Cara Tidur Aneh Binatang Liar Yang Tidak Pernah Terpikirkan
Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting bagi manusia. Dengan menjalani tidur yang cukup, orang tersebut bakal senantiasa berada dalam kondisi bugar ketika menjalani aktivitas hariannya. Namun ketika seseorang tidak memiliki waktu tidur yang cukup, orang tersebut akan menjadi lebih mudah lelah dan lebih sulit berkonsentrasi.
Bukan hanya manusia yang memerlukan tidur. Hewan pun juga melakukannya. Namun tidak seperti manusia yang tidur dengan membaringkan tubuhnya, hewan memiliki cara tidur yang amat beragam sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan dan pola hidupnya. Berikut ini adalah contoh-contoh hewan dengan perilaku tidur yang tidak lazim.
Tidur dengan Satu Mata Terbuka
Laut merupakan habitat yang sungguh unik bagi hewan mamalia macam paus dan lumba-lumba. Pasalnya walaupun mereka menghabiskan seluruh hidupnya di laut, mereka masih harus sesekali menampakkan diri ke permukaan. Alasannya jelas, karena mamalia laut bernapas dengan paru-paru dan harus menghirup udara dari luar air secara berkala.
Kendala lain bagi lumba-lumba saat hidup di laut habitatnya bukan hanya itu. Air yang berada di lautan memiliki suhu yang senantiasa berubah-ubah. Jadi supaya lumba-lumba tidak mati akibat kedinginan, lumba-lumba pun harus terus menggerakkan tubuhnya secara berkala. Kalau sudah begitu, apakah lumba-lumba tidak pernah tidur seumur hidupnya?
Lumba-lumba ternyata memiliki caranya sendiri untuk mengatasi hal tersebut. Saat sudah waktunya beristirahat, lumba-lumba hanya akan mengistirahatkan satu dari dua belahan otaknya. Dengan begitu, lumba-lumba bisa beristirahat sambil bersiaga mengawasi kondisi sekitarnya. Sahabat anehdidunia.com saat lumba-lumba tidur dengan cara macam ini, lumba-lumba tidak akan menempuh jarak yang terlalu jauh supaya tidak membuang terlalu banyak tenaga.
Tidur Sambil Berdiri
Gajah dan jerapah secara berturut-turut adalah makhluk darat terbesar dan tertinggi di dunia. Berkat ukurannya yang besar dan fisiknya yang perkasa, gajah tidak akan mengalami kesulitan saat harus merubuhkan pohon dan mendapatkan makannya. Sementara bagi jerapah, tubuhnya yang tinggi menyebabkan hewan ini bisa memakan dedaunan yang ada di pucuk pohon.
Walaupun memiliki tubuh berukuran besar di satu sisi memudahkan keduanya dalam bertahan hidup di dalam liar, memiliki tubuh yang besar juga mendatangkan dampak negatifnya sendiri. Mereka jadi lebih mudah ditemukan oleh hewan-hewan pemangsa karena tidak ada banyak tempat yang bisa mereka gunakan untuk bersembunyi atau berteduh.
Hal tersebut jelas mendatangkan kerugian tersendiri bagi gajah dan jerapah saat keduanya harus beristirahat. Sahabat anehdidunia.com dalam kondisi biasa, gajah dan jerapah hampir tidak memiliki musuh karena mereka memiliki tubuh berukuran besar dan kebiasaan untuk hidup berkelompok. Namun lain halnya ketika mereka sedang tidur karena mereka jadi lebih rentan dibunuh oleh tanpa sempat melawan atau melarikan diri.
Untuk mengatasi hal tersebut, gajah dan jerapah pun memiliki kebiasaan tidur sambil berdiri, alias tidur tanpa membaringkan tubuhnya di tanah. Dengan begitu saat mereka merasakan adanya bahaya dan terbangun, mereka bisa langsung bertindak cepat. Dan karena jerapah dan gajah memiliki lutut yang strukturnya terkunci, mereka bisa tidur sambil berdiri tanpa merasa lelah sama sekali.
Gajah dan jerapah bukanlah satu-satunya hewan yang memiliki cara tidur demikian. Hewan-hewan seperti kuda dan sapi juga tidur dalam posisi berdiri. Namun keunikan dari cara tidur yang dimiliki oleh hewan-hewan tadi belum berhenti sampai di sana. Jika manusia harus tidur selama kurang lebih 8 jam setiap harinya, maka gajah dan jerapah hanya perlu tidur selama 30 menit setiap harinya.
Tidur di Gunung Es
Walrus adalah hewan mirip anjing laut yang mudah dikenali dengan melihat sepasang taringnya yang panjang. Fungsi dari taring tersebut adalah untuk menganduk-aduk dasar lautan supaya walrus bisa memakan hewan-hewan yang bersembunyi di baliknya, misalnya kerang.
Walrus bisa tidur dengan cara mengapung di dekat permukaan laut atau bahkan berbaring di dasar laut. Namun karena walrus bernapas dengan paru-paru, walrus hanya bisa tidur dengan cara demikian selama beberapa menit. Untuk mengatasi hal tersebut, walrus yang hidup di dekat gunung es pun memiliki solusinya.
Saat walrus menemukan gunung es dengan lapisan yang tipis, walrus akan melubangi gunung es tersebut supaya ada lubang yang terhubung langsung dengan laut di tengah-tengahnya. Sahabat anehdidunia.com saat tidur, walrus akan menyembulkan kepalanya di lubang tersebut, menancapkan taringnya di lapisan es, dan membiarkan bagian bawah tubuhnya tetap terendam di bawah laut. Dengan begini, walrus bisa tidur sambil menyembunyikan keberadaannya.
Tidur Sambil Terbang
Cikalang (frigatebird) adalah nama dari sejenis burung laut yang masih berkerabat dengan pelikan. Burung ini mudah dikenali dengan melihat pejantannya yang memiliki kantung besar berwarna merah di bawah paruhnya. Burung ini dikenal sebagai penerbang yang handal karena ia bisa menghabiskan waktu hingga berminggu-minggu di udara tanpa menyentuh tanah sama sekali.
Kehebatan cikalang masih belum berhenti sampai di sana. Burung ini juga diketahui bisa tidur saat sedang melayang di udara. Sahabat anehdidunia.com seperti halnya lumba-lumba, cikalang bisa tidur di udara karena burung ini hanya mengistirahatkan salah satu belahan otaknya ketika tidur. Dengan begitu, burung ini bisa tetap mengawasi keadaan sekitarnya dan tidak bertabrakan dengan burung lain ketika sedang tidur.
Cikalang hanya tidur di udara selama beberapa menit. Ketika sedang berada di atas tanah, barulah burung ini menunjukkan perilaku tidur yang lebih normal. Seekor cikalang bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam untuk tidur saat sedang berada di darat. Adapun selain cikalang, burung-burung yang memiliki kebiasaan melakukan migrasi diketahui juga bisa tidur sambil terbang supaya bisa sampai di tempat tujuannya tepat waktu.
Ikan kakatua adalah nama dari sejenis ikan berwarna mencolok yang terkenal dengan perilaku makannya yang luar biasa. Bagaimana tidak, ikan ini bisa memakan karang yang notabene berstruktur keras. Berkat giginya yang memang kuat, ikan kakatua bisa mengerkah serpihan karang dengan mudah dan kemudian menelannya.
Namun keunikan yang dimiliki oleh ikan kakatua bukan hanya ada pada makanannya. Ikan ini juga memiliki perilaku tidur yang tak kalah menarik. Sahabat anehdidunia.com ketika sudah waktunya untuk tidur, ikan kakatua akan mengaktifkan kelenjar khusus yang terletak di dekat insangnya. Dari kelenjar inilah, muncul gelembung-gelembung lendir yang kemudian akan menyelimuti tubuh ikan. Bak manusia yang tidur sambil berselimut.
Ilmuwan pada awalnya tidak yakin kenapa ikan kakatua sampai harus menyelimuti tubuhnya dengan gelembung saat sedang tidur. Pasalnya karena gelembung memiliki penampakan yang transparan, ikan ini tetap dapat ditemukan oleh pemangsa saat sedang berada di dalam selimut gelembungnya.
Misteri tersebut akhirnya berhasil dipecahkan oleh ilmuwan Alexandra Gruttner. Menurut peneliti asal Australia tersebut, ikan kakatua sengaja menyelimuti tubuhnya dengan gelembung lendir supaya tidak ada hewan parasit kecil yang menghisap darahnya ketika ikan yang bersangkutan sedang terlelap.
Hal tersebut diketahui oleh Gruttner saat ia membandingkan perilaku hewan parasit terhadap ikan kakatua yang dilindungi oleh selimut gelembung dengan yang tidak. Ikan yang berselimutkan gelembung dibiarkan begitu saja hewan parasit, namun ikan yang tidak berselimutkan gelembung langsung diserang oleh hewan parasit.
Credit referensi:
https://listverse.com/2019/06/22/10-absurd-sleep-habits-of-wild-animals/