Tidak perlu Kerja, Pengangguran Mendapat Gaji Di Negara Ini
Untuk bisa mendapatkan uang, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah dengan bekerja. Pekerjaan itu bisa bermacam-macam, entah itu menjadi karyawan, atau membuka usaha sendiri. Meski demikian, di beberapa negara, termasuk Indonesia, tingkat pengangguran masih tergolong tinggi. Jelas, mereka yang menganggur tak akan bisa mendapatkan gaji atau uang. Tapi, jangan salah, karena ada beberapa negara yang justru menggaji warganya meskipun mereka pengangguran. Meski ada kekhawatiran bahwa kebijakan memberikan gaji itu malah membuat mereka makin malas, namun negara itu tetap memberlakukan program tunjangan untuk pengangguran tersebut. Lalum negara mana saja yang memiliki program tunjangan bagi pengangguran? Berikut ini beberapa negaranya.
Finlandia
Finlandia yang merupakan salah satu negara di Eropa merupakan negara yang tergolong sejahtera. Selain itu, para pelajarnya juga pintar, padahal seperti yang kita tahu, ada kabar bahwa sistem pendidikan di Finlandia tak memakai PR atau bahkan ujian nasional. Meski demikian, ternyata di Finlandia masih ada pengangguran. Sahabat anehdidunia.com solusi yang ditawarkan pemerintah Finlandia untuk warga yang pengangguran adalah memberi mereka gaji tiap bulan. Ya, Finlandia akan menjadi negara pertama di Eropa yang menggaji warganya yang penggangguran. Dicanangkan sejak tahun 2017 lalu, warga yang menganggur akan menerima gaji dari pemerintah sebesar USD 587 atau sekitar Rp 8,8 juta jika menggunakan kurs sekarang. Mereka yang pengangguran akan mendapatkan gaji sebesar itu tiap bulannya, dan mereka mendapatkannya tanpa syarat.
Lebih enak lagi, gaji ini tak akan dicabut jika yang bersangkutan sudah mendapatkan pekerjaan. Dengan begini, diharapkan para pengangguran akan terpacu untuk memiliki pendapatan tambahan dengan melakukan pekerjaan paruh waktu (part time) yang selama ini ditakuti karena gajinya kecil. Program ini dicanangkan untuk mengurangi angka kemisikinan di Finlandia. Ya, meski Finlandia tergolong negara sejahtera, dan pendidikan di sana juga gratis, namun tingkat kemiskinan di Finlandia juga bertambah dibandingkan 20 tahun lalu. Program ini sebenarnya juga masih dalam tahap percobaan, dan akan dilakukan selama 2 tahun. Pemerintah akan melihat bagaimana hasil dari program ini, apakah warganya jadi makin malas atau justru bersemangat untuk mencari pekerjaan.
Swedia
Negara Eropa lainnya yang menggaji warganya yang pengangguran adalah Swedia. Bahkan tak cuma pengangguran, Swedia bahkan akan memberi tunjangan pada setiap warganya, terlepas dari apakah orang itu pengangguran atau tidak. Tak tanggung-tanggung, pemerintah Swedia bisa memberikan uang sekitar Rp 33 juta per bulan kepada masing-masing penduduk dewasa. Tak hanya orang dewasa saja yang menerima gaji bulanan, namun gaji ini juga diterima oleh anak-anak. Tunjangan untuk anak-anak di Swedia disebut dengan Barnbidrag. Besarnya adalah sekitar Rp 1,7 juta per bulannya. Uang tersebut bisa digunakan para orangtua untuk kebutuhan anak-anaknya dan membesarkan mereka. Tunjangan tersebut masih bisa bertambah jika satu keluarga memiliki banyak anak.
Barnbidrag akan diberikan kepada anak-anak sampai usia 16 tahun. Dan setelah usia 16 tahun, anak-anak yang masih melanjutkan sekolah akan mendapat tunjangan dalam bentuk lain yaitu uang bantuan sekolah dengan besaran yang sama. Namun hanya dibayarkan 10 bulan pertahun karena 2 bulan dalam setahun adalah liburan musim panas. Tujuan diberikannya tunjangan untuk anak-anak ini adalah untuk merangsang jumlah kelahiran dan pertambahan penduduk. Selain itu, Swedia juga dikenal sebagai negara yang ramah pada ibu dan anak. Banyak program pemerintah Swedia yang menguntungkan ibu-ibu dan anak-anak di sana, seperti fasilitas untuk ibu melahirkan, cuti melahirkan yang panjang (hingga 480 hari), sampai biaya pendidikan dan kesehatan gratis.
Malta
Mungkin kalian belum pernah mendengar negara yang satu ini. Wajar saja, karena negara Malta ini tergolong negara yang kecil, karena luasnya bahkan lebih kecil dari luas Jakarta. Malta sendiri adalah sebuah negara kepulauan, yang terletak di Eropa Selatan. Sahabat anehdidunia.com yang unik dari negara ini adalah bahasa yang digunakan para penduduknya, yaitu bahasa Malta. Meski berada di Eropa, namun bahasa tersebut tak seperti kebanyakan bahasa yang ada di Eropa, melainkan lebih dekat ke bahasa Arab. Secara keseluruhan, dari kosakata dan tata bahasa, bahasa Malta oleh para ahli bahasa lebih dekat digolongkan masuk dalam rumpun bahasa Arab, meskipun tak semirip bahasa Arab aslinya. Bahasa Malta sendiri bisa dikategorikan sebagai varian dari bahasa Arab.
Karena merupakan negara yang kecil, wajar jika negara ini bukan tergolong negara yang kaya, Meski demikian, pemerintah Malta tahu cara untuk mensejahterakan warganya. Pemerintah Malta memiliki program untuk memberikan tunjangan tanpa syarat kepada penduduknya yang pengangguran. Bahkan, pengangguran di Malta tak dibayar per bulan, melainkan per hari. Semua orang mendapatkan uang sekitar Rp 300 ribu per harinya, jadi pengangguran di sana akan mendapatkan gaji sebesar Rp 9 juta per bulannya. Tak cuma orang dewasa saja, anak-anak juga akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Tunjangan yang diterima anak-anak adalah sekitar Rp Rp 1,5 juta per bulannya. Jadi, apakah kalian berpikiran untuk pindah ke negara kecil ini?
Arab Saudi
Negara yang dikenal kaya akan minyaknya ini juga memberikan tunjangan pada warganya yang menganggur. Program ini mulai diberlakukan pada tahun 2012 lalu. Melalui program "Hafiz," Kerajaan Saudi memberi subsidi 2 ribu riyal atau sekitar Rp 4,8 juta per bulan selama lebih dari satu tahun kepada para penganggur. Ternyata, lebih dari 80 persen penerima tunjangan pengangguran adalah wanita. Ini membuktikan upaya pemerintah Saudi untuk menciptakan pekerjaan bagi kaum Hawa, walaupun mendapat penentangan dari kaum Ulama.
Selain itu, diketahui pula sekitar 90 persen warga Saudi bekerja di kantor pemerintahan. Sementara itu, sebanyak 90 persen lapangan kerja di sektor swasta diisi oleh pekerja asing yang jumlahnya mencapai 8 juta orang. Sahabat anehdidunia.com oleh sebab itu, jumlah warga yang menganggur tak sedikit karena lapangan pekerjaan yang ada ‘direbut’ oleh WNA. Upaya pemerintah Arab Saudi dalam menanggulangi hal tersebut adalah dengan menciptakan sistem kuota pegawai untuk mereka yang bekerja di perusahaan swasta. Dengan sistem ini, maka perbandingan pekerja asing dengan pribumi bisa sebanding dan mampu mengurangi warga Arab Saudi yang mengganggur karena kekurangan lapangan pekerjaan.
Irlandia
Negara terakhir yang memberi tunjangan pada warganya yang pengangguran adalah Irlandia. Sama seperti di Finlandia, seorang pengangguran di Irlandia bisa mendapatkan uang tunjangannya tanpa syarat, tak seperti kebanyakan negara Eropa lainnya yang untuk bisa mengklaim tunjangannya membutuhkan syarat seperti administratif, tes, dan lainnya. Jumlah tunjangannya juga cukup lumayan, yaitu sekitar Rp 3 juta per minggunya, atau sekitar Rp 12 juta sebulan.
Selain tunjangan untuk diri sendiri, pemerintah Irlandia juga memberikan tunjangan pada mereka yang memiliki anak. Pemerintah akan memberikan mereka yang memiliki anak dengan tunjangan tambahan sampai Rp 2 jutaan. Jika dilihat dari biaya hidup di Irlandia yang bisa dibilang tinggi, ternyata tunjangan itu bukanlah tunjangan yang besar, namun paling tidak tunjangan itu cukup untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, dengan catatan orang tersebut tidak memiliki gaya hidup yang mewah atau boros.
Setelah mengetahui negara-negara di atas tetap menggaji warganya yang pengangguran, apakah kalian berpikiran untuk pindah ke negara-negara tersebut? Atau bagaimana jika kebijakan serupa diterapkan di Indonesia? Apakah nantinya makin banyak orang yang malas untuk mencari kerja karena berpikiran untuk apa repot-repot kerja kalau pengangguran saja sudah dapat uang, atau kebijakan itu bisa membuat mereka semangat untuk mencari kerja?
referensi
https://www.hipwee.com/feature/sementara-karyawan-indonesia-sering-telat-gajian-pengangguran-di-finlandia-bakal-digaji-sama-negara/
https://sweden.se/society/10-things-that-make-sweden-family-friendly/
https://www.kompasiana.com/irmar.priyadi/55090dd6813311931cb1e42e/barnbidrag-tunjangan-anak-dari-pemerintah-swedia
https://www.kompasiana.com/apriyadianas/54f8fe82a3331128318b4a42/malta-negara-eropa-berbahasa-arab
https://kumparan.com/@kumparannews/di-5-negara-ini-pengangguran-rutin-menerima-gaji-bulanan
https://www.viva.co.id/berita/dunia/300274-pengangguran-di-saudi-digaji-rp4-8-juta-bulan