Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nyata Manusia Vampire Di Dunia

Kisah manusia vampire memang selalu menarik untuk disimak, seperti yang terjadi di beberapa tempat  baru baru ini yang mengabarkan terjadinya isu vampire di dunia nyata. kebiadaban yang mereka lakukan sungguh diluar akal sehat manusia sehingga  mereka pun dijuluki sebagai manusia vampire di dunia nyata. Mungkin tidak seperti penampakan vampire seperti di film film dengan taring di giginya, manusia vampir ini mempunyai kisah mengerikan untuk diceritakan kembali. Berikut Kisah nyata manusia vampir di dunia versi anehdidunia.com

Fritz Haarmann
Manusia Vampire

Fritz Haarmann, dia lahir di Hanover pada tahun 1879. Di masa kecilnya, dia adalah seorang anak laki-laki yang pendiam, menjauhi kehidupan normal anak – anak pada umumnya dan suka menyendiri. Karena sikapnya itu, dia dijauhi oleh teman temannya. Pada umur 16 tahun, dia pernah bergabung di akademi militer Jerman. Setelah keluar 6 bulan kemudian, dia bekerja di pabrik cerutu. Disana ia ditangkap karena menganiaya anak anak. Namun atas alasan psikologi, dia tidak di adili dan akhirnya dikirim ke rumah sakit jiwa.

Sempat lari ke Swiss dua tahun, akhirnya dia memutuskan kembali ke Jerman, sebagai orang bawah. Dia mulai masuk ke dalam dunia kejahatan, dimana dia menjadi seorang pencuri dan penipu. Sebelum Perang dunia Pertama, akhirnya dia ditahan atas tuduhan kejahatannya itu.  Setelah bebas tahun 1918, dia mulai melakukan pembunuhan.

Adalah friedel Rothe, korban pertamanya. Pemuda 17 tahun ini dikabarkan hilang, teman temannya bilang pada polisi yang menyelidiki, bahwa terakhir terlihat, Rothe sedang berjalan bersama Haarmann. Atas alasan itu, tempat tinggalnya direbek polisi. Disana polisi menemukan Rothe di ranjang setengah telanjang. Haarmann dipenjara atas tuduhan kekerasan seksual.

Setelah bebas, dia mulai menggila. Berprofesi sebagai pedagang daging gelap di pasar daging, dia mulai menemkan suatu cara menghasilkan uang. Haarman yang Homo mulai memanfaatkan pelacur laki laki yang ada disekitar rel kereta. Seringkali dia membawanya ke rumah barunya , menidurinya lalu membunuhnya, dengan menggigit leher korbannya itu. Oleh karena itu, dia dijuluku Vampir dari Hanover. Setelah korban mati, dia menguliti dan menghapus semua dagingnya dari tulangnya. Ia memisahkan daging itu untuk dijual.

Haarmann yang merupakan penjual daging aktif di Black market, diduga menjual daging para korbannya. Dikabarkan di jerman, ratusan pemuda menghilang di tahun itu, bahkan mencapai 600 di Hanover tempat terjadinya terror Haarmann.  

Tidak satupun penadah daging babi jualan yang curiga pada Haarmann. Itu semakin membuat korban yang berjatuhan semakin banyak.   Sisa sisa tulang korbannya ia buang ke sungai Leine. Hingga suatu hari beberapa anak bermain di pinggir sungai, menemukan disana ada tulang belulang manusia. Setelah diperdalami, polisi akhirnya menemukan kengerian di sungai itu. Banyak sekali sisa sia tulang manusia disana bahkan sampai ke bawah sedimen sungai. Penelusuran polisi akhirnya jatuh ke hadapan Haarmann. Dia mantan criminal dan akhirnya didakwa bersalah ata pembunuhan gila itu. Juga atas kasus penjualan daging manusia yang ia lakukan di pasar.

Saat persidangan, ia dijatuhi hukuman guillotine oleh hakim. Keesokannya, ia di eksekusi di Hanover dengan guillotine. Namun sebelum mati ia berkata “aku mau bertobat, tapi aku tudak takut mati”. Dia bersalah atas 600 pembunuhan dan menjual daging korbannya ke pasar daging babi. 

Tsutomu Miyazaki

Manusia Vampire

Laki-laki kelahiran Saitama pada 21 Agustus 1962 tersebut lahir dengan cacat fisik di tubuhnya. Miyazaki lahir prematur yang mengakibatkan telapak tangan dan jari-jarinya menyatu. Karena hal tersebut Miyazaki menjadi anak pendiam dan pemalu sejak kecil hingga dianggap Hikikomori. Ditambah lagi keluarga tidak memperlakukan Miyazaki tidak baik. Kedua orang tua dan saudara tak mau mengakui keberadaannya. Hal ini yang membuat masa lalu Miyazaki menjadi begitu suram. Dia hanya mendapatkan kasih sayang dari kakeknya yang akhirnya meninggal pada 1988. Semenjak itu, Miyazaki menjadi depresi hingga memakan abu kremasi kakeknya sendiri. Dilaporkan pada tahun 1989, Miyazaki ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual terhadap gadis di bawah umur. Laporan tersebut lantas mengantarkan kepolisian Jepang menemukan bukti kejahatan lebih sadis yang dilakukan Miyazaki.

Polisi menemukan berberapa potongan tubuh manusia di lemari Miyazaki. Korban yang diidentifikasi berjumlah empat adalah Mari Konno, 7, Masami Yoshizawa, 7, Erika Nanba, 4, dan Ayako Nomoto, 5. Seluruh korban tidak memiliki hubungan apapun dengan Miyazaki. Menurut temuan polisi, korban terlebih dahulu diculik dan diperkosa sebelum akhirnya dibunuh. Tak hanya itu, Miyazaki mengaku menghisap darah dan memakan daging korban. Ia juga mengambil potongan tangan atau kakinya untuk disimpan dalam lemari sebagai trofi. Potongan tubuh manusia tersebut menjadi barang bukti kepolisian Jepang untuk mengadili Miyazaki. Saat melakukan penggeledahan, kepolisian juga menemukan ribuan kaset anime serta manga khususnya manga hentai (sebutan untuk manga yang memuat konten pornografi).

Temuan mengerikan lain adalah soal teror yang dilakukan Miyazaki pada keluarga korban. Ia sering menelepon keluarga korban. Jika telepon tidak diangkat dia akan terus mengulanginya tanpa henti. Namun saat diangkat, dia hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dalam persidangan, Miyazaki mengakui perbuatannya membunuh dan memutilasi korban. Namun, dia menyangkal hal itu dilakukannya sendiri. Dia menyebut perbuatan itu dilakukan atas dorongan “Rat Man” yang merupakan alter ego dirinya. Bahkan, “Rat Man” ini yang menurut Miyazaki melakukan pembunuhan sadis. Untuk meyakinkan hakim di persidangan, Miyazaki bahkan menggambar sosok “Rat Man” dengan gaya ilustrasi manga. Meski begitu, pembelaan Miyazaki tak membuat hakim bergeming. Bahkan, tak ada satupun orang terdekat Miyazaki yang mau membantu mengakui pembelaannya. Hakim akhirnya memvonis Miyazaki dengan hukuman gantung yang dieksekusi pada 2008.


Marcelo de Andrade

Manusia Vampire

Marcelo de Andrade adalah anak miskin, migran Northeastern dan dibesarkan di Rio de Janeiro Rocinha. Pada saat kecil ia adalah korban kekerasan fisik dan seksual. Pada saat remaja, Marcelo pernah mencoba melakukan tindakan bunuh diri namun gagal. Setelah percobaan bunuh dirinya gagal, Marcelo dikirim ke sekolah khusus anak-anak yang mengalami depresi. Namun bukannya mendapatkan perlindungan, Marcelo justru sering menjadi korban pemukulan di sekolah tersebut.

Pada usianya yang ke 23 tahun, Marcelo mencoba mencari pencerahan dengan secara rutin ke Gereja Kingdom of God. Secara rutin Ia datang sebanyak 4 kali dalam seminggu. Namun sepertinya hal tersebut tak berpengaruh banyak, karena selama sembilan bulan pada periode 1991, Marcelo telah tercatat membunuh dan memperkosa mayat dengan catatan korban sedikitnya 14 orang. Sebagian besar dari korbannya merupakan pelacur sedangkan yang lainnya terlibat dalam lingkaran gelap bisnis narkoba di kota Rio.

Marcelo Costa de Andrade mendapatkan julukan "Vampire From Niterio" setelah diketahui ternyata selain membunuh dan memperkosa mayat korbannya ia juga meminum darah si korban. Aksi Marcelo terhenti saat dirinya di tangkap Polisi pada Desember 1991, 2 tahun kemudian Marcelo Costa de Andrade dinyatakan gila.


Andrei Chikatilo

Manusia Vampire


Andrei Chikatilo adalah pria asal Ukraina yang masuk daftar pembunuh berantai terkejam di dunia. Pria yang dikenal lulusan salah satu universitas ternama di Uni Soviet kala itu telah melakukan aksi kriminalnya sepanjang tahun 1978 sampai tahun 1990. Dalam kurun waktu yang sangat lama tersebut total Andrei Chikatilo telah menghabisi nyawa sebanyak 56 orang yang semuanya adalah wanita serta anak-anak dibawah umur baik laki-laki maupun perempuan. 

Pria yang pernah berkarir sebagai guru bahasa ini juga mengaku melakukan pelecehan seksual, memerkosa sebelum akhirnya membunuh para korban, meminum darahnya serta memutilasi mereka! Tak heran jika pria ini dijuluki sebagai Sang Jagal karena serentetan perbuatan kejinya. Andrei Chikatilo pun akhirnya ditangkap pada tanggal 20 November 1990 dan menjalani serangkaian pemeriksaan, penyelidikan dan proses pengadilan yang cukup panjang. 

Ia pun sempat diperiksa oleh psikiater untuk memastikan ia mengalami gangguan jiwa atau tidak dan nyatanya ia melakukan semua perbuatan kejamnya tersebut dengan sadar. Sang Jagal akhirnya diadili dan divonis hukuman mati sebagai bayaran atas perbuatannya tersebut. Ia pun dieksekusi pada tanggal 14 Februari 1994 dengan cara ditembak mati. Perjalanan sang pembunuh berantai terkejam pun akhirnya berakhir.

Daniel dan Manuela Ruda

Manusia Vampire

Manuela Ruda, terlahir di sebuah kota kecil bernama Witten di Jerman. Manuela terlahir sebagai seorang gadis biasa yang menyukai binatang. Namun pada usianya yang menginjak 14 tahun, Manuela merasa bahwa “Iblis” telah merasuk ke dirinya. Pada usia 15 tahun, Manuela merasa muak dengan kehidupannya yang membosankan, dan memutuskan untuk terbang ke Inggris untuk mengadu nasib serta memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Bisikan satanisme pun mulai membaur ke dalam benaknya, yang kemudian membuat Manuela merubah penampilannya menjadi bernuansa gothic, Manuela pun akhirnya berpindah ke sebuah daerah di kawasan Skotlandia – Inggris dan memulai bekerja di sebuah hotel selama beberapa bulan. Di daerah ini Manuela menikmati suasana kota yang kosong, menyukai kuburan serta atmosfer suram yang tercipta dari awan yang rendah.

Setelah beberapa lama, Manuela memutuskan untuk tinggal bersama dengan seorang pria bernama Tem Leppard. Leppard adalah seorang kakek berusia 62 tahun yang merubah penampilannya layaknya seekor macan tutul (Leppard sendiri diambil dari kata Leopard, bahasa Inggris untuk macan tutul). Mengikuti insting Leppard, Manuela pun tinggal di bersama Leppard disebuah gua dikawasan pulau Skye, Inggris.

London, adalah kota dimana akhirnya Manuela berpindah kembali, dan memulai karirnya di sebuah klub gothic di kawasan Islington. Klub ini adalah sebuah klub yang mana anggotanya adalah penyembah iblis dan melakukan ritual meminum darah manusia setiap hari. Bahkan seluruh anggota klub suka tidur di kuburan dan kadang menggali sebuah kuburan hanya untuk tidur didalamnya.

Pada tahun 1999, Manuela kembali ke Jerman dan bekerja sebagai seorang pekerja paruh waktu untuk hotel dan toko roti. Sebagai seorang wanita, Manuela tentunya ingin dicintai oleh seorang pria dan mulai mencari pria yang cocok untuk dirinya – seorang gothic lady. Di sebuah majalah music heavy metal, Manuela membaca sebuah iklan bertuliskan “Seorang vampire berambut hitam mencari seorang putri kegelapan yang membenci segala sesuatu, membenci semua orang, dan telah diperintahkan untuk meninggalkan hidup ini” yang akhirnya mengantarkannya pada perkenalan dengan seorang pria bernama Daniel.

Daniel, yang juga seorang bergaya gothic, bekerja sebagai salesman yang menjual sparepart-sparepart mobil. Manuela pun akhirnya terpikat, dan setelah 8 bulan berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah pada tanggal 6 Juni tahun 2000. Tanggal ini dipilih karena mereka berdua adalah penyembah setan, dan angka 6 adalah angka yang dipercaya mewakili setan.

Kehidupan mereka berdua semakin menyimpang, bahkan Manuela rela memasang taring palsu di giginya agar lebih keliatan serem. Pada tahun 2001, untuk melengkapi ritual pernikahan mereka yang mengikuti angka setan – 666 – maka mereka berencana untuk menutup ritual tersebut dengan sebuah pengorbanan untuk setan. Pengorbanan ini yaitu membunuh seseorang untuk kemudian di serahkan kepada setan.

Tepat pada tanggal 6 Juli 2001 (tanggal penutup untuk rangkaian angka 666) Daniel mengajak serta seorang rekannya, bernama Frank Hackerts untuk berpesta dirumahnya. Bukan pesta yang didapat, Frank justru dibunuh dengan keji oleh pasangan Ruda. Selagi enak-enaknya minum, tiba-tiba Daniel mengambil sebuah palu dan menghantamkannya ke kepala Frank. Hantaman ini begitu keras dan langsung membuat Frank meninggal. Melihat hal ini, Daniel meneruskan aksinya dengan menghantamkan palu tersebut 66 kali ke kepala Frank. Kemudian membacok tangan dan wajah Frank menggunakan golok dengan sangat kejam.

Bagaikan kerasukan, pasangan ini mengukir pentagram setan di badan Frank yang sudah meninggal dengan pisau. Kemudian mereka meminum darah Frank. Puas meminum darah, mayat Frank di tarik dan dimasukkan kedalam sebuah peti mati di dalam kamar mereka. Peti mati ini adalah peti mati yang seringkali dipergunakan Manuela untuk tidur (niru vampire kayaknya). Setelah memasukkan mayat Frank ke dalam peti mati, mereka berdua naik keatas peti mati tersebut dan melakukan ML sepanjang malam sampai pagi menjelang diatas peti mati.

Seusai melakukan perbuatan tersebut, mereka meninggalkan apartemen mereka yang berada di kawasan Bochum dan kabur ke kota bernama Jena (masih di Jerman). Hermann Hackert, ayah dari Frank yang merasa curiga anaknya tidak juga kembali akhirnya menghubungi polisi. Polisipun yang mendapat keterangan dari ayah Frank bahwa anaknya terakhir kali terlihat bersama Daniel akhirnya memeriksa apartemen pasangan Ruda.

Betapa kagetnya para polisi melihat isi didalam apartemen pasangan Ruda. Dimana mereka menemukan banyak sekali hal mengerikan termasuk poster bergambar wanita yang tergantung di kamar mandi, koleksi tengkorak manusia yang begitu banyak tersebar di ruang keluarga, pisau yang penuh darah, dan tentu saja sebuah peti mati berisi mayat Frank Hackert di kamar tidur. Di sebelah peti mati ini polisi menemukan sebuah daftar nama yang mungkin akan menjadi korban selanjutnya oleh pasangan Ruda.

1. Richard Chase

Manusia Vampire

Richard Trenton Chase adalah pembunuh berantai Amerika Serikat yang membunuh enam orang dalam waktu satu bulan di Sacramento, California. Dia dijuluki "Vampir dari Sacramento" karena dia meminum darah dan memakan daging korbannya.

Pada 29 Desember 1977, Chase pertama kali melakukan pembunuhan dengan cara menembak sambil berkendara. korbannya bernama Ambrose Griffin, seorang teknisi berusia 51 tahun. 

Pada 11 Januari 1978, Chase meminta rokok pada tetangganya lalu menyerangnya sampai tetangga tersebut mau memberikan semua rokok miliknya. Dia juga pernah memasuki sebuah rumah yang ditinggalkan sementara oleh penghuninya. Dia lalu buang air kecil dan buang air air besar di tempat tidur dan pakaian pemilik rumah sekaligus mencuri barang-barang dari sana

Teresa Wallin adalah korban Chase berikutnya yang dibunuh pada 21 Januari. Kala itu Theresa sedang hamil tiga bulan dan terkeju ketika didatangi oleh Chase, yang kemudian menembaknya tiga kali. Chase lalu menyetubuhi mayat Theresa, memotong-motongnya, dan mandi dalam darahnya. Dua hari setelah membunuh Theresa, Chase membeli dua anak anjing dari tetangganya. Chase lalu membunuh kedua hewan itu dan meminum darahnya.

Pada 27 Januari, Chase melakukan aksi terakhirnya. Dia memasuki rumah Evelyn Miroth, seorang perempuan usia 38 tahun. Di sana dia melihat kawan Evelyn, Danny Meredith, dan menembaknya. Chase lalu mencuri dompet dan kunci mobil Danny serta menembak Evelyn, putranya Jason (6 tahun), dan keponakannya David yang berusia 22 bulan. Setelah itu, Chase menyetubuhi dan memotong-motong mayat Evelyn.

Tiba-tiba seorang teman perempuan Jason masuk ke dalam rumah dan memergoki aksi Chase, yang langsung kabur sambil membawa mayat David. Anak perempuan itu lalu memberitahu tetangganya, yang langsung memanggil polisi. Chase kembali ke apartemennya di Watt Ave. Di sana dia meminum darah dan memakan organ dalam David (termasuk otaknya) sebelum akhirnya membuang sisa-sisa mayat David di gereja terdekat.

Pada tanggal 8 Mei 1979, dia diputus bersalah dari enam tuduhan pembunuhan tingkat pertama dengan hukuman mati di kamar gas. Dia ditemukan meninggal di sel penjaranya pada tanggal 26 Desember 1980, ia telah melakukan bunuh diri dengan anti depressants yang telah disimpannya selama beberapa minggu.