Gambar Metode Keji Hukuman Mati Bagi Kriminal Zaman Kuno
Hukuman mati adalah hukuman tertinggi di dunia bagi para kriminal. Kalau di zaman modern hukuman ini, hukuman mati bagi para kriminal adalah ditembak mati atau disuntik mati dan ekseskusinya tertutup jauh dari pers. Sedangkan pada zaman kuno, eksekusi hukuman mati justru menjadi tontonan menarik bagi umum. Seringkali para penjahat disiksa dan dibunuh dengan cara yang brutal untuk menjadi contoh bagi semua orang yang menyaksikan eksekusi mati.
Setiap negara pada zaman kuno memiliki cara-cara kreatif untuk memberikan hukuman mati. Metode yang muncul tersebut seringkali dibuat dengan tujuan agar membuat penjahat menderita selama mungkin, ada juga yang memiliki beberapa makna simbolis di baliknya. Namun demikian, penjahat yang dihukum mati, jasadnya tidak pernah dikuburkan secara terhormat, bahkan jasad para penjahat yang mati justru dipajang atau dibuang begitu saja sebagai tontonan masyarakat zaman itu, sehingga mengurangi tingkat kejahatan yang terjadi di kehidupan bermasyarakat.
Lingchi
Lingchi adalah metode eksekusi brutal yang digunakan di China, dimana para penjahat akan menderita banyak luka sebelum akhirnya mati akibat kehabisan darah. Para algojo diberi tugas untuk membuat sebanyak mungkin luka potongan dan membuang potongan daging tanpa harus membunuh korban. Metode ini juga dikenal dengan kematian oleh seribu luka. Metode Lingchi dimulai pada abad ke-10 dan akhirnya dilarang penggunaannya pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1905.
Dalam proses eksekusinya, tidak ada proses khusus dalam pelaksanaannya, dimana para penjahat benar-benar akan dipotong kecil-kecil tanpa rasa kasihan dari para algojo. Sahabat anehdidunia.com beberapa catatan sejarah dari dinasti Ming menunjukkan bahwa korban yang dieksekusi dengan metode Lingchi kurang lebih mendapat 3000 luka sayatan sebelum meninggal, sementara laporan lain mengklaim bahwa total waktu yang digunakan untuk mengeksekusi korban adalah kurang dari 15 menit. Terkadang para penjahat akan diberi opium agar dapat bertahan hidup lebih lama. Lingchi termasuk satu dari lima penyiksaan yang paling brutal di China, empat lainnya yaitu pemotongan hidung atau kaki, pembuangan, tato dan pengebirian.
Sawing
Selama abad pertengahan di Eropa, para kriminal akan digergaji sampai mati karena melakukan suatu kejahatan seperti sihir, perzinahan, pembunuhan, penista agama dan pencurian. Kekaisaran Romawi memiliki preferensi sendiri terhadap proses hukuman ini. Sahabat anehdidunia.com para algojo lebih menikmati korban yang digergaji secara horizontal, membelah dua tubuh korban dari arah samping. Sedangkan di China, para algojo justru lebih tertarik dengan membelah tubuh korban secara vertikal. Secara keseluruhan, metode ini cukup membuat penjahat merasakan penderitaan yang cukup efektif dan memperpanjang kesadaran si penjahat dalam penderitaannya, sehingga penjahat akan benar-benar merasakan sakit yang luar biasa sampai akhirnya mati dengan keadaan tubuh yang terbelah dua.
Menurut dokumen sejarah dari gerakan reformasi Hussite Ceko yang sempat memberlakukan metode ini, para penjahat pertama-tama akan digergaji di kedua tangan dan kaki mereka. Untuk lebih mendramatisir, luka bekas potongan gergaji itu kemudian dibakar menggunakan obor dan kemudian tubuh penjahat akan digergaji menjadi dua bagian. Sedangkan di zaman Roma Kuno, saat pemerintahan Caligula, ada cara unik tersendiri baginya untuk menikmati proses eksekusi mati penjahat, ia menonton penjahat yang digergaji sambil menikmati makan siangnya.
Digantung, Disayat dan Dipotong Menjadi 4 Bagian
Metode ini cukup populer di Inggris dan dikhususkan untuk orang yang melakukan pengkhianatan tingkat tinggi terhadap pemerintah. Jika pelaku kriminalnya adalah perempuan, maka ia akan dibakar di tiang untuk menjunjung tinggi nilai keasusilaan wanita. Sedangkan jika pelakunya adalah pria, tentunya proses hukumannya lebih kejam dan tidak manusiawi. Metode eksekusi sadis ini pertama kali muncul pada tahun 1241 untuk menghukum William Maurice, yang divonis karena pembajakan terhadap barang milik pemerintah, ia juga adalah seorang perompak laut yang membuat para nelayan menjadi was-was ketika akan melakukan pelayaran.
Hingga tahun 1870, mereka yang dicap sebagai penjahat, terutama karena diangap berkhianat akan diikat ke sebuah rintangan atau kereta luncur semacam sel-sel kayu untuk mengikat penjahat, kemudian rintangan tersebut diikat pada seekor kuda dan diseret dari penjara ke tempat eksekusi. Sesampainya di tempat eksekusi, penjahat akan digantung namun harus dipastikan tidak sampai mati. Sebelum penjahat menghembuskan nafas terakhir, algojo akan disiksa terlebih dahulu yaitu dengan memotong kemaluan dan menebas perutnya sampai organ internalnya keluar. Sahabat anehdidunia.com organ-organnya penjahat akan dirobek dan barulah tubuhnya dibelah menjadi dua bagian. Belum cukup menjadi dua bagian, jasad penjahat akan dibagi menjadi empat bagian dan bagian-bagian tersebut akan dipajang di gerbang kota sebagai peringatan bagi orang lain agar tidak melakukan kejahatan.
Poena Cullei
Poena Cullei juga dikenal dengan hukuman karung, metode ini dikhususkan bagi orang yang melakukan kejahatan membunuh orang tua, entah itu ayah, ibu ataupun kedua-duanya. Prosesnya yaitu penjahat akan dimasukkan ke dalam sebuah karung dan dijahit sehingga tidak ada celah untuk keluar, namun tidak hanya penjahat yang berada di dalam karung, biasanya ditambahkan hewan buas bersama dengan penjahat di dalam karung dan kemudian karung itu akan dibuang ke dalam air. Menurut dokumentasi pertama yang ditemukan, hewan yang ditambahkan ke dalam karung adalah ular saja, namun pada masa Kaisar Hadrian yang memimpin bangsa Romawi pada saat itu menambahkan beberapa variasi hewan yang dimasukkan ke dalam karung, antara lain ayam, anjing, monyet dan ular berbisa.
Selama waktu itu, mereka yang dihukum mati dengan metode ini memiliki 2 pilihan dalam proses hukumannya, yaitu memilih untuk bersama hewan di dalam arena eksekusi atau dimasukkan ke dalam karung bersama hewan-hewan tersebut. Sebelum proses poena cullei dilakukan, penjahat dengan kepala ditutupi dengan karung akan dicambuk dan dipukul dengan tongkat yang terbuat dari kayu. Sahabat anehdidunia.com setelah itu, mereka akan dimasukkan lagi ke dalam karung yang terbuat dari kulit lembu dan ditambahkan juga hewan-hewan ke dalam karung tersebut. Kemudian karung berisi penjahat dan hewan akan ditempatkan di atas gerobak yang ditarik oleh lembu ke aliran sungai atau laut, tempat pembuangan terakhir para penjahat. Mungkin karena metodenya yang cukup menyiksa, poena cullei akhirnya diganti dengan dibakar hidup-hidup.
Scaphism
Ini adalah metode hukuman mati Persia Kuno yang diperuntukkan bagi mereka yang melakukan kejahatan serius seperti pembunuhan atau pengkhianatan. Metodenya yaitu penjahat akan dijebak di dalam batang pohon yang dilubangi kedua sisinya atau di antara dua perahu. Kemudian penjahat akan dicekoki susu dan madu, tidak hanya di dalam mulutnya saja, namun di sekujur bagian tubuhnya yang terbuka. Hal ini akan mengundang berbagai jenis serangga dan juga tikus untuk datang menghampiri tubuh korban, yang pada dasarnya akan memakan penjahat hidup-hidup. Selain itu, hukuman scaphism harus dilakukan di daerah rawa atau di suatu tempat terbuka, dimana sinar matahari secara utuh menyambar tubuh penjahat.
Penjahat yang dihukum dengan metode ini juga akan mengalami diare berat karena terus-menerus dicekoki susu dan madu tanpa asupan lainnya, hal ini juga memungkinkan penjahat akan merasa lemah dan dehidrasi. Namun, mereka tidak akan mati akibat dehidrasi dan diare karena setiap harinya diberi asupan susu dan madu. Sahabat anehdidunia.com ini berarti mereka dapat bertahan selama berhari-hari dan bahkan berminggu-mingu dalam keadaan membusuk bersama kotoran mereka sendiri, susu, madu dan serangga yang perlahan-lahan melahap tubuh mereka. Pada akhirnya, kotoran korban yang menumpuk akan menghasilkan larva belatung dan hama lainnya yang perlahan-lahan akan masuk ke tubuh korban dan menggerogoti tubuh korban dari dalam hingga korban mati membusuk.
Referensi
https://www.planetdeadly.com/human/slow-slicing-lingchi
http://torturemuseum.net/en/sawing-hand-saw/
http://www.capitalpunishmentuk.org/hdq.html