. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan senjata ini kemudian menyebar ke wilayah India yang lain. Pengguna pata diduga menggunakan senjata ini sambil menunggang kuda.
Dengan begitu, pengguna pata bisa menggunakan senjatanya layaknya tombak sekaligus pedang. Saat berada di atas punggung kuda, pengguna pata juga memiliki keunggulan dalam hal posisi saat harus berhadapan dengan prajurit musuh yang sedang tidak menunggang kuda.
Cestus
Di masa kini, petinju profesional menggunakan sarung tinju yang terbuat dari bahan yang lunak. Dengan begitu, petinju bisa memberikan hantaman menyakitkan pada lawannya tanpa menimbulkan luka yang berlebihan.
Namun di masa Romawi, tinju adalah olah raga yang jauh lebih berbahaya karena penggunanya tidak menggunakan sarung tangan lunak layaknya petinju di masa kini. Sahabat anehdidunia.com selain menggunakan tangan kosong, petinju Romawi juga mengenakan sarung tangan khusus yang bernama cestus.
Cestus pada dasarnya adalah sarung tangan yang terbuat dari kulit dan kadang-kadang juga dilapisi dengan logam. Dengan begitu, saat pengguna cestus menghantamkan senjatanya, maka musuh hampir pasti bersimbah darah. Hal yang tergolong wajar untuk ukuran masa itu mengingat rakyat Romawi memang menyukai olah raga berdarah macam gladiator.
Dengan melihat dampak yang bisa ditimbulkan oleh cestus, tidak jarang peserta olah raga ini meninggal di tengah arena dalam kondisi babak belur. Bahkan mereka yang keluar sebagai pemenang pun seringkali harus menderita luka yang amat parah pada wajahnya.
Jika cestus dianggap masih belum cukup berdarah, maka bangsa Romawi juga mengembangkan sarung tinju khusus yang bernama myrmex. Myrmex sendiri bisa dideskripsikan sebagai tapal kuda versi tangan manusia. Saat kedua pengguna myrmex bertarung satu sama lain, penonton akan disuguhi tontonan yang penuh darah dan hantaman.
Pisau Tanduk Rusa
Pisau tanduk rusa adalah senjata tangan tradisional yang berasal dari Cina. Senjata ini konon diciptakan oleh Dong Haichuan, pendiri sekolah kung fu Baguazhang yang juga bekerja sebagai pengumpul pajak.
Menurut cerita, Dong bisa melumpuhkan banyak orang sekaligus hanya dengan bermodalkan senjata ini. Berkat keahliannya bertarung itulah, Dong lantas dipercaya untuk menarik pajak dari mereka yang tinggal di luar Tembok Besar Cina. Saat menjalankan tugasnya tersebut, Dong konon hanya ditemani oleh seorang asisten.
Pisau tanduk rusa sendiri pada dasarnya adalah sepasang logam berbentuk busur yang saling direkatkan. Bagian tengah dari salah satu bilah dilengkapi dengan gerigi supaya bisa digunakan sebagai pegangan. Sahabat anehdidunia.com senjata ini dipasang pada bagian kepalan tangan dan berfungsi untuk menambah daya serang dari tinju pemakainya.
Teknik penggunaan senjata ini didasarkan pada teknik pertarungan tangan kosong yang diajarkan di Baguazhang. Sebelum menggunakan pisau tanduk rusa, murid Baguazhang harus berlatih dengan tangan kosong selama bertahun-tahun untuk mengurangi resiko cedera saat berlatih.
Pada awalnya, murid-murid Baguazhang yang ingin menguasai teknik penggunaan senjata ini harus lebih dulu menguasai teknik melangkah sambil melingkari posisi musuh. Jika sudah, barulah murid Baguazhang mempelajari teknik melakukan hantaman langsung. Karena jumlah senjata yang digunakan lebih dari satu dan senjata ini memiliki jangkauan serangan jarak dekat, pisau tanduk rusa tergolong sebagai senjata yang sulit dikuasai.
Pisau Jari Turkana
Turkana adalah nama dari suku asli Afrika yang sekarang mendiami wilayah Kenya. Orang-orang Turkana tergolong sebagai golongan yang inovatif karena mereka bisa menciptakan senjata sederhana namun efektif untuk beragam keperluan.
Pisau jari adalah contoh dari senjata inovatif tersebut. Senjata ini bisa dideskripsikan sebagai gabungan antara cincin dan pisau. Bagian bilah pisau dari senjata ini dikenal dengan nama corogat dan terbuat dari potongan baja atau aluminium. Bilah pisau tersebut terhubung ke bagian menyerupai cincin yang berfungsi sebagai tempat masuknya jari penggunanya.
Pisau jari bisa digunakan sebagai senjata sekaligus perkakas sehari-hari. Saat sedang tidak bertarung, suku Turkana menggunakan senjata ini untuk makan atau mencabut gigi. Supaya senjata ini tidak melukai pemiliknya sendiri saat sedang tidak digunakan, pemilik pisau jari akan menyimpan senjatanya dalam semacam kantong kulit hewan.
Untuk keperluan pertarungan, suku Turkana bisa menggunakan senjatanya untuk menebas, menusuk, atau bahkan mencongkel mata lawannya. Ukurannya yang kecil menyebabkan senjata ini sangat berbahaya dan sulit ditangkis di tangan orang yang terampil.
Salah satu varian dari pisau jari adalah ngigolio. Karena ngigolio dianggap terlalu berbahaya, pemerintah Inggris sempat melarang peredaran senjata ini saat mereka masih menguasai wilayah Kenya dan sekitarnya.
Bagh Nakh
Di film dan game, ada begitu banyak karakter yang ditampilkan memiliki senjata menyerupai cakar pada tangannya. Mulai dari Wolverine (X-Men), Vega (Street Fighter), Freddy Krueger, dan masih banyak lagi. Alasannya sederhana saja. Senjata macam itu selain terlihat menakutkan juga sangat mudah menimbulkan luka serius pada korbannya.
Senjata cakar sendiri memang benar-benar ada di dunia nyata. Khusus untuk wilayah Mysore di India, senjata tersebut dikenal dengan nama bagh nakh. Senjata ini mulai banyak digunakan di Mysore pada abad ke-18 sebagai bentuk penghormatan kepada dewi mereka yang dipercaya bisa menjelma menjadi harimau.
Bagh nakh pada dasarnya adalah sebuah bilah logam seukuran tangan dengan 4 buah duri logam pada salah satu sisinya. Pada bagian sisi seberangnya, terdapat sepasang cincin sebagai tempat masuknya jari telunjuk dan kelingking. Senjata ini bisa digunakan untuk meninju, menusuk, sekaligus mencakar lawannya.
Berkat ukurannya yang kecil dan teknik penggunaannya yang relatif mudah, bagh nakh banyak digunakan sebagai senjata rahasia yang mudah disembunyikan. Pendiri Kerajaan Maratha yang bernama Shivaji diceritakan membunuh panglima militer saingannya dengan memakai senjata ini.
referensi :
https://listverse.com/2014/06/22/10-rough-and-tumble-fist-weapons/
https://www.metmuseum.org/art/collection/search/30162
https://www.pinterest.com/pin/526710118891293906/
https://www.metmuseum.org/art/collection/search/30162
https://www.pinterest.com/pin/526710118891293906/