Pembunuh Berantai Super Sadis Yang Akhirnya Dibebaskan
Sistem peradilan kadang terasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh beberapa keinginan masyarakat. Kita tidak pernah tahu bagaimana neraca timbangan yang dilakukan untuk mengambil suatu keputusan. Tentu saja keputusan yang diambil adalah sesuai dengan data data yang menunjang. Berbicara mengenai hal ini, kita pernah mengulas kejahatan yang dilakukan oleh pembunuhan berantai yang tentu saja akan susah untuk dibebaskan. Sahabat anehdidunia.com beberapa serial killer yang paling banyak mengambil korban pun ada yang dibebaskan karena suatu alasan. Walaupun terasa tidak setimpal dengan apa yang dilakukan, nyatanya mereka bebas dari jeratan hukum. Berikut pembunuh berantai sadis yang akhirnya dibebaskan.
Mary Bell
Mary Bell via murderousminds.tumblr.com |
Sahabat anehdidunia.com pada tahun 50-an terjadilah sebuah kejadian tragis di kota Newscastle di Inggris. Kisah pembunuhan berantai yang dilakoni oleh bocah cantik yang pada saat itu berusia 11 tahun bernama Mary Flora Bell, atau yang lebih dikenal dengan Mary Bell yang ternyata terlahir dari seorang PSK bernama Betty Bell serta ayah yang tak diketahui identitasnya. Mary lahir pada 26 Mei 1957, Mary tumbuh menjadi anak yang dibenci oleh ibunya sendiri. Bahkan Betty sempat beberapa kali mencoba membunuhnya dengan cara yang sangat licik sehingga terkesan bahwa kematian Mary adalah kecelakaan. Bosan usahanya gagal dan aksi bejatnya diketahui keluarganya, sang ibu akhirnya tidak berusaha membunuh Mary, tetapi menjerumuskan Mary dalam kehidupan prostitusi. Saat Mary berumur 4 tahun, ia sudah disuruh untuk melayani pria hidung belang langganan ibunya.
Tumbuh dalam latar belakang yang begitu suram sedari kecil, membuat Mary tumbuh menjadi gadis cilik yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Seringnya disiksa dan diperlakukan kejam membuat Mary tumbuh menjadi seorang anak yang kelihatannya ceria, padahal penuh dendam. Hingga pada tanggal 25 Mei 1968, seorang anak kecil berusia 4 tahun bernama Martin Brown, ditemukan meninggal dunia dengan keadaan leher tercekik disebuah rumah yang telah ditinggalkan pemiliknya. Semula, diperkirakan Martin meninggal karena kekurangan udara sehingga menyebabkan pernafasannya terganggu.
Kejadian serupa terjadi kembali pada tanggal 31 Juli 1968, seorang anak berusia 3 tahun, bernama Brian Howe, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tubuhnya sendiri tertutup rumput, rambutnya terpotong-potong, kakinya tersayat-sayat, dengan kemaluan terpotong. Selain itu, ditemukan sayatan bertuliskan inisial “N” dan “M” di perut Brian. Mutilasi tragis ini tak dilakukan Mary seorang diri. Ia dibantu dengan teman sebayanya bernama Norma. Bertanggung jawab atas semua perbuatan kejamnya ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Mary dibebaskan pada usia 23 tahun, tepatnya pada tanggal 14 Mei 1980. Setelah dibebaskan, Mary mencoba untuk bekerja dan kuliah. Mary akhirnya menikah dengan seorang pria pujaan hatinya dan dikaruniai seorang anak.
Nikolai Dzhumagaliev
Nikolai Dzhumagaliev dan foto korban via snipview.com |
Nikolai Dzhumagaliev adalah pembunuh berantai sekaligus kanibal. Ia diduga telah menewaskan sedikitnya 7 perempuan, antara tahun 1979 sampai 1980. Dzhumagaliev juga dikenal dengan nama “Metal Fang” karena warna logam putih yang ada pada giginya. Korban pertama Dzhumagaliev adalah seorang wanita petani muda. Ia menggorok lehernya dan kemudian memakannya. Dzhumagaliev menewaskan lima perempuan lebih sebelum ditangkap karena sengaja menembak salah satu dari rekan-rekannya. Namun, ia hanya dihukum kurang dari satu tahun di rumah sakit jiwa karena didiagnosis mengalami gangguan skizofrenia. Ketika dibebaskan, ia justru melakukan pembunuhan lagi. Sahabat anehdidunia.com Dzhumagaliev akhirnya ditangkap ketika ia mengundang beberapa teman ke rumahnya.
Dzhumagaliev membunuh salah satu tamu dan mulai memotong-motongnya di kamar mandi. Ketika polisi tiba, mereka menemukan Dzhumagaliev berlumuran darah. Dzhumagaliev diadili sekali lagi, tapi karena ia terjanjur didiagnosis mengalami ganggunan skizofrenia, Dzhumagaliev hanya dijatuhi hukuman delapan tahun di sebuah klinik tertutup. Sangat sedikit yang diketahui tentang keberadaan Dzhumagaliev saat ini, meskipun ia dikatakan hidup dengan keluarganya di Eropa Timur. Namun,yang menjadi pertanyaan, dia dapat melakukan perjalanan ke mana saja yang diinginkannya. Mungkin tempat di mana hampir tidak ada yang pernah mendengar tentang dia. Seperti kota Anda, misalnya. Nikolai selalu digambarkan sebagai pria yang sangat menarik dan pandai bicara, dia pandai menarik perhatian lawan jenis yang hanya membantunya memikat lebih banyak dan membawa perempuan kedalam kulkas.
Pedro Lopez
Pedro Alonso Lopez via allwomenstalk.com |
Pedro Alonso Lopez adalah seorang pria Kolumbia yang lahir pada 8 Oktober 1948 di Santa Isabel yang mengalami masa muda yang sangat buruk. Ibunya adalah seorang PSK dengan 13 anak. Menurut pengakuan Ibunya, ia mendapati Lopez bercumbu dengan adik perempuannya sendiri ketika berusia 8 tahun. Karena alasan itu, Ibunya ini mengusir Pedro dari rumahnya. Pedro kemudian dipungut oleh seorang pria asing. Pria ini membawa Pedro ke sebuah rumah yang tak berpenghuni dan (maaf) nenyodomi Pedro berulang-ulang. Ketika berusia 12 tahun, Pedro dipungut oleh sebuah keluarga asal Amerika yang memiliki sekolah untuk yatim piatu. Pedro kemudian menghabiskan beberapa tahun hidupnya di sekolah tersebut sebelum akhirnya melarikan diri karena menerima perlakuan tidak senonoh dari seorang guru pria.
Ketika berusia 18 tahun, Pedro menghidupi dirinya dengan mencuri mobil dan menjual spare parts curian. Pekerjaannya ini akhirnya membuat ia membekam di penjara. Selama berada di penjara saat itu, ia mengaku mengalami perkosaan yang brutal dari beberapa anggota geng. Di penjara yang sama, ia kemudian memburu dan membunuh satu persatu pria yang memperkosanya. Ketika lepas dari penjara, ia memulai kebiasaan barunya “memangsa” gadis-gadis di bawah umur. Ia mengaku bahwa pada tahun 1978 saja ia sudah memperkosa dan membunuh lebih dari 100 gadis di bawah umur. Sahabat anehdidunia.com Pedro Lopez dijuluki sebagai The Monster of the Andes, yang telah membunuh lebih dari tiga ratus gadis muda di seluruh Amerika Selatan. Lopez ditangkap setelah aksi penculikannya gagal. Ia ditangkap pada tahun 1980 oleh pemerintah Ekuador, dan 18 tahun setelahnya kembali ditangkap oleh pemerintah Kolombia, Tiga tahun kemudian, Lopez dibebaskan karena prilaku baiknya selama di tahanan.
Arnfinn Nesset
Arnfinn Nesset via indiatvnews.com |
Arnfinn Nesset adalah mantan perawat Norwegia dan pengurus sebuah panti jompo. Ia diduga telah menewaskan 138 orang. Pada tahun 1981, sebuah kasus pembunuhan terjadi di panti jompo di mana Nesset bekerja dan menimbulkan banyak kecurigaan. Ketika polisi mengintrogasi Nesset tentang kasus tersebut tersebut, Nesset mengaku memang telah membunuhnya. Nasset membunuh mereka dengan menyuntikkan suxamethonium klorida ke tubuh korban-korbannya. Akhirnya ia dihukum karena meracuni 22 pasien dan dijatuhi hukuman 21 tahun penjara (hukuman maksimum di Norwegia saat ini). Namun, Nesset bebas setelah dua belas tahun kemudian karena berperilaku baik, dan diletakkan di bawah pengawasan selama sepuluh tahun. Sekarang, ia tinggal di lokasi yang tidak diketahui oleh siapa pun dengan menggunakan nama samaran.
Genene Anne Jones
Genene Anne Jones via abcnews.go.com |
Genene Anne Jones adalah mantan perawat anak yang diyakini telah membunuh 46 bayi. Jones melakukan pembunuhannya dengan menyuntikkan digoxin, heparin dan suksinilkolin pada tubuh bayi. Jones pertama kali dicurigai saat ia bekerja di sebuah Rumah Sakit Daerah Bexar, di mana banyak anak-anak yang ia rawat justru kian sekarat. Jones dijatuhi hukuman 99 tahun penjara atas pembunuhannya tersebut. Namun, karena perilaku baiknya selama dalam penjara Jones akan dibebaskan pada tanggal 24 Februari 2018. Dengan begitu, Jones hanya menjalani 35 tahun masa hukuman dari yang seharusnya, 99 tahun.
Memang terlihat sangat tidak setimpal dengan apa yang dilakukan oleh pembunuh berantai sadis tersebut, namun kami percaya pengadilan sudah mengumpulkan bukti bukti kuat untuk melepas mereka kembali ke masyarakat. Semoga mereka tidak lagi melakukan hal seperti masa lalu mereka. Dan tentu saja semoga tidak ada lagi pembunuhan di bumi ini karena tidak ada hal yang lebih baik dari cinta damai. Hilangkan semua sifat benci dengki majukan sifat mengasihi antar mahluk hidup.
referensi:
http://www.sooperboy.com/sooper-hot/sadis-mary-bell-gadis-cilik-pembunuh-berdarah-dingin-di-usia-yang-masih-belia-gadis-cantik-ini-menja.html
http://ngadem.com/pembunuh-berantai-yang-dibebaskan-hanya-karena-alasan-tak-masuk-akal/
http://beritaapasaja.blogspot.co.id/2014/09/5-pembunuh-berantai-yang-masih-bebas.html
http://segiempat.com/kps/aneh-unik-kps/unik-aneh-unik-kps/daftar-pembunuhan-berantai/