Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kisah Mengapa Bangunan Ini Disebut Paling Angker di Kota New York

Fenomena bangunan berhantu bukan hanya dapat dijumpai di negara kita. Di negara yang sudah maju sekalipun, fenomena bangunan angker atau berhantu juga masih banyak dipercaya. Tak terkecuali di kota New York yang terkenal sebagai salah satu kota tersibuk di dunia. Berikut ini adalah 5 bangunan angker dari New York.

Dakota

Apartemen The Dakota

Dakota adalah nama dari sebuah gedung apartemen mewah yang terletak di persimpangan 72nd Street dan Central Park West. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1880-an. Namun hanya berselang 2 tahun sebelum gedung ini selesai dibangun, Edward Clark selaku pemilik bangunan ini harus meninggal sebelum sempat melihat gedung miliknya resim dibuka.

Entah ada kaitannya, atau tidak, Dakota sejak itu memiliki sejarah panjang yang lekat dengan kematian. Arsitekturnya yang bergaya Gothic hanya semakin menambah nuansa angker yang dimiliki oleh gedung ini. 

Pada dekade 1960-an, saat Dakota sedang direnovasi, para pekerja mengaku kerap melihat penampakan hantu menyerupai gadis pirang di lorong gedung. Namun cerita paling menakutkan seputar Dakota baru terjadi hampir dua dasawarsa kemudian.

Pada tanggal 8 Desember 1980, musisi legendaris John Lennon tewas ditembak oleh penggemarnya sendiri yang bernama Mark David Chapman di depan gedung Dakota. Menurut pengakuan Yoko Ono selaku istri John, ia pernah didatangi oleh arwah mendiang suaminya dan meminta kepada Yoko supaya tidak perlu takut.

Yoko juga mengaku bahwa menjelang kematiannya, John sempat melihat penampakan hantu wanita yang sedang menangis di dalam gedung. Mungkinkah hantu tersebut sedang menangisi kematian John karena ia tahu akan nasib naas yang bakal menimpanya?

Campbell Apartment

Campbell Apartment

Berbeda dengan namanya, Campbell Apartment aslinya bukanlah apartemen, melainkan restoran. Gedung ini mendapatkan namanya dari John W. Campbell yang memang pernah menjadikan bangunan ini sebagai kantornya. Saat John meninggal pada tahun 1957, gedung ini sempat beralih fungsi menjadi penjara sebelum kemudian dijual kembali. 

Campbell Apartment terletak di dekat terminal utama New York dan memiliki interior bergaya klasik sehingga tempat ini banyak dikunjungi oleh mereka yang ingin bersantai sambil menghindari hiruk pikuk keramaian di luarnya. 

Namun selain mereka, restoran ini juga lazim dikunjungi oleh pecinta hal-hal berbau gaib. Mark Grossich selaku pemilik restoran ini sendiri tidak membantah kalau restoran yang dikelolanya memang menjadi lokasi munculnya fenomena-fenomena misterius.

“Selama beberapa tahun terakhir, para karyawan beberapa kali merasa seperti sedang didorong saat sedang berjalan. Padahal tidak ada siapapun di sana. Mereka pernah merasakan hembusan udara dingin muncul entah dari mana,” kata Mark pada tahun 2010.

“Staf saya bahkan mengaku pernah melihat penampakan 2 orang yang sedang duduk dan menikmati minuman cocktail di balkon saat gedungnya sedang tutup,” tambahnya. Saking seringnya terjadi kasus fenomena hantu di restoran ini, banyak pegawai restoran yang menolak berada di tempat ini sendirian.

Conference House

Conference House

Conference House adalah salah satu bangunan terpenting dalam perjalanan sejarah AS. Sebabnya adalah pada tanggal 11 September 1776, tokoh-tokoh penting dalam Perang Revolusi Amerika seperti Lord William Howe, Benjamin Franklin, Edward Rutledge, dan John Adams pernah melakukan pertemuan di tempat ini untuk membahas masalah gencatan senjata.

Oleh karena sejarahnya itulah, bangunan ini pun sejak tahun 1966 ditetapkan sebagai bangunan bersejarah oleh pemerintah. Bangunan ini sendiri awalnya merupakan bangunan milik petinggi AL Inggris yang bernama Christopher Billop. Setelah membeli tanah di Pulau Staten pada tahun 1676, ia kemudian mendirikan bangunan yang kelak kita kenal sebagai Conference House.

Bangunan ini pernah menjadi saksi bisu terjadinya peristiwa-peristiwa menakutkan saat masih ditempati oleh Billop. Salah seorang pelayan yang bekerja di rumah ini pernah ditusuk oleh Billop hingga tewas karena bekerja sebagai mata-mata untuk pihak musuh.

Setelah ia meninggal, hantu dari pelayan tersebut konon tidak bisa beristirahat dengan tenang dan masih menggentayangi tempat ini. Dalam peristiwa lain, tunangan Billop meninggal di gedung ini dalam kondisi patah hati setelah Billop menolak melanjutkan hubungan dengannya.

Bangunan tempat Conference House di masa lampau konon juga pernah digunakan oleh suku Indian Lenape sebagai tempat pemakaman. Hal ini pulalah yang disebut-sebut menjadi penyebab lain kenapa banyak kasus penampakan yang terjadi di Conference House.

Gedung di 84 dan 85 West 3rd Street 

85 West 3rd Street

Edgar Allan Poe adalan nama dari penulis dari abad ke-19 yang terkenal akan karya-karyanya yang bernuansa suram. Ia diketahui pernah mendiami sebuah rumah di 85 West 3rd Street pada tahun 1844 hingga 1845. 

Bangunan tempat Edgar dulu pernah tinggal nantinya dihancurkan oleh pihak Universitas New York dan dibangun ulang sebagai Aula Furman. Meskipun Edgar hanya tinggal sebentar di bangunan ini, sejumlah mahasiswa yang melintas di depan aula mengaku pernah beberapa kali memergoki penampakan sosok yang menyerupai Edgar.

Bukan hanya bangunan bekas tempat tinggal Edgar yang konon digentayangi oleh hantu. Bangunan 85 West 3rd Street yang terletak di seberangnya juga memiliki sejarah yang tidak kalah suram.

Bangunan tersebut dulunya pernah digunakan sebagai kantor pemadam kebakaran di awal abad ke-20. Pada tahun 1930, seorang pemadam kebakaran dilaporkan gantung diri di bangunan ini setelah ia mengetahui kalau istrinya berselingkuh.

Hantu dari korban bunuh diri tersebut konon kemudian bergentayangan di bangunan tempatnya meninggal. Menurut pengakuan sejumlah anggota pemadam kebakaran yang bertugas di tempat ini, mereka kerap mendengar suara-suara aneh dan bahkan penampakan manusia yang sedang melayang.

Kisah horor seputar West 3rd Street bukan hanya dapat ditemukan di dalam gedung-gedungnya. Di taman Washington Square Park yang terletak dengan jalan ini, terdapat sebuah pohon besar yang di masa lampau kerap digunakan sebagai tempat hukuman gantung. 

Menurut legenda, korban terakhir dari eksekusi yang mengambil tempat di pohon ini adalah seorang budak perempuan yang bernama Rose Butler. Ia dihukum mati pada tahun 1820 karena membakar rumah majikannya sendiri.

Gedung di 57 West 57th Street


Dari sekian banyak bangunan di New York yang menyandang reputasi angker, gedung apartemen 57 West 57th Street adalah salah satu yang paling ditakuti. Menurut cerita, mereka yang tinggal di bagian puncak (penthouse) gedung ini cepat atau lambat bakal kehilangan kewarasannya.

Edna Crawford Champion adalah nama dari seorang wanita bersuami yang pernah tinggal di penthouse gedung ini. Edna diketahui memiliki hubungan gelap dengan seorang pria bernama Charles Brazelle yang kelak membunuh suami Edna dengan cara memukulinya hingga tewas.

Edna kemudian mengarang cerita kalau suaminya tewas akibat serangan jantung. Sesudah itu, Edna bisa melanjutkan hubungan asmaranya dengan Charles tanpa gangguan. Hingga kemudian pada suatu malam, Charles membunuh Edna dengan cara memukulinya dengan telepon hingga tewas. Bodyguard Edna yang melihat hal tersebut langsung membunuh Charles dengan cara mendorongnya keluar jendela.

Penthouse tersebut kemudian ditempati oleh Carlton Alsops yang mengaku kerap mendengar suar-suara aneh semisal suara sepatu hak tinggi. Saat Carlton merasa semakin stress, istrinya pergi meninggalkannya dan Carlton sendiri kemudian dirawat di rumah sakit jiwa. 

referensi:
https://ny.curbed.com/maps/the-13-most-haunted-buildings-in-new-york-city
https://listverse.com/2019/01/08/10-most-haunted-buildings-in-new-york-city-and-their-backstories/