Benarkah Pasir Hisap Dapat Membunuh Manusia?
Seseorang mendapati dirinya terperosok kedalam genangan lumpur. Lumpur tersebut ternyata bukan lumpur biasa. Perlahan-lahan tubuh orang tersebut semakin tenggelam di dalam genangan lumpur sedikit demi sedikit. Lumpur tersebut seakan mempunyai daya hisap yang sangat kuat sehingga orang tersebut tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan dirinya. Itu tadi merupakan salah satu adegan yang cukup mainstream dalam beberapa film untuk menggambarkan kematian seseorang akibat pasir hidup. Jika kita bisa memilih mengenai cara mati kita nanti, tentu salah satu yang akan kita hindari adalah mati akibat terhisap pasir hidup. Membayangkan diri kita hanya bisa meronta, berteriak minta tolong dengan harapan ada seseorang yang datang menyelamatkan kita, dan tanpa kita sadari tubuh kita tenggelam semakin dalam ke dalam lumpur dan lama-kelamaan akan mati karena kehabisan nafas sudah merupakan bayangan kematian yang mengerikan.
Tapi benarkah pasir hisap dapat menenggelamkan seseorang secara kejam seperti yang digambarkan dalam film? Untuk menjawab pertanyaan berikut ada baiknya kita melihat riset mengenai pasir hidup oleh seorang ilmuwan bernama Van der Wasayman dari lembaga riset Universitas Amsterdam, Belanda. Menurut Wasayman, gambaran pasir hidup menenggelamkan seseorang seperti dalam sebuah film terlalu berlebihan dan hanya dramatisasi saja oleh seniman film. Jika seseorang tenggelam ke dalam pasir hidup, paling-paling orang tersebut akan tenggelam sampai sebatas pinggang. Pada dasarnya, pasir hidup merupakan pasir biasa yang bercampur dengan air sehingga ikatan antar partikelnya berkurang dan tidak mampu lagi menahan beban. Pasir hisap ini seringkali ditemukan di delta atau pinggiran sungai-sungai besar.
Ilmuwan lain, Daniel Bonn dari Universitas Amsterdam, Belanda pernah dikejutkan dengan keterangan seorang gembala ketika berada di daerah Iran yang mengatakan bahwa di daerah sekita ada pasir hidup yang pernah menenggelamkan seekor unta. Dengan sedikit tidak percaya, Bonn-pun memutuskan mengambil sampel pasir tersebut untuk diteliti komposisinya. Setelah diteliti, lumpur tersebut merupakan campuran dari tanah liat berkualitas tinggi, garam dan air. Dengan komposisi tersebut, Bonn bersama tim-nya kemudian melakukan percobaan dengan membuat maket pasir hidup. Setelah melakukan percobaan beberapa kali, mereka akhirnya mendapati bahwa pasir tersebut perlu waktu beberapa hari untuk menjadi lengket. Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya.
Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal jugaakan merosot ke bawah dengan cepat.Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam kebawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yangjatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, laluakan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.
Alasan seseorang sulit keluar dari pasir hidup karena ketika tubuh orang tersebut terjebak dalam pasir hidup, lama-kelamaan densitas (kepadatan) dari pasir hidup tersebut semakin meningkat.Akibatnya partikel-partikel dari pasir tersebut merekat kedalam orang yang tenggelam tersebut. Fakta lain yang cukup menarik adalah ternyata untuk mengeluarkan satu kaki orang yang terjebak dalam pasir hidup dengan kecepatan 1 cm/detik saja dibutuhkan tenaga sekitar 100.000 newton, yang artinya sama
Walaupun fakta ilmiah telah membuktikan pasir hidup tidak mematikan layaknya dalam sebuah film, ada baiknya kita tetap waspada dan mengetahui tindakan yang tepat ketika terperangkap dalam pasir hidup.Yang paling penting ketika terjebak dalam pasir hidup adalah tetap tenang dan jangan banyak bergerak. Secara matematis kita hanya akan tenggelam sebatas pinggangkarena densitas tubuh manusia dibawah pasir hidup. Banyak bergerak dan meronta sekuat tenaga tidak akan membebaskan kita dari pasir hidup dan hanya akan mengakibatkan kita terperosok semakin dalam. Tindakan tersebut akan membuat endapan tanah semakin cepat dan memperkuat viskositas (sifat merekat).
Cara membebaskan diri dari pasir hidup yang tepat menurut Bonn adalah sebagai berikut. Pertama-tama gerakan kaki secara perlahan-lahan, agar air dan pasir semaksimal mungkin merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan sikorban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur. Selain itu, sang korban jugaharus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuhbadan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korbanmemiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secaraperlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hidup.
Baca juga Mobil Mobil Klasik Paling Mahal Di Dunia
Sumber:
Vetra, Mohammad Fadhyal. 2008. Science and Mythologi. Crazy Club Inc. Pekanbaru