Sel Punca Atau Stem Cell Pengobatan Masa Kini
Stem cell atau Sel Punca adalah sel hidup yang terdapat di dalam tubuh dan merupakan awal mula terbentuknya 200 jenis sel penyusun tubuh. Yang jadi masalah, semua manusia memiliki jumlah stem cell yang berbeda saat dia lahir. Dan jumlah ini bisa berkurang seiring dengan perkembangan usia dan penyakit yang diderita seseorang. Sahabat anehdidunia.com kontroversi akan sel punca ini membuat kami mengulas tentang stem cell karena tidak semuanya dari pembaca kami mengerti tentang apa itu stem cell atau sel punca.
Penjelasan Stem Cell
Tubuh manusia memilik ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk kesehatan kita setiap hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari stem cell adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel tersebut. Stem cell adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat stem cell membelah, mereka dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, stem cell di kulit dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.
Sejarah Sel Punca Atau Stem Cell
Perkembangan sel punca dimulai dari penelitian ilmuwan dari Kanada, yaitu Ernerst A. McCulloch dan James E. Hingga pada tahun 1960-an. Namun, Terapi pengobatan yang menggunakan stem sel mulai digunakan sejak keberhasilan transplantasi sumsum tulang untuk yang pertama kalinya pada tahun 1968. Penelitian akan stem sel dimulai berdasar dari tali pusat yang digunakan pada suatu keluarga di tahun 1960-an untuk mengobati segala penyakit yang dideritanya sehingga pengembangan penelitian stem sel untuk mengobati penyakit yang didasarkan kelainan pada darah manusia. Setelah diteliti darah dari tali pusat tersebut memiliki sel induk dari embrio manusia yang dapat berdiferensiasi menjadi sel baru bagi tubuh manusia.
Pada awal tahun 1980-an para ilmuan meneliti bagaimana membuat stem sel embrio dari tikus dan kemudian dikembangkan pada laboratorium. Pada tahun 1988 para peneliti pertama kali membuat stem sel embrio dari hamster. Kemudian pada tahun 1995 stem sel embrio pertama yang dikembangakan dari primata , selanjutnya pada tahun 1997 para ilmuan berhasil mengkloning domba dari dengan metode stem sel. Pada tahun 1997 pada penyakit leukaemia ditemukan stem sel sebagai haematopoietic yang mengindikasikan stem sel kanker.
Pada Tahun 1998 Thompson dari Universitas Wisconsin berhasil mengisolasi sel dari sel embrio dini dan mengembangkan stem sel embrio pertama dari manusia . Pada tahun yang sama Gearhart dari Universitas Johns Hopkins mengembangkan sel germinal yang berasal dari sel dalam jaringan gonad janin, kemudian sel induk pluripoten dikembangkan dari kedua sumber.
Namun pada perkembangannya itu pada tahun 2004 peneliti dari korea mengatakan telah menghasilkan stem sel embrio dari sel telur yang tidak terbuahi namun ternyata berita tersebut hanya sebuah kebohongan yang meninggalkan keraguannya publik akan pada para peneliti mengenai stem sel.
Baru-baru ini, pada tahun 2005, para ilmuwan Universitas Kingston di Inggris konon telah menemukan kategori lain dari stem sel. Jenis ini diberi nama darah tali pusat sel induk embrionik yang berasal dari darah tali pusat. Ditemukan bahwa sel-sel induk ini memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel yang lebih banyak dari sel induk dewasa sehingga membuka kemungkinan lebih besar untuk digunakan sebagai terapi berbasis sel. Kemudian, pada awal tahun 2007, peneliti yang dipimpin oleh Dr Anthony Atala mengklaim bahwa telah mengisolasi jenis baru dari sel induk dalam cairan ketuban. Temuan ini sangat penting karena sel-sel induk bisa membuktikan menjadi alternatif untuk penggunaan kontroversial dari stem sel embrio.
Jenis Jenis Sel Punca
Ahli stem cell dari Unistem Clinic, dr. Karina F, Moegni, SpBP menerangkan, stem cell memiliki sifat unik seperti halnya dapat memperbayak diri (replikasi atau self renewal). Kemampuan ini tidak dimiliki oleh sel lainnya seperti sel jantung, sel otak ataupun sel pankreas. Itulah sebabnya, sel ini digunakan untuk memperbaiki atau menggantikan sel yang rusak dalam tubuh.
- Totipotent, stem cell tipe ini merupakan cikal bakal makhluk baru dan dapat diperoleh dari zigot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma).
- Pluripotent, merupakan stem cell yang dapat berubah menjadi semua jenis sel tapi tidak dapat membentuk sel baru.
- Multipotent, inilah yang sering digunakan untuk membantu dalam pemulihan penyakit. Sifatnya yang mudah 'bergaul' dengan segala macam penyakit membuatnya mudah diterima dan mempercepat pemulihan.
Pengobatan Sel Punca Atau Stem Cell
Proses pengobatan sel punca terdiri beberapa tahap dan tidak berlangsung dalam waktu singkat. Untuk penyembuhan penyakit hati atau sirosis misalnya, tahapan pengobatan dimulai dari pemeriksaan kondisi pasien yang dilanjutkan dengan pengambilan sel dari sumsum tulang dari tubuh pasien. Setelah itu akan dilakukan pemisahan dan pemeliharaan dan pengembangbiakan sel induk di luar tubuh, hingga kemudian penyuntikan sel punca ke dalam tubuh pasien secara bertahap.
Untuk pengembangbiakan sel punca, MCHG telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Sel Punca yang berada di Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) 458. Di sini, sel induk pasien dikembangkan hingga mencapai jumlah yang cukup, sebelum kemudian diseleksi dan disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Sel punca dikembangbiakan selama 4 sampai 5 hari hingga jumlahnya bisa mencapai jutaan.
Efektivitas terapi sel punca ini, sangat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat dan kondisi penyakit pasien, serta tingkat kepatuhan pasien selama terapi. Biasanya, seorang pasien menjalankan terapi sel punca hingga dua atau tiga kali untuk mendapatkan hasil maksimal, dengan biaya sekali terapi penyuntikan mencapai hingga 80 ribu RMB (Yuan) atau sekitar Rp 130 juta.
Efektivitas terapi sel punca ini, sangat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat dan kondisi penyakit pasien, serta tingkat kepatuhan pasien selama terapi. Biasanya, seorang pasien menjalankan terapi sel punca hingga dua atau tiga kali untuk mendapatkan hasil maksimal, dengan biaya sekali terapi penyuntikan mencapai hingga 80 ribu RMB (Yuan) atau sekitar Rp 130 juta.
Sahabat anehdidunia.com karena hebohnya pemberitaan tentang pengobatan yang katanya bisa mengobati semua penyakit ini, banyak penjual yang mengatakan bahwa produk mereka hasil dari sel punca dari buah buahan dan lain sebagainya. Janganlah percaya karena sel punca atau stem cell itu hanya dari sel manusia. Fungsi dari stem cell ini sangat berguna makanya jagalah mereka dengan cara menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. "Makan sehat, olahraga adalah menjaga jumlah stem cell tetap terjaga.
referensi:http://www.ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/https://www.academia.edu/7283097/Sejarah_dan_Perkembangan_Sel_Punca_serta_Dampak_Positif_dan_Negatifnya/http://health.liputan6.com/read/2162754/sel-punca-cara-baru-bikin-manusia-panjang-umur?p=0/http://health.kompas.com/read/2013/07/28/2159472/Terapi.Sel.Punca.Tawarkan.Harapan.Kesembuhan.