Fakta Gurun Atacama, Gurun Terkering di Dunia
Gurun adalah kawasan yang cenderung dihindari oleh manusia. Pasalnya kawasan ini memiliki iklim yang amat kering dan curah hujan yang amat rendah. Sebagai akibatnya, tidak banyak mata air yang bisa ditemukan di permukaan gurun sehingga hanya sedikit makhluk hidup yang bisa mendiami kawasan gurun.
Jika itu masih belum cukup, gurun juga memiliki perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada siang dan malam hari. Pada siang hari, tidak adanya awan menyebabkan suhu di permukaan gurun sangatlah panas. Namun pada malam hari, gurun justru memiliki suhu yang amat dingin.
Satu dari sekian banyak gurun yang terletak di luar kawasan kutub adalah Gurun Atacama, kawasan gurun seluas 1.000 kilometer persegi yang terletak di negara Chili. Karena gurun ini diapit oleh Pegunungan Cordillera de la Costa di sebelah barat dan Pegunungan Andes di sebelah timur, Gurun Atacama pun memiliki banyak keunikan yang tidak dimiliki oleh kawasan gurun lainnya. Berikut adalah 9 fakta menarik mengenai Gurun Atacama:
1. Atacama Adalah Gurun Tertua di Dunia
Menurut hasil penelitian yang dimuat di situs jurnal Nature pada bulan November 2018, Gurun Atacama adalah gurun tertua di dunia. Pasalnya gurun ini diketahui sudah memiliki kondisi demikian sejak 150 juta tahun yang lalu. Sementara bagian intinya yang terletak jauh di pedalaman dipercaya sudah memiliki kondisi yang amat kering sejak 15 juta tahun yang lalu.
2. Gurun Atacama Tercipta Akibat Pegunungan dan Arus Laut
Dari segi geografis, Gurun Atacama diapit oleh Pegunungan Andes di sebelah timur dan Pegunungan Cordillera de la Costa serta Samudera Pasifik di sebelah barat. Keberadaan bentang-bentang geografis tersebut menjadi alasan terciptanya Gurun Atacama. Sahabat anehdidunia.com di sebelah timur, keberadaan Pegunungan Andes menyebabkan awan hujan tidak bisa mencapai Gurun Atacama.
Di sebelah barat, sebenarnya terdapat Samudera Pasifik yang uap airnya bisa menjadi bahan terbentuknya awan hujan. Namun akibat keberadaan arus dingin Samudera Pasifik yang menerpa pantai Chili, air laut di dekat Gurun Atacama tidak bisa menguap karena suhunya terlalu rendah. Sebagai akibatnya, terciptalah wilayah kering dan minim curah hujan dalam wujud Gurun Atacama.
3. Biarpun Kering, Gurun Atacama Memiliki Suhu yang Dingin
Di kawasan gurun lain semisal Gurun Sahara, pada siang hari suhunya bisa mencapai 50 derajat Celcius. Namun hal demikian tidak berlaku pada Gurun Atacama. Pasalnya gurun ini hanya memiliki suhu rata-rata kurang lebih 18 derajat Celcius. Rendahnya suhu Gurun Atacama salah satunya disebabkan oleh lokasinya yang bersebelahan dengan pegunungan.
4. Gurun Atacama adalah Gurun Terkering di Dunia
Setiap tahunnya, wilayah Gurun Atacama hanya menerima curah hujan kurang dari 1 mm per tahunnya. Kondisi tersebut lantas menjadikan Gurun Atacama sebagai tempat terkering di dunia. Namun seperti halnya gurun-gurun lain, hujan deras kadnag-kadang juga turun di Gurun Atacama.
Kasus turunnya hujan deras di Atacama pernah terjadi pada tahun 2017. Pasca turunnya hujan, Gurun Atacama yang awalnya tidak bisa ditumbuhi tanaman mendadak penuh dengan bunga-bunga liar untuk beberapa lama. Peristiwa turunnya hujan deras dilaporkan juga pernah menimpa Gurun Atacama pada bulan Maret dan Agustus 2015.
5. Gurun Atacama Diperkirakan Akan Semakin Sering Mengalami Hujan
Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan fenomena alam yang kian sering dibahas selama beberapa dekade terakhir. Sahabat anehdidunia.com pemanasan global sendiri terjadi akibat menumpuknya gas-gas buang semisal karbon dioksida di atmosfer. Akibat penumpukan tersebut, semakin banyak pantulan sinar matahari yang tertahan di permukaan bumi sehingga suhu bumi pun meningkat dan terjadi perubahan siklus iklim.
Gurun Atacama juga tidak luput dari fenomena ini. Fenomena turunnya hujan deras dalam rentang waktu 4 tahun terakhir di Gurun Atacama diperkirakan ada kaitannya dengan perubahan iklim. Ilmuwan Ronald Amundson dari Universitas Berkeley, Kalifornia, memperkirakan kalau perubahan iklim akan mengubah Gurun Atacama menjadi tempat yang lebih basah dan lebih sering mengalami hujan.
6. Ada Makhluk Hidup yang Tinggal di Gurun Atacama
Dalam kondisi biasa, Gurun Atacama adalah tempat yang nyaris tidak bisa dihuni oleh makhluk hidup. Satu-satunya makhluk hidup yang bisa mendiami kawasan kering di padalaman Gurun Atacama adalah mikroorganisme. Mereka bisa hidup di Gurun Atacama karena sudah beradaptasi untuk hidup dalam kondisi yang amat kering.
Saking teradaptasinya mereka untuk hidup di kondisi demikian, ketika fenomena hujan langka menimpa Gurun Atacama, banyak dari mikroorganisme tersebut yang mati hingga tubuhnya pecah karena menyerap terlalu banyak air hujan.
7. Gurun Atacama Memiliki Barang Tambang Bernilai Tinggi
Gurun Atacama memiliki kandungan mineral bernama nitrat yang membentang sepanjang 700 km dan selebar 20 km. Sahabat anehdidunia.com sebelum tahun 1930-an, nitrat banyak ditambang di Gurun Atacama karena mineral ini memiliki nilai ekonomi tinggi. Pasalnya nitrat bisa diolah menjadi beragam benda, mulai dari bahan peledak hingga untuk pupuk.
Nitrat sendiri ditambang dengan cara “mengupas” lapisan permukaan Gurun Atacama. Pada awalnya nitrat yang berada di Gurun Atacama dispekulasikan berasal dari percikan air laut di sebelah barat. Namun belakangan, muncul teori baru kalau nitrat yang ada di Gurun Atacama mungkin aslinya berasal dari endapan cadangan air tanah di masa lampau yang sekarang sudah mengering.
8. Gurun Atacama Adalah Surganya Pengamat Bintang
Karena Gurun Atacama terletak di ketinggian lebih dari 5.000 meter dan langitnya bersih dari awan serta polusi, gurun ini pun dianggap sebagai salah satu tempat terbaik untuk mengamati luar angkasa. Oleh karena itulah, sejumlah observatorium atau tempat pengamatan bintang banyak didirikan di tempat ini.
ALMA atau lengkapnya Atacama Large Milimeter Array (Kesatuan Militer Besar Atacama) adalah contoh kompleks pengamatan bintang yang terletak di Gurun Atacama. ALMA terdiri dari 66 unit teleskop radio yang berfungsi mengamati planet dan bintang yang jaraknya amat jauh. Kompleks pengamatan luar angkasa ini dikelola para ilmuwan yang berasal dari Eropa, Amerika Utara, Asia Timur, dan negara Chili itu sendiri.
9. Gurun Atacama Menjadi Patokan untuk Mempelajari Kehidupan di Planet Lain
Hingga sekarang, manusia memang belum pernah menginjakkan kakinya secara langsung di Mars. Dan kendati kisah mengenai alien yang berasal dari Mars sudah sering muncul di film-film fiksi ilmiah, hingga sekarang belum ada yang bisa memastikan apakah Mars memang dihuni oleh makhluk hidup.
Ilmuwan sendiri menduga kalau Mars memang dihuni oleh makhluk hidup. Bukan dalam wujud alien seperti yang muncul di dalam film atau game, melainkan dalam wujud mikroorganisme yang berukuran amat kecil. Jika memang demikian adanya, maka mikroorganisme yang tinggal di Planet Mars kemungkinan memiliki kemiripan cara hidup dengan mikroorganisme di Gurun Atacama.
Pendapat itu sendiri muncul bukan tanpa dasar. Gurun Atacama merupakan salah satu tempat yang paling tidak bersahabat bagi makhluk hidup. Oleh karena itulah, jika ada makhluk hidup yang bisa tinggal di dalamnya, maka makhluk hidup dengan kemampuan serupa kemungkinan juga bisa ditemukan di Planet Mars.
Alasan lain mengapa pendapat demikian bisa muncul adalah karena permukaan Mars diduga mirip dengan Gurun Atacama. Pasalnya seperti halnya Gurun Atacama, permukaan Planet Mars juga penuh dengan pasir dan tidak memiliki air.
“Bukan kehidupan makhluknya yang membuat para ilmuwan tertarik mempelajari Gurun Atacama. Tapi justru ketiadaan makhluknya,” kata Henry Sun, pakar biologi dari Institut Penelitian Gurun dari Las Vegas, AS. “Adalah hal yang sungguh menarik untuk melihat ada makhluk hidup yang demikian tahan banting di bumi.”
referensi:
https://www.livescience.com/64752-atacama-desert.html