Creepypasta Terkenal Asal Jepang yang Bakal Membuat Anda Takut Sendirian
Bagi mereka yang hobi membaca cerita-cerita misteri di internet, maka kata creepypasta tentunya bukanlah kata yang asing. Creepypasta adalah sebutan untuk cerita horor dan legenda urban yang beredar di internet. Walaupun creepypasta pada dasarnya adalah cerita fiktif alias rekaan, tidak sedikit creepypasta yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun sudah dibumbui di sana sini.
Apa yang membuat creepypasta berbeda dari cerita horor biasa adalah creepypasta kerap kali menggunakan gaya penceritaan yang terkesan realistik dan membumi supaya terkesan nyata. Misalnya dengan memakai sudut pandang orang pertama. Sebagai akibatnya, tidak sedikit orang yang menyangka kalau creepypasta menceritakan sesuatu yang benar-benar pernah terjadi dan masih akan terjadi.
Sebagai negara yang masyarakatnya hidup maju sambil meyakini nilai-nilai budaya tradisionalnya, sudah barang tentu Jepang memiliki creepypastanya sendiri. Dan seiring dengan kian majunya teknologi informasi, kisah-kisah creepypasta yang awalnya hanya dikenal di Jepang pun lantas mulai ikut dikenal di luar negeri. Berikut ini adalah 5 contoh creepypasta Jepang yang paling terkenal:
Red Room
Cerita mengenai kutukan ruang merah bermula ketika sang tokoh utama sedang berada di depan komputernya sendirian. Mendadak, sebuah kotak jendela munculan atau pop-up muncul secara otomatis di layar monitor, disertai dengan suara anak kecil yang terdengar mengucapkan, “apa kamu suka?”
Ketika sang tokoh utama menutup kotak tersebut, kotak tadi akan muncul lagi sambil disertai dengan suara, “apa kamu suka?” Namun kali ini suaranya terdengar lebih angker. Jika sang tokoh utama kembali menutup jendela munculan tadi, maka jendela tersebut akan terbuka kembali.
Setelah jendela munculan tersebut muncul untuk kesekian kalinya, suara yang menyertainya kali ini akan terdengar mengucapkan, “apa kamu suka merah?” Jika sang tokoh utama kembali menutup jendela munculan, jendela munculan yang baru akan kembali muncul sambil disertai dengan suara, “apa kamu suka ruangan merah?”
Tidak lama sesudah itu, peristiwa misterius akan terjadi. Sang tokoh utama akan kehilangan nyawanya secara misterius. Sementara dinding ruangan jendelanya penuh dengan warna merah darah. Yang lebih menakutkan adalah saat mayat sang tokoh utama ditemukan, ia terlihat seperti habis melakukan bunuh diri. Seolah-olah ada yang menghasut dirinya untuk melukai dirinya sendiri hingga tewas.
Kunekune
Berdasarkan cerita ini, sejak tahun 2003 penampakan-penampakan misterius muncul di sawah-sawah Jepang. Orang-orang melaporkan kalau mereka melihat sesuatu yang bentuknya menyerupai manusia, namun warnanya putih terang dan tangannya terlihat melambai-lambai bak bendera yang tertiup angin. Padahal saat penampakan tersebut muncul, angin sedang tidak bertiup. Sosok itulah yang dikenal dengan sebutan “kunekune”
Sepintas cerita ini tidak terdengar menakutkan ya? Memang, jika yang melihatnya hanya berhenti sampai di situ. Sayangnya manusia adalah makhluk yang dipenuhi rasa ingin tahu. Ketika manusia melihat pemandangan seaneh itu, maka mereka akan terdorong untuk mencari tahu lebih jauh mengenai sosok yang mereka lihat.
Pada saat itulah, hal yang tidak diduga-duga akan terjadi. Orang yang mencoba mendekati kunekune atau melihatnya memakai teropong akan menjadi gila seketika. Jika orang tersebut nekat menyentuh kunekune, maka orang yang bersangkutan bisa tewas di tempat. Supaya tidak menjadi korban kunekune, orang yang melihat kunekune harus segera mengabaikannya dan segera pergi ke tempat lain.
Hasshaku-sama
Jika dunia creepypasta barat mengenal sosok Slender Man, maka ranah creepypasta Jepang punya sosok Hasshaku-sama. Jika dibandingkan, Slender Man dan Hasshaku-sama memang memiliki banyak kemiripan. Keduanya sama-sama diceritakan sebagai sosok misterius menyerupai manusia yang tingginya melebihi manusia normal.
Hasshaku-sama sendiri dalam bahasa Jepang berarti “si delapan kaki” karena sosok ini diceritakan memiliki tinggi delapan kaki atau kurang lebih 2,4 meter. Selain tingginya, Hasshaku-sama diceritakan memiliki penampilan menyerupai wanita yang berpakaian serba putih dan mengenakan topi lebar. Ia juga memiliki kebiasaan mengucapkan suara tawa aneh yang terdengar seperti “po po po”.
Menurut cerita, Hasshaku-sama hanya akan muncul setiap 10 tahun sekali di desa tertentu. Namun sekali muncul dan menentukan targetnya, Hasshaku-sama tidak akan berhenti hingga ia berhasil mendapatkan sasarannya. Korban favorit Hasshaku-sama adalah anak-anak dan remaja. Untuk memikat korbannya, Hasshaku-sama bisa mengubah suaranya menjadi seperti suara sanak famili korbannya.
Hasshaku-sama diceritakan tidak bisa dibunuh, namun ia masih bisa dihentikan dengan memakai garam atau jimat tertentu. Jika seseorang sudah menjadi sasaran Hasshaku-sama, satu-satunya cara agar bisa selamat adalah segera pergi dari desa tempatnya menampakkan diri dan jangan pernah kembali lagi.
Teke Teke
Jika Indonesia punya hantu suster ngesot, maka Jepang punya Teke Teke. Pasalnya seperti halnya suster ngesot, Teke Teke juga memiliki kebiasaan berjalan merangkak di atas tanah. Nama Teke Teke pada hantu ini diberikan karena suara kuku yang ditimbulkannya saat merangkak di atas tanah terdenger seperti bunyi “teke... teke... teke...”.
Menurut cerita, Teke Teke pada awalnya hanyalah gadis manusia normal. Namun suatu hari, peristiwa naas terjadi padanya. Ia jatuh tersungkur di atas rel saat ada kereta yang tengah melaju kencang di dekatnya. Akibatnya, tubuh gadis tersebut terlindas oleh kereta dan terbelah menjadi dua.
Salah satu versi cerita menyebut kalau gadis tadi terjatuh ke atas rel akibat didorong oleh seseorang. Akibatnya, jiwa gadis tersebut tidak bisa beristirahat dengan tenang dan bangkit kembali sebagai hantu Teke Teke. Ia kini bergentayangan untuk mencari potongan tubuh bagian bawahnya yang hilang.
Supaya orang lain tidak mengetahui identitas aslinya, Teke Teke akan menyembunyikan bagian bawah tubuhnya memakai tembok atau meja. Ketika orang yang tidak sadar mendekati dirinya, Teke Teke akan langsung menyerang orang tersebut dan kemudian memotong badannya menjadi dua. Dalam versi cerita lain, Teke Teke diceritakan akan menampakkan diri di kamar mandi umum. Jika ia bertanya ada di mana kakinya, maka orang yang ditanya harus menjawab “di jalur rel Meishin”.
Meskipun begitu, mencegah jelas lebih baik daripada mengobati. Supaya seseorang tidak menjadi korban Teke Teke sejak awal, maka ia harus memasang pendengaran tajam-tajam. Jika mendadak terdengar suara ketukan berulang-ulang di lantai, maka itu berarti Teke Teke sudah muncul dan orang yang mendengarnya harus segera pergi.
Creepypasta yang satu ini terinspirasi dari sebuah puisi klasik buatan Yomota Inuhiko yang berjudul “Neraka Tomino”. Puisi itu sendiri bercerita tentang seorang bocah bernama Tomino dan dua saudari perempuannya yang muntah hingga tewas, sebelum kemudian Tomino bangkit kembali di neraka dalam kondisi sendirian dan kebingungan.
Menurut cerita, puisi ini konon dibuat pada tahun 1919 dan menyandang reputasi sebagai puisi yang dikutuk. Jika ada yang membaca bait-bait puisi ini sambil menyuarakannya keras-keras, maka hal-hal buruk akan mulai menimpa orang tersebut. Mulai dari memuntahkan serpihan kaca, hingga kehilangan orang tercintanya.
Meskipun cerita ini beserta puisinya hanyalah hasil karangan semata, tetap saja kisah ini bakal membuat kita yang membacanya merasa mual dan ngeri. Pasalnya siapa sih yang mau tewas gara-gara muntah beling hingga berdarah-darah?
Sumber :
https://thoughtcatalog.com/natasha-glover/2015/06/the-10-most-frightening-japanese-urban-legends/
http://www.the13thfloor.tv/2017/07/12/5-japanese-urban-legends-that-should-be-horror-films/
https://www.kowabana.net/2017/09/06/hasshaku-sama/