Penyiksaan Hewan-Hewan Atas Nama Tradisi
Setiap makhluk hidup yang diciptakan dan ditempatkan di bumi telah memiliki peran masing-masing. Semuanya saling bergantung mengandalkan satu sama lain. Tak hanya hewan yang butuh tumbuhan dan tumbuhan yang membutuhkan hewan saja melainkan manusia pun keberlangsungan hidupnya bergantung dengan hewan dan tumbuhan.
Apalagi sebagai satu-satunya makhluk hidup yang diberi akal dan pikiran, manusia sudah sepatutnya turut menjaga dan merawat makhluk hidup yang lain. Namun apa jadinya jika sikap manusia berbalik yakni menyiksa makhluk hidup terutama hewan? Beginilah kesadisan beberapa orang yang menyiksa hewan-hewan dengan alasan demi sebuah tradisi berikut ini.
Palio di Siena
Palio di Siena adalah salah satu perayaan tradisi dari Italia yang diadakan sebagai bentuk penghormatan Bunda Maria Diangkat Menuju Surga. Namun bentuk perayaan atau penghormatan ini justru terkesan sedikit nyleneh dan menyiksa hewan terutama kuda, satu-satunya hewan yang dijadikan media utama dalam Palio di Siena ini. Kuda-kuda tersebut akan dipacu oleh joki yang sedang mabuk akibat minum minuman beralkohol sangat banyak. Para joki tersebut pun memacu tanpa adanya pelana sehingga sudah bisa dibayangkan kalau kuda-kuda tersebut dipacu dengan berbagai cara kekerasan dan kebrutalan joki yang sedang mabuk. Karena hal itulah para joki tersebut tidak terkesan sedang menunggangi kuda namun menyiksa dan menganiaya hewan malang tersebut. Sebagai akibatnya, beberapa kuda banyak yang akhirnya tewas dengan berbagai macam luka dan darah karena disakiti joki itu sendiri. Beruntung perayaan yang diadakan tiap tanggal 2 Juli dan 16 Agustus ini sudah berhenti diadakan oleh pemerintah Italia karena dianggap menyiksa hewan!
Tradisi Panah Ayam
Di belahan bumi bagian Asia tepatnya di negara Cina ternyata juga memiliki tradisi aneh yang justru terlihat menyiksa hewan khususnya ayam. Tradisi tersebut masuk dalam rangkaian Festival Musim Salju yang diadakan secara turun temurun oleh masyarakat Yanbian, Provinsi Jilin. Dalam festival tersebut terdapat perlombaan panah dan betapa sadisnya yang dijadikan objek sasaran adalah ayam yang masih hidup! Pemanah diwajibkan melepaskan busurnya ke arah ayam yang sudah digantung secara terbalik di tembok es tebal. Skor terbesar diperuntukkan bagi yang berhasil memanah tepat di kepala ayam dan ialah yang keluar jadi pemenang. Meski banyak yang memprotes perihal tradisi memanah ayam ini, namun masyarakat Yanbian tetap memegang prinsip bahwa rangkaian acara ini adalah bentuk penghormatan mereka terhadap menjaga kelestarian tradisi dan kebudayaan nenek moyang mereka yang cakap dalam urusan memanah.
Ritual Kuil Gadhamai
Hampir seluruh negara di dunia pasti memiliki tradisi yang seringkali terlihat aneh atau nyleneh di mata orang lain. Termasuk tradisi yang satu ini selain aneh dan nyleneh juga dianggap sebagai penyiksaan massal hewan-hewan. Ritual Kuil Gadhamai namanya, tradisi ini berasal dari masyarakat Hindu Nepal. Mereka percaya bahwa mempersembahkan atau lebih tepatnya menyajikan berbagai macam jenis hewan dalam jumlah banyak sebagai tumbal adalah bentuk ritual ibadah untuk membawa keberuntungan dan kemakmuran dari Dewa Dewi Gadhamai yang merasa puas. Hal yang menjadi sorotan dan disimpulkan sebagai tindakan sadis adalah bahwa orang-orang tersebut akan membantai habis-habisan burung, kerbau, tikus, ayam, babi, kambing dan lain sebagainya di area tanah yang sangat luas. Banyak aktivis dan masyarakat Hindu dari India yang mengecam ritual ini, mereka keberatan jika penyiksaan hewan dikait-kaitkan dengan masalah kepercayaan. Mereka juga menganggap tidak ada agama yang memaklumi pembantaian massal hewan-hewan malang tersebut.
Festival Ukweshwama
Suku Zulu adalah salah satu suku yang hingga saat ini masih mendiami wilayah Afrika Selatan. Suku ini dikenal masih sangat kental dengan tradisi seperti cara bersalaman hingga ritual lainnya. Salah satunya yang unik namun mengundang kontroversi adalah Festival Ukweshwama. Dalam festival ini terdapat tradisi yang didalamnya mengandung unsur penyiksaan hewan. Ketika perayaan tersebut dilaksanakan masyarakat Suku Zulu membentuk sebuah lingkaran yang di tengah-tengahnya terdapat banteng hidup. Kemudian banteng tersebut akan dianiaya secara sadis dan kejam atas nama bagian dari tradisi. Penganiayaan yang dilakukan masyarakat Suku Zulu tersebut tak “hanya” dipukul saja namun dicongkel matanya, lidah dipotong, kelamin dikebiri dan lain sebagainya. Begitu sadisnya tradisi dalam Festival Ukweshwama ini hingga mendapatkan perhatian dunia yang mengkritik secara tegas penyelenggaran tradisi ini. Sayangnya, pemerintah Afrika Selatan tetap tak mau menghentikan festival ini karena sudah menjadi bagian dari tradisi Suku Zulu.
Goose Pulling
Tradisi selanjutnya ini mungkin bisa disebut sebagai tradisi paling sadis dalam penyiksaan hewan di era modern saat ini. Tradisi bernama Goose Pulling ini diadakan secara tahunan di negara-negara Eropa seperti Belgia, Jerman, Inggris, Belanda dan bahkan juga di wilayah Amerika Utara. Tradisi yang telah berlangsung sejak abad ke-17 ini begitu sadis dan kejam karena melibatkan angsa sebagai medianya. Jika sahabatanehdidunia.com mengenal wahana ekstrim flying fox yang membuat orang bergelantungan di atas ketinggian tertentu dengan dilengkapi keamanan maka dalam tradisi Goose Pulling ini orang-orang menggunakan leher angsa hidup sebagai tali untuk bergelantungan. Angsa tersebut digantungkan secara terbalik di tali, dan kepalanya digunakan seagai pegangan bagi orang-orang. Tak cukup disitu saja, kepala angsa yang dijadikan sebagai tumpuan pegangan tersebut harus sampai putus dan permainan baru dikatakan selesai. Tradisi kejam ini menuai kecaman masyarakat terutama para pecinta hewan hingga pada tahun 2008 pemerintah memutuskan untuk mengganti angsa hidup tersebut dengan angsa yang sudah mati!
Itulah beberapa hewan-hewan yang disiksa atas nama tradisi. Sebagai sesama makhluk hidup sebaiknya kita tetap menjalankan tradisi tanpa memakan atau menyakiti makhluk lain. Semoga sahabatanehdidunia.com bisa lebih bijak menyikapi perayaan tradisi yang melibatkan berbagai macam jenis hewan.
Sumber referensi:
http://www.tentik.com/beginilah-10-cara-eropa-menyiksa-binatang-demi-tradisi/
http://www.merdeka.com/dunia/lima-aksi-sadis-penyiksaan-hewan-bikin-heboh-dunia.html
http://www.tentik.com/beginilah-10-cara-eropa-menyiksa-binatang-demi-tradisi/
http://www.merdeka.com/dunia/lima-aksi-sadis-penyiksaan-hewan-bikin-heboh-dunia.html