Kasus Teman Khayalan Anak yang Ternyata Benar-Benar Nyata
Memiliki teman khayalan bukanlah hal yang aneh bagi mereka yang masih berusia anak-anak, khususnya bagi mereka yang kesepian atau memiliki sifat penyendiri. Pasalnya teman khayalan bagi mereka dianggap sebagai sosok pendamping yang bisa menerima keberadaan mereka apa adanya, serta senantiasa bersama mereka dalam susah maupun senang.
Sepintas keadaan tersebut nampaknya bukan hal yang berbahaya. Toh seiring dengan kian bertambahnya usia sang anak, ia nantinya bakal sadar dengan sendirinya kalau teman khayalannya tersebut tidak benar-benar ada.
Namun bagaimana jika teman khayalan tersebut aslinya sama sekali bukan khayalan semata, namun makhluk yang benar-benar ada? Dan bagaimana jika apa yang disebut sebagai teman khayalan tersebut ternyata memiliki niat yang tidak baik? Berikut ini adalah contoh kasus teman khayalan yang belakangan diketahui sebagai sejenis makhluk halus seperti yang dikutip dari mysteriousuniverse
Teman yang Menghuni Kamar Mandi
Seorang pengguna forum Reddit yang bernama Eric menceritakan kalau putrinya yang baru berusia 3 tahun memiliki seorang teman khayalan yang bernama Jonathan. Putri Eric tersebut menggambarkan Jonathan sebagai seorang anak laki-laki yang kerap bersembunyi di kamar mandi.
Kendati terdengar menyeramkan, Eric dan istrinya tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Mereka beranggapan kalau sosok Jonathan hanyalah hasil khayalan dari putrinya yang masih balita. Hingga pada suatu hari, Eric menjual rumahnya supaya bisa pindah ke rumah baru yang lebih besar.
Ketika rumah Eric yang lama sudah dibeli, Eric mendapatkan panggilan telepon dari sang pemilik baru. Ia menjelaskan kalau dirinya menemukan sebuah pintu kecil rahasia ketika sedang merenovasi kamar mandi. Di dalamnya, ia menemukan sebuah kotak bertuliskan “Jonathan”. Ketika kotak tersebut dibuka, ternyata kotak tersebut berisi pakaian bayi dan sejumlah foto yang menampilkan bayi laki-laki.
Kabar tersebut tak pelak membuat Eric merasa merinding. Apakah selama ini putrinya sedang berbicara dengan hantu Jonathan? Atau mungkin putri Eric menemukan foto-foto tersebut, lalu sebatas menciptakan teman khayalannya sendiri? Namun yang lebih membuat penasaran adalah kenapa kotak berisi foto dan pakaian bayi sampai harus disimpan di tempat tersembunyi? Jika foto tersebut memang menampilkan sosok Jonathan, apa yang sudah terjadi padanya?
Teman Khayalan yang Ingin Membakar Rumah
Samantha adalah nama dari sosok teman khayalan seorang anak perempuan yang belum lama menempati rumah barunya. Awalnya orang tua anak tersebut menanggapi hal tersebut. Namun segalanya mulai berubah saat hal-hal aneh terjadi di rumah tersebut. Sang ibu mengaku kerap mendengar suara-suara aneh dan sosok bayangan. Sementara sang ayah merasa kerap diikuti dan dimata-matai kendati tidak ada siapapun di dekatnya.
Kekhawatiran orang tua anak tersebut kian menjadi setelah sang anak meracau kalau Samantha ingin membakar rumah. Maka, sang ayah pun kemudian turun ke ruang bawah tanah yang biasa dipakai oleh anak tersebut untuk bermain dengan Samantha. Setibanya di sana, awalnya ia tidak menemukan apa-apa.
Begitu ia membalikkan badannya, seketika ia melihat sesosok gadis berusia 7 tahun dengan bayang-bayang menyerupai kobaran api di belakangnya. Sosok tersebut juga menampakkan ekspresi marah. Namun sang ayah rupanya tak kalah marah. Ia membentak sosok tersebut dan kemudian melakukan sesuatu untuk mengusirnya. Sesudah itu, Samantha tidak pernah menampakkan diri lagi.
Teman Khayalan dari Hutan
Di Louisiana, AS, tinggalah seorang wanita bersama anak perempuan 3 tahunnya yang bernama Jacey. Suatu hari, Jacey mengaku kalau ia memiliki teman baru meskipun wanita tersebut tidak melihat siapapun. Sejak itu, setiap harinya sesudah menonton acara kartun favoritnya yang selesai tayang pada pukul setengah 10 pagi, Jacey akan pergi keluar sambil berkata, “Oh, temanku sudah datang!”
Lama kelamaan, wanita tersebut akhirnya penasaran juga. Maka, saat sedang menyuapi Jacey, ia pun berkata kalau teman Jacey boleh ikut makan dengannya. Namun Jacey menjawab kalau temannya tersebut tidak perlu makan. Kemudian saat Jacey tengah ada di kamarnya, wanita tersebut masuk sambil membawa kamera. Jacey langsung berkata kalau kedatangannya membuat teman Jacey takut. Jacey juga berkata kalau temannya tersebut tidak mau dipotret.
Saat wanita tersebut dan Jacey sednag berada di dalam mobil, ia bertanya di manakah temannya tersebut tinggal. Jacey hanya menjawab kalau temannya tersebut datang dari hutan tanpa memberikan alamat ataupun informasi lain yang lebih spesifik. Ia kemudian meminta Jacey untuk mengajak temannya menginap.
Jacey menyetujui ajakan tersebut, namun ibunya lagi-lagi tidak melihat apapun. Namun peristiwa aneh terjadi di malam saat teman khayalan Jacey sedang menginap. Saat ia sedang sendirian, ia berulang kali mendengar suara di belakangnya. Merasa penasaran, ia pun memotret lokasi tersebut. Namun karena fotonya tidak menampilkan apa-apa, ia spontan langsung menghapusnya tanpa berpikir mungkin ada sesuatu yang terlewatkan di foto tersebut.
Rachel adalah seorang wanita yang tinggal di Sydney, Australia. Ia memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Oliver (10 tahun) dan Max (6 tahun). Suatu hari, mereka pindah untuk menetap di rumah baru. Hanya beberapa hari sesudah mereka mulai tinggal di rumah tersebut, Oliver mulai sering terlihat berbicara dengan sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh Rachel. Kepada Rachel, Oliver menyebut sosok tak terlihat tersebut dengan nama Clara.
Awalnya Rachel tidak ambil pusing dan menganggap itu hanyalah hasil khayalan anak-anak seusianya. Namun saat Max bertanya kenapa ibunya tidak menyiapkan tempat makan khusus untuk Clara, barulah Rachel mulai berpikir kalau Clara bukanlah hasil khayalan semata. Pasalnya untuk anak seusianya, Max tergolong sebagai anak yang cerdas dan skeptis. Sebagai contoh, di saat anak-anak seusianya mempercayai keberadaan Sinterklas, Max justru merasa kalau Sinterklas tidak benar-benar ada.
Sesudah itu, setiap harinya Oliver dan Max akan berbicara soal Clara. Mereka bahkan sempat meminta ibunya untuk membelikan Clara baju baru atau menyanyikan lagu selamat malam untuknya. Merasa jengkel dan tidak tahan lagi dengan hal-hal tersebut, Rachel kemudian berbicara dengan suaminya untuk mencari cara supaya kedua anaknya tidak menyinggung-nyinggung lagi soal Clara.
Saat itulah hal yang sungguh-sungguh aneh terjadi. Lampu penerang ruangan menyala dan padam berkali-kali. Suara ketikan terdengar dari keyboard komputer seolah-olah ada yang sedang sedang memakainya. Bola besar yang biasa dipakai oleh Rachel untuk latihan menggelinding dan memantul dengan sendirinya. Seolah itu belum cukup, ia juga mendengar suara-suara aneh dan sempat melihat sosok bayangan.
Seorang wanita menjelaskan kalau di masa kecilnya, ia memiliki kemampuan untuk melihat makhluk halus. Saat ia masih berusia balita, ia dan orang tuanya pindah ke sebuah rumah baru. Di sanalah ia berjumpa dengan sesosok anak perempuan yang berusia sebaya dengannya. Gadis tersebut berkata kalau namanya adalah Sally dan sejak itu keduanya menjadi sahabat.
Suatu hari, saat ia masuk ke kamar mandi, ia melihat Sally tengah terbaring di sana dengan tubuh yang sedang terbakar. Merasa panik bukan main, ia pun kemudian memanggil kedua orang tuanya untuk memadamkan api. Anehnya, saat orang tuanya tiba di kamar mandi, mereka tidak melihat apa-apa. Mengira kalau anaknya tersebut sedang berkhayal yang bukan-bukan, ibunya pun kemudian mengajaknya ke kamar untuk tidur.
Keesokan harinya, sang ibu bertanya kepada pemilik tanah mengenai siapa orang yang sebelumnya menempati rumah ini. Ia pun bercerita kalau keluarga yang dulunya menempati rumah ini memiliki seorang anak perempuan. Namun anak tersebut harus meninggal dalam usia amat muda akibat kebakaran di kamar mandi. Ia juga menjelaskan kalau nama anak yang meninggal tersebut adalah... Sally.
Begitu mendengar nama tersebut, sang ibu langsung merasa ketakutan bukan main. Ia bergegas mengemasi barang-barangan dan kemudian pindah ke rumah lain bersama dengan keluarganya pada malam itu juga. Awalnya Sally masih menampakkan diri di rumah tersebut. Namun setelah satu tahun berlalu, Sally tidak pernah menampakkan diri lagi. Saat ia bertanya kepada ibunya mengenai rumah tempat ia pertama kali bertemu Sally, ibunya selalu menolak karena ia tidak ingin anaknya mengunjungi rumah tersebut.
Sumber :
https://mysteriousuniverse.org/2019/02/eerie-accounts-of-imaginary-friends-coming-to-life/