Lahir Tanpa Sistem Imun Balita Gelembung "Buble Boy" Di Dunia Nyata
Pernahkah sahabatanehdidunia.com mendengar profil David Vetter yang terkenal dengan julukan Bubble Boy atau bocah gelembung? Jika masih ada diantara anda yang belum pernah mendengar tentang kisah hidup bocah laki-laki tersebut, mari sedikit kilas balik ke belakang. David Vetter adalah seorang anak laki-laki asal Texas, Amerika Serikat yang menderita kelainan kesehatan dan mengharuskan dia hidup di dalam gelembung agar tidak tercemar oleh bakteri dari luar. David Vetter sendiri pada akhirnya meninggal di tanggal 22 Februari 1984, di usianya yang baru menginjak 12 tahun. Akan tetapi siapa sangka jika David Vetter bukanlah satu-satunya bocah laki-laki yang semasa hidupnya tinggal di dalam gelembung. Kali ini anehdidunia.com akan mengulas beberapa profil kehidupan miris balita-balita gelembung yang ada di dunia. Siapa sajakah para balita malang tersebut? Berikut ulasan kehidupan balita gelembung di dunia versi anehdidunia.com.
Ted DeVita
Pada saat tahun 1962 tepatnya di kota Maryland, Amerika Serikat lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ted DeVita. Kelahirannya saat itu membuat terkejut tak hanya bagi keluarganya saja namun juga bagi masyarakat Amerika Serikat bahkan dunia terkait dengan kondisi kesehatannya. Ted DeVita lahir dengan kondisi kelainan bawaan yang dinamakan anemia aplastik berat. Anemia aplastik sendiri adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat menghasilkan trombosit dan juga sel-sel baru. Akibatnya tubuh Ted DeVita bisa dengan mudah terkena bakteri, virus dan bahkan infeksi karena system kekebalan tubuh yang buruk. Kondisi ini jugalah yang membuatnya harus selalu steril dengan kata lain lingkungan sekelilingnya harus selalu terjamin kesterilannya. Itulah mengapa Ted DeVita “terpaksa” harus hidup di dalam gelembung sepanjang hidupnya. Di tengah-tengah kehidupan “gelembungnya” yang juga diawasi oleh National Institute of Health Clinical Center, Ted DeVita beberapa kali juga tak pernah lepas dari upaya pengobatan yang diupayakan oleh para dokter dan ilmuwan sayangnya hasil tetap nihil. Ted DeVita pun sempat beberapa kali keluar dari “gelembungnya” dengan tetap memakai penutup kepala seperti helm astronot dan juga pompa udara. Mirisnya di usianya yang menginjak 18 tahun, Ted DeVita menghembuskan napas terakhirnya karena kelebihan zat besi sebagai akibat banyaknya transfusi.
Jameson Golliday
Jameson Golliday adalah anak yang lahir dengan kondisi bawaan X-SCID, kondisi ini membuat tubuhnya tidak memiliki system kekebalan tubuh yang baik sehingga mudah sekali terinfeksi jika menerima bakteri atau virus dari luar. Itulah mengapa Jameson Golliday selalu mendapat pengawasan ekstra ketat, salah satunya adalah dimanapun ia berada harus ada pelindung berupa plastik untuk menahan virus atau bakteri dari luar menyerang tubuhnya. Plastik tersebut tak lain berupa gelembung sehingga ia pun dijuluki sebagai salah satu balita gelembung yang ada di dunia. Diketahui bahwa ketika Jameson Golliday lahir, ia tidak memiliki sel T yang matang, padahal sel tersebut memiliki tugas untuk melawan infeksi. Beruntungnya di tahun 2012 yang lalu sang ibu dari Jameson Golliday membawanya pergi ke Cincinnati Children’s Hospital untuk sbergabung menjadi salah satu partisipan dalam percobaan terapi gen. Berhasil, percobaan terapi gen yang dilakukan oleh Jameson Golliday membawa hasil yang memuaskan. Ia pun tak lagi harus hidup di dalam gelembung, itu artinya balita gelembung tersebut saat ini sudah terbebas dari gelembung.
Seth Lane
Profil balita gelembung di dunia selanjutnya adalah Seth Lane, bocah berusia 6 tahun yang sejak lahir telah divonis mengidap Severe Combined Immunodeficiency (SCID). Kondisi kelainan tersebut sama dengan yang dialami oleh Jameson Golliday yakni dimana tubuh tidak memiliki sistem kekebalan yang maksimal sehingga sangat mudah terjangkit virus atau mengalami infeksi. Seperti halnya dengan pengidap SCID yang lain, Seth Lane harus dilindungi di dalam gelembung agar terbebas dari segala macam bakteri juga virus dari luar. Selama beberapa tahun berada di dalam gelembung, Seth Lane pernah menerima cangkok sumsum tulang untuk menyembuhkan kelainan bawaan yang dialaminya sejak lahir. Sayangnya pada proses cangkok tersebut, tubuh Seth Lane tidak dapat menerima alias gagal sehingga ia harus bertahan hidup di dalam gelembung. Ia pun terpaksa juga tetap tinggal di rumah sakit untuk menunggu upaya lain dalam menyembuhkan SCID yang ia idap. Hingga pada akhirnya para dokter dan orang tua Seth Lane pun sepakat untuk mencoba proses transplantasi sumsum tulang yang kedua. Ajaib, pada proses transplantasi yang kedua itulah tubuh Seth Lane akhirnya dapat menerima sehingga ia pun dapat terbebas dari kehidupan di dalam gelembung. Seth Lane pun lepas dari julukan Bubble Boy!
Nina Warnell
Nina Warnell adalah bayi berusia 7 bulan asal Polandia yang diketahui juga merupakan salah satu bayi yang mengidap kelainan SCID di dunia. Oleh karena itu tubuhnya sangat rentan dengan berbagai macam virus atau bakteri dari luar, bahkan bersin dan batuk pun dapat membahayakan nyawanya. Untuk menghindari ancaman bahaya virus dari luar, Nina Warnell dikarantina alias harus hidup di dalam gelembung. Bocah perempuan yang harusnya tumbuh dengan sehat dan ceria ini terpaksa harus mendapat perawatan dengan kawalan yang amat ketat di sebuah rumah sakit bernama Great Ormond Street Hospital. Graeme dan Aga Warnell selaku kedua orang tua Nina Warnell pun membulatkan tekad untuk menyembuhkan penyakit yang diidap anaknya ini meski dengan resiko yang cukup tinggi. Tim kesehatan khusus untuk menangani kasus Nina Warnell pun dibentuk dan berbagai upaya semacam transplantasi, rekayasa medis dan lain sebagainya dibuat semata-mata untuk menyembuhkan bocah malang tersebut. Hingga saat ini Nina Warnell pun masih diawasi ketat dengan harapan proses penyembuhan ini dapat membuahkan hasil agar ia bisa bebas keluar dari gelembungnya sendiri.
Wilco Conradi
Balita gelembung terakhir pada ulasan kali ini adalah berasal dari Amsterdam, Belanda. Ia adalah Wilco Conradi yang sejak lahir memang sudah mendapat julukan Bubble Boy. Seperti pada kasus balita-balita gelembung lainnya, Wilco Conradi pun juga berjuang hidup di dalam gelembung sebagai rumahnya agar tidak terjangkit infeksi atau penyakit apapun sebagai akibat dari virus dan atau bakteri yang datang dari luar. Fakta tersebutlah yang mungkin membuat orang tuanya melakukan upaya pengobatan seperti transpantasi sumsum tulang dan lain sebagainya. Wilco Conradi pun mengikuti prosedur pengobatan bersamaan dengan empat bocah laki-laki lainnya. Beruntungnya Wilco Conradi adalah satu-satunya anak laki-laki yang sukses menjalani pengobatan tersebut. Selama kurang lebih dua tahun ia berada di dalam gelembung dan pada akhirnya ia bisa terlepas keluar dan melanjutkan hidupnya dengan normal.
Sahabatanehdidunia.com itulah beberapa cerita kehidupan para balita gelembung yang ada di dunia. Meski tak bisa hidup secara normal layaknya balita-balita lainnya akan tetapi berkat kegigihan mereka serta upaya orang tua dalam mendukung dan memfasilitasi pengobatan, sebagian dari balita-balita gelembung tersebut bisa sembuh dan hidup normal. Menurut sebuah data kasus kelainan bawaan sepeti SCID ini terjadi pada tiap satu dari 75.000 kelahiran di dunia. Semoga kemajuan teknologi bisa meningkatkan penanganan serta pengobatan untuk orang-orang dengan kasus kelainan ini.
Sumber referensi:
http://www.oddee.com/item_99906.aspx
https://en.wikipedia.org/wiki/
https://www.brilio.net/duh/duh-sedihnya-7-orang-ini-sejak-bayi-harus-hidup-dalam-kantong-udara-161214v.html
http://www.oddee.com/item_99906.aspx
https://en.wikipedia.org/wiki/
https://www.brilio.net/duh/duh-sedihnya-7-orang-ini-sejak-bayi-harus-hidup-dalam-kantong-udara-161214v.html