Karya Seni Menakjubkan Yang Berasal Dari Benda Sehari Hari
Karya seni visual biasanya diciptakan dari para ahli seni dalam bentuk yang luar biasa dalam tampilan dan makna yang disampaikan dan diciptakan dari bahan material yang memang biasa digunakan oleh para seniman, semisal batu, kayu, tanah liat, yang biasa dipakai para pengikir, pemahat, dan pematung. Meskipun kebanyakan dari kita bukanlah seorang ahli dalam seni, namun kita mungkin pernah atau sering berfikir betapa mengesankannya jika seseorang (atau bahkan diri kita sendiri) dapat menggunakan benda yang segin kita jumpai dikehidupan sehari-hari, sesuatu yang sangat umum dan membuat sesuatu yang menakjubkan, luar biasa, dari benda – benda tersebut. Berikut adalah Karya Seni Menakjubkan Yang Berasal Dari Benda Dalam Kehidupan Sehari-hari versi anehdidunia.com
Permen Karet
Mungkin sahabat akan berfikir seberapa kuat rahang seniman ini jika harus mengunyah banyak permen karet (kemungkinan mencapai ratusan permen!) untuk membuat patung – patung dengan ukuran aslinya dari bahan permen karet. Kabar baiknya, sang seniman yang bernama Maurizio Savini memiliki dua orang asisten, dan mereka bertiga tidak mengunyah permen karet. Sebagai gantinya, semua permen karet diratakan dengan menggunakan alat yang disebut Fon Industri, yang mirip dengan pengering rambut. Saat Savini sedang membuat karyanya dengan banyak sekali permen karet, kedua asistennya membukakan sekitar 3.000an permen karet dari bungkusnya dan melelehkannya.
Hebatnya, Savini bukanlah satu-satunya seniman yang menggunakan permen karet sebagai material kesenian mereka. Seniman lain menggunakannya karena permen karet menjadi material yang cukup lunak sangat masih hangat sehingga mirip seperti tanah liat. Perbedaan patung permen karet Savini dan karya seniman lainnya adalah bahwa Savini mempertahankan pahatannya dengan antibiotik dan formaldehida. Sementara para seniman lain hanya membiarkan patung permen karet mereka terbentuk untuk sementara sebelum menjadi rusak. Patung Savini ini bisa kita dapatkan dengan rentang harga $6.000 sampai $56.000.
Wadah Pena Isi Ulang
Seorang insinyur dan seniman asal India bernama Sreenivasulu M.R. menggunakan wadah pena isi ulang yang tidak berguna menjadi replika miniatur monumen dari berbagai Negara di Dunia. Seperti yang bisa kita lihat pada gambar, pembuatan model miniatur ini pasti membutuhkan banyak waktu dan material. Untuk menara Eiffel saja, dibutukan 200 wadah pena untuk pembuatannya, dan projek paling ambisiusnya, tentu saja Taj Mahal, membutuhkan 700 wadah pena. Untuk membuat semua monumen pada gambar, Sreenivasulu menggunakan 4.000 wadah pena.
Sreenivasulu mendapatkan ide untuk menggunakan wadah pena sebagai bahan pembuatan monumen ini saat ia mengerjakan program penjangkauan (penyuluhan) sekolah yang dia kembangkan tentang bahaya lingkungan dari plastik. Pesannya adalah jika ia bisa menggunakan semua wadah pena isi ulang ini untuk membuat patung, maka ada kemungkinan wadah pena ataupun plastik lainnya yang sejenis tidak akan rusak rusak jika tidak didaur ulang dengan benar.
Kaset Audio
Erika Iris Simmons tidak memiliki pelatihan seni profesional, tapi hal ini tidak menghentikannya untuk menciptakan karya seni yang menakjubkan dengan menggunakan sesuatu yang mungkin sudah tidak banyak kita miliki lagi, kaset audio. Simmons mengatakan bahwa gagasan dibalik koleksinya, yang disebut “The Ghost In The Machine” (Hantu Didalam Mesin), bahwa kaset adalah metafora untuk pikiran dan pita – pita sebagai gagasannya. Erika hanya mengatur ulang “Gagasannya” untuk membentuk wajah, begitulah cara dia menemukan hantu didalam mesin. Luar biasa. Selain karyanya pada gambar diatas, Erika juga membuat beberapa karya dengan wajah legenda musik lainnya seperti Bob Marley, Kurt Cobain, John Lennon, Bob Dylan, dan lainnya.
Bulu Unggas
Artis Amerika bernama Noah Scalin pertama kali menjadi terkenal pada tahun 2007 melalui blog “Skull-a-Day” nya. Dimana seperti judulnya, dia menciptakan sebuah tengkorak setiap hari dan memajangnya di blog. Pada tahun 2013, ia memulai debut koleksinya yang ia sebut “Seleksi Alam”, yang merupakan kolase dari beberapa ilmuwan terkenal dan tengkorak mereka, semuanya menggunakan benda yang dapat dijumpai sehari – hari. Pada gambar diatas, itu adalah gambar Charles Darwin dan tengkoraknya yang terbuat dari bulu unggas. Selain Darwin, Scalin juga menciptakan kolase Albert Einstein yang terbuat dari dadu, Nikola Tesla menggunakan busi, dan kolase Maria Curie yang menggunakan bagian – bagian dari jam tangan tua.
Uang
Material yang satu ini pastilah tidak jauh dari kehidupan, dimana uang adalah penggerak perekonomian suatu Negara yang harus “berputar” setiap harinya. Selama sekitar sepuluh setengah tahun terakhir, seniman Amerika bernama Mark Wagner telah menggunakan uang dolar Amerika untuk membuat kolase. Sebagian besar uang yang digunakan Wagner adalah uang satu dolar, dan sebagian lainnya dia tidak mencatat berapa jumlah dan nilai uang yang ia gunakan. Namun, untuk beberapa perspektif, Wagner mengatakan bahwa untuk sebuah kolase berukuran 16 kaki dari patung Liberty, dia menggunakan 1.121 uang satu dolar yang dipotong – potong menjadi 81.895 bagian.
Awalnya, kolase Wagner hanya gambaran alam karena ia menyukai simbologi yang menyertainya. Namun, karyanya telah berevolusi dan sekarang dia juga memiliki peristiwa penting yang terkenal juga tanah dan makhluk - makhluk mitologi.
referensi:
edition.cnn.com/style/article/mark-wagner-currency-collage/index.html
noahscalin.com
amusingplanet.com/2011/03/reel-portraits-by-erika-iris-simmons.html
makezine.com/2016/02/22/4000-empty-pen-refills-miniature-landmarks/
thecreatorsproject.vice.com/blog/everythings-bubble-gum-at-maurizio-savinis-new-exhibit
emmanuelfremingallery.com/project/maurizio-savini/