Kejahatan Wanita NAZI Yang Paling Sadis Saat Kamp Konsentrasi
Harus kita akui pada saat Nazi berkuasa salah satunya berkat otak cemerlang wanita wanita Nazi yang juga dikatakan cantik. Namun dibalik itu semua, akhirnya terbongkar bahwa beberapa dari wanita tersebut terungkap mereka sangat sadis tanpa memiliki rasa kasihan yang tak segan segan menyiksa tahanan hingga ajal. Sejarah pun mencatat kejahatan yang mereka lakukan setelah kekealahan Nazi dalam peperangan sehingga psikopat ini dapat di tangkap dan dihukum. Siapa sajakah mereka?
Maria Mandel
Mandel memegang posisi di berbagai kamp konsentrasi sebelum ditunjuk menjadi komandan perempuan di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau. Mendel banyak dikatakan saksi sebagai seorang pembunuh-psikopat. Setiap tahanan wanita yang berani menatap matanya akan langsung dieksekusi mati. Dari rentang tahun 1942—1945, dia secara langsung bertanggung jawab atas kematian lebih dari 500.000 tahanan. Tidak lama setelah perang selesai, Mandel tertangkap oleh tentara AD Amerika Serikat pada tanggal 10 Agustus 1945 yang kemudian diserahkan kepada pemerintah Polandia. Setelah diadili, Mandel dieksekusi mati atas kejahatan luar biasanya pada tanggal 24 Januari 1948.
Herta Oberheuser
Di kamp-kamp konsentrasi Auschwitz dan Ravensbruck, dr. Herta Oberheuser bertanggung jawab atas kematian ribuan jiwa dari eksperimen sadisnya. Para tahanan yang kebanyakan anak-anak kecil tersebut disuntik tubuhnya dengan minyak sulfa bercampur obat evipan barbiturat.
Hanya butuh waktu lima menit untuk menghabiskan nyawa anak-anak malang itu. Dalam kondisi setengah sadar setelah mereka disuntik, dr. Herta kemudian memotong satu per satu organ tubuh mereka. Ketika kejayaan Rezim Nazi berakhir, sang dokter pun dijatuhi hukuman selama 20 tahun oleh Pengadilan Nuremberg, dan izin praktik dokternya tidak diperbolehkan lagi seumur hidup.
Irma Grese
Grese sudah menjadi pengikut Nazi sejak usia 18 tahun. Di adalah penjaga Schutzstaffel (SS), yakni sebuah organisasi keamanan dan militer milik Partai Nazi yang bertugas di kamp konsentrasi Ravensbruck dan Auschwitz. “Binatang” buas cantiknya Belsen merupakan julukannya yang sangat populer. Selama di Auschwitz dan Bergen-Belsen, Grese biasa menyiksa tahanan, seperti memukul, mencambuk, dan menembak. Lebih kejamnya lagi, dia suka sengaja tidak memberi makan anjingnya untuk kemudian dilepaskan ke dalam sel para tahanan yang kelaparan. Setelah perang berakhir, dia diadili dan dihukum gantung pada tanggal 13 Desember 1945 untuk mempertanggungjawabkan semua kejahatannya. Di usianya yang baru 22 tahun, Grese menjadi wanita termuda yang eksekusi mati waktu itu.
Ilse Koch
Ilse Koch dikenal sebagai "Pelacur dari Buchenwald" karena perilaku sadisnya terhadap para tahanan Nazi. Ia menikah dengan petinggi SS lainnya, Karl Otto Koch, tetapi lebih mengunggulinya dalam hal kekejaman dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang akan menjadi ciri khasnya di kemudian hari. Ilse menggunakan daya tarik seksualnya dengan berkeliaran di kamp-kamp tanpa busana dengan cambuk. Jika ada lelaki yang meliriknya, dia akan langsung menembak mereka di tempat.
Tuduhan paling terkenal terhadap Ilse Koch adalah bahwa dia memilih tahanan yang memiliki tato menarik di tubuhnya untuk dibunuh, sehingga kulitnya dapat dijadikan penutup lampu di rumahnya. Ssayangnya, tidak ada bukti bahwa penutup lampu ini telah ditemukan di rumahnya. Setelah perang dia ditangkap dan diadili di Pengadilan Nuremberg dengan tuduhan yang berbeda. Ilse menghabiskan waktu di penjara, dan akhirnya gantung diri di selnya pada tahun 1967.
Ruth Closius-Neudeck
Sejak bergabung pada tahun 1944, ranking kedudukan Neudeck meningkat pesat. Dengan cepat dia telah menjadi pemimpin di salah satu kamp di Ravensbruck. Awalnya, Neudeck hanya bertugas untuk menyeleksi tahanan Yahudi yang pantas atau tidaknya untuk dimasukkan ke dalam ruangan berisi gas beracun, tetapi lama-lama dia tertarik untuk melakukan penyiksaan secara langsung. Ketika di pengadilan, salah satu tahanannya bersaksi bahwa banyak di antara para tahanan yang menyaksikan Neudeck menggorok tenggorokan seorang tahanan dengan menggunakan ujung sekop yang tajam. Dia akhirnya dihukum gantung setelah sebelumnya mencoba untuk melarikan diri.
Jenny Wanda Barkmann
Jenny-Wanda Barkmann dari tahun 1940 hingga Desember 1943, ia bekerja sebagai model. Pada Januari 1944, ia menjadi sipir di sebuah kamp konsentrasi kecil Stutthof, tempat ia menjadi terkenal karena pemukulan brutal terhadap tahanan wanita, beberapa di antaranya dipukul hingga mati. Dia juga berpartisipasi dalam pemilihan wanita dan anak-anak di kamar gas. Dia begitu kejam tetapi sangat cantik pada saat yang sama sehingga tahanan wanita memanggilnya "The Beautiful Spectre".
Jenny melarikan diri dari kamp pada tahun 1945, ketika pasukan Soviet mulai mendekati kamp. Tetapi akhirnya dia ditangkap pada Mei 1945 ketika mencoba meninggalkan stasiun di Gdansk. Pada akhir putusan hukumannnya akhirnya secara terbuka ia digantung di Biskupskaya Gorka dekat Gdansk pada 4 Juli 1946. Dia baru berusia 24 tahun. Tubuhnya dibakar, dan abunya dihanyutkan ke depan umum di kamar kecil rumah tempat dia dilahirkan.