Fenomena Alam Aneh Tidak Bisa Dijelaskan Sains Hingga Kini
Banyak fenomena-fenomena aneh yang terjadi di sekitar kita, bahkan di dunia. Fenomena itu memang aneh, namun pasti ada penjelasan ilmiahnya yang kemudian membuat fenomena itu jadi masuk akal. Meski demikian, ternyata ada fenomena aneh yang hingga kini masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah oleh sains. Fenomena alam apa saja itu? Berikut ini fenomena-fenomenanya.
Fenomena Alam The Hum
The Hum adalah fenomena misterius, di mana terdengar suara gumaman dengan frekuensi yang sangat rendah, sehingga hanya bisa didengar saat sunyi dan di tempat tertentu. Selain itu suara gumaman ini juga hanya bisa didengar oleh beberapa orang saja. Suara The Hum ini bisa dideskripsikan sebagai suara dengkuran atau dengungan, dan memiliki frekuensi infrasonik, yaitu di sekitar 10 Hz, sementara manusia normal bisa mendengar suara minimal berfrekuensi 20 Hz.
Nama lain dari The Hum adalah The Taos Hum. Dinamakan demikian, karena fenomena ini sering terjadi di Taos, Meksiko. Banyak warga di sana melaporkan adanya suara misterius yang menurut pendengaran mereka berasal dari perut bumi. Sejak saat itulah, fenomena ini mulai dikenal dunia.
Sebelum terjadi di Taos, sebenarnya fenomena The Hum ini pernah terjadi di Inggris dan juga Selandia Baru sekitar tahun 1970an sampai 1980-an. Sama seperti di Taos, warga yang tinggal di Inggris dan Selandia Baru juga banyak melaporkan adanya suara misterius dari dalam perut bumi. Karena fenomena ini, dikabarkan ada satu warga yang sampai bunuh diri karena terganggu dengan suara misterius itu.
Ada 3 teori yang menjelaskan The Hum ini. Teori pertama adalah adanya pergeseran kutub bumi. Pergeseran ini menyebabkan suara yang berasal dari dalam kerak bumi. Namun, suara ini tak begitu terdengar, sehingga masih diragukan apakah benar The Hum berasal dari pergeseran kutub bumi.
Teori kedua adalah The Hum berasal dari suara alat berat. Penggunaan alat-alat berat yang dipakai dalam industri atau proyek pembangunan bisa jadi merupakan sumber The Hum. Teori ini lebih masuk akal, karena fenomena The Hum ini sering terdengar di kota-kota industri, yang memiliki banyak pabrik.
Teori yang ketiga adalah suara dengungan itu berasal dari dalam telinga manusia. Singkatnya, suara dengungan itu bukan berasal dari lingkungan luar, melainkan dari dalam telinga manusia itu sendiri. Penyakit yang menyebabkan telinga seseorang berdenging ini dinamakan Tittus. Penyakit ini bukan penyakit serius, namun penderita penyakit ini tergolong cukup banyak.
Jika The Hum merupakan fenomena suara, maka beda halnya dengan fenomena yang terjadi di Pulau Isla Del Cano dan Pulau Diquis Delta, Kosta Rika. Di daerah-daerah tersebut, ditemukan batu berbentuk bulat sempurna, sehingga seperti dibuat oleh manusia, atau benda lainnya. Meski demikian, hingga kini masih belum ada yang bisa menjelaskan siapa yang membuat batu tersebut, dan bagaimana cara pembuatannya.
Penemuan batu bulat sempurna ini dimulai pada tahun 1930. Saat itu, para karyawan United Fruit Company sedang menjelajah hutan Kosta Rika dengan tujuan untuk menanam pohon pisang. Kemudian, mereka pun menemukan batu yang berbentuk aneh di tengah hutan. Batu-batu itu berbentuk bulat sempurna.
Sejak saat itu, penemuan batu berbentuk bulat sempurna jadi sering terjadi. Kebanyakan batu bulat ini diletakkan di depan gedung pemerintahan, dan rumah para bangsawan. Diketahui, sudah ada sekitar 300 penemuan batu bulat sempurna itu yang tersebar di seluruh Kosta Rika.
Teori mengenai batu bulat sempurna ini ada beberapa macam. Ada yang menganggap bahwa batuan ini adalah sisa dari Atlantis, benua yang telah direndam laut, ada pula yang menganggap batu ini berasal dari tempat yang sama seperti Stonehenge atau batu wajah raksasa Moai di Eastern Island. Bahkan, ada pula yang menghubungkan batu-batu ini dengan alien. Sayangnya, sampai saat ini pertanyaan siapa yang membuat batu-batu tersebut dan untuk apa masih belum ada jawabannya.
Fenomena alam ini terjadi di Sungai Mekong. Sungai Mekong yang merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia ini melintasi enam negara, yaitu dari Tiongkok, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, sampai Vietnam.
Bukan hanya panjangnya saja, namun Sungai Mekong juga menjadi perhatian dunia karena memiliki fenomena alam yang cukup aneh. Fenomena yang kerap terjadi di sungai ini dan menjadi perbincangan dunia adalah fenomena bola api.
Fenomena ini kerap terjadi di Provinsi Nong Khai, Thailand, dan terjadi tiap tahun pada bulan Oktober. Sesuai namanya, fenomena ini memperlihatkan bola api yang keluar dari bawah sungai dan meluncur ke langit. Biasanya, bola api ini bisa mencapai tinggi puluhan meter, tanpa asap, suara dan arahnya tegak lurus. Bola api ini juga meluncur sangat cepat.
Konon, menurut legenda warga setempat, bola api dari dalam Sungai Mekong berasal dari naga sebagai cara penghormatan kepada Sang Buddha. Saat itu, Sang Buddha baru saja kembali dari Surga setelah menetap di sana selama 3 bulan untuk mengajarkan ajaran Buddha kepada ibunya. Setelah kembali ke bumi, naga di Sungai Mekong melakukan penghormatan dengan cara menyemburkan bola api ke udara. Dikisahkan, naga di Sungai Mekong amat menggagumi Sang Buddha.
Menurut sains, fenomena ini terjadi karena pembakaran zat fosfin. Fosfin yang mudah terbakar itu tercampur dengan gas metana sehingga terbakar, dan meluncur dari dasar sungai hingga melayang di udara. Meski demikian, hal ini masih diperdebatkan.
Pipa Baigong bisa ditemukan di Gunung Baigong, Tiongkok. Di sana, terdapat serangkaian pipa yang tersusun rapi. Diketahui, pipa ini terbuat dari 30 persen silikon dioksida, kalsium oksida dan besi. Di dekat pipa-pipa ini, terdapat sebuah bangunan misterius yang mirip dengan bentuk piramida di Mesir. Tak ada yang tahu kenapa pipa dan piramida itu dibuat.
Yang aneh dari Pipa Baigong ini adalah umurnya yang sangat tua, diperkirakan sudah ada dari zaman batu. Meski demikian, pada zaman batu masih belum memiliki teknologi pengeboran yang sangat canggih sampai bisa membuat susunan pipanya jadi rapi, mengingat pada masa itu manusianya adalah manusia primitif. Lebih mendasar lagi, pada zaman batu orang-orangnya jelas belum mengenal logam. Hal inilah yang membuat bingung pada ilmuwan.
Lalu, untuk apa pipa-pipa ini dibuat? Ada satu teori yang menyatakan bahwa pipa ini digunakan sebagai alat pendingin oleh peradaban maju pada zaman dulu. Namun teori tersebut masih kurang kuat, sehingga sampai saat ini keberadaan pipa-pipa di Gunung Baigong ini masih menjadi misteri.
Fenomena ini terjadi pada keluarga Pollock asal Inggris, yang pada tahun 1957 kehilangan dua anak mereka yang bernama Jacqueline dan Joana akibat tertabrak mobil saat dalam perjalanan menuju gereja.
Setahun setelah tragedi tersebut, sang istri yang bernama Florence Pollock, melahirkan anak kembar. Si kembar itu pun dinamai Jennifer dan Gillian. Kelahiran mereka berdua memang membuat pasangan suami dan istri Pollock bahagia, namun mereka menemukan keanehan pada anak kembarnya ini.
Salah satu dari anak kembar tersebut, yaitu Jennifer, ternyata memiliki tanda lahir yang sama dengan mendiang anak pasangan Pollock, yaitu Jacqueline. Bahkan, si anak kembar ini pernah meminta mainan yang pernah diminta oleh saudari mereka yang sudah meninggal. Bahkan mereka juga pernah mengajak pergi ke taman yang dulunya pernah dikunjungi oleh Jacqueline dan Joana. Dari situ, orangtua si kembar itu beranggapan bahwa Jennifer dan Gillian adalah reinkarnasi dari kedua anaknya yang telah meninggal dunia.
Hingga saat ini, misteri kesamaan antara Jacqueline, Joana dan si kembar Jennifer-Gillian masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah oleh sains.
Itulah fenomena yang belum bisa dijelaskan sains sampai saat ini. Hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan dari fenomena dan misteri tersebut.
referensi:
http://www.merinding.com/2017/07/fenomena-suara-misterius-the-hum.html
https://travel.detik.com/international-destination/d-2535238/sst-ada-batu-bulat-misterius-di-kosta-rika
https://travel.detik.com/international-destination/d-2564262/misteri-naga-dan-bola-api-di-sungai-mekong
https://www.jegulo.com/2015/09/temuan-pipa-kuno-berusia-150000-di.html
https://www.vemale.com/ragam/56075-kisah-nyata-dua-anak-kembar-yang-hidup-setelah-mati.html